2 - ENEMY

169 19 0
                                    

JEVIN POV

Langit langit kamar yang tidak familier adalah yang menjadi obyek pertama penglihatanku ketika aku terbangun.

Langit langit kamar yang tidak familier adalah yang menjadi obyek pertama penglihatanku ketika aku terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimana ini ?.

Rumah sakit ? benar sepertinya ini rumah sakit, karena aku bisa mencium aroma disinfektan dan antibiotik yang sangat menyengat. Tapi bagaimana aku bisa disini ?.

Beberapa detik kemudian aku mendengar pintu di buka dan beberapa orang masuk. Dokter, ayah dan Ibuku.

- - -

Aku menatap ayah dan Ibuku yang sedang  sibuk berbicara dengan ponsel mereka bergantian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap ayah dan Ibuku yang sedang sibuk berbicara dengan ponsel mereka bergantian. Mereka sedang mengusut dan mengurus kasus penembakan yang terjadi padaku dua hari lalu. Ya, aku sudah disini dan belum sadarkan diri sejak dua hari lalu setelah melakukan operasi.

" Kalian bisa membuat kepalaku putus , hentikan " ucapku parau membuat mereka berdua menghentikan kegiatan nya tadi. Ibu duduk disampingku dan memelukku. " kau tidak tahu seberapa cemas nya aku ? kau . . . benar benar . . ." isaknya membuatku mengusap punggungnya pelan. " Glare sudah keterlaluan , mereka selalu melakukan ini dengan rekan bisnisnya, itu lah kenapa Ayah mencoba menghubungimu waktu itu, ayah sedang bersama dengan teman ayah, dia mantan pesaing Glare , dan mereka mengutus orang untuk membakar perusahaan nya setelah glare kalah tender . . . ayah mencoba memperingatkamu berkali-kali soal itu , kali ini dengarkan kata ayah, kau membutuhkan pengawal . . . cari sendiri, atau ayah akan mempekerjakan sepuluh pria dengan jas hitam untuk menjagamu " ucap pria itu membuatku terkekeh.

Sepuluh pria dengan jas dan kacamata hitam ? tidak . . tidak . . itu ide buruk.

Aku tidak begitu suka menojol atau menjadi pemberitaan, karena itu aku akan memperkerjakan orang orang biasa dengan kemampuan bela diri yang baik, aku rasa itu akan cukup.

- - -

BEBERAPA HARI KEMUDIAN

Aku baru saja masuk ke ruang kerjaku ketika melihat seorang wanita disana. Bagaimana dia bisa disini ?. Siapa yang membiarkan nya masuk ?.

" Siapa kau ? bagaimana kau bisa masuk ? " tanyaku dengan ekspresi tidak senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Siapa kau ? bagaimana kau bisa masuk ? " tanyaku dengan ekspresi tidak senang. Wanita itu hanya menatapku dengan diam.





AUTHOR POV

Jevin menurunkan Ibunya di depan sebuah mall dan kembali melajukan mobilnya ketika wanita lima puluhan itu merasakan tas yang dipegangnya ditarik dengan paksa oleh seseorang.

" Tolong . . . ." teriaknya membuat beberapa orang hanya melihat kearahnya. Benar, tidak banyak orang yang peduli saat ini.

Dia mencoba berlari ketika melihat seorang gadis muda lebih dulu berlari didepan nya dan menendang punggung pria yang mengambil tasnya itu hingga tersungkur ke tanah.

- - -

" anda harus hati-hati lain kali " ucap gadis muda itu membuat Mariana mengucapkan terimakasih berkali kali. " kau mau ke mall juga ? " tanyanya, gadis muda itu menggeleng. " saya ingin pulang, kebetulan saja lewat sini " jelasnya membuat mariana mengangguk.

" mau makan siang bersama ? anggap saja ucapan terimakasih " tawarnya. " jika tidak menganggu pekerjaanmu tentunya " imbuhnya membuat gadis didepan nya tertawa. " anda beruntung, saya baru saja di skors selama tiga bulan dari pekerjaan nya, "candanya membuat mereka berdua tertawa.

CEO'S SECRET (COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang