Perkenalan

8.6K 778 46
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Seorang lelaki yang duduk di kursi rodanya melihat keluar jendela, melihat banyak teman sebayanya bermain di taman komplek dekat rumahnya, mereka berlarian kesana kemari, menendng bola, bermain ayunan sampai bermain bersama orang ruanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang lelaki yang duduk di kursi rodanya melihat keluar jendela, melihat banyak teman sebayanya bermain di taman komplek dekat rumahnya, mereka berlarian kesana kemari, menendng bola, bermain ayunan sampai bermain bersama orang ruanya.

Na Jaemin nama lelaki manis itu, menatap iri ke semua orang yang ada di taman, ia ingin bisa berlari namun kakinya tak cukup tenaga walau hanya untuk berdiri, ia ingin bermain ayunan, ia ingin bermain bersama temannya namun tidk bisa.

Clek!

Jaemin menoleh melihat seorang wanita paruh baya masuk kedalam kamarnya membawanya camilan dan susu.

" Bagaimana harimu?" Tanya wanita itu.

" Saperti biasanta bu." Jawab Jaemin, Si wanita hanya tersenyum dan menaruh nampannya di nakas sebelah tempat tidur Jaemin.

" kemarilah makan camilanmu." Sang ibu menyuruhnya mendekat, Jaemin menggerakan kursi rodanya mendekati sang ibu.

" Dimana ayah?" tanya Jaemin.

" Sedang ada tugas di luar kota." jaemin ber oh ria, ia memakan biskuit dan meminum susunya.

" Bu, bolehkah aku bermain di luar bersama teman-teman sebayaku?" sang ibu menghembuskan nafasnya pelan lalu menepuk tangan Jaemin.

" Di luar terlalu berbahaya sayang, tidak baik untuk anak sepertimu." jawan ibunya.

" tapi di luar biasa saja, aku ingin—"

" Cukup jaemin, jika ibu berkata tidak ya tidak! Ibu tak ingin kau terluka." Jaemin terdiam, sang ibu berdiri dari duduknya dan keluar dari kamarnya.

Jaemin menaruh nampan berisi makanan itu kembali ke nakas yang sebelumnya ada di pangkuannya, jaemin kembali mendekatkan dirinya pada jendela rumahnya.

Na Jaemin remaja berusia sembilan belas tahun dengan perawakan mungil dan wajah yang manis dengan bola mata berwana crimson warna yang sama seperti bunga lotus, dia yang terkurung di kamarnya selama hidupnya, tidak bisa pergi kemana-mana hanya sekitaran rumahnya saja. Hidupnya bagaikan burung dalam sangkar, dilarang keluar oleh orang tuanya karena menganggap dunia luar sangat mengerikan dan berbahaya.

Jaemin tersenyum tak kala melihat anak-anak sebayanya tertawa dan tersenyum saling berkejaran, namun itu tak lama ketika hari mulai menggelap para anak-anak pulang ke rumahnya masing-masing meninggalkan taman bermain yang sepi.

Clek!

Ibunya kembali masuk membawakan makan malam dan beberapa pill obat untuk Jaemin konsumsi, Jaemin memakan makan malamnya dengn tenang.

" Maafkan ibu membentakmu barusan." Ucap ibunya.

" Tak apa, jaemin tau dunia luar sangat berbahaya." Ucap Jaemin, walau dalam hatinya ia sangat ingin bermain.

" iya sayang, ibu tak ingin melihatmu terluka." Jaemin mengangguk.

Ia menghabiskan makan malamnya lalu setelahnya meminum beberapa pil yang sudah di sediakan, itu pil yang harus ia minum semasa hidupnya karena ia penderita diabetea tipe 1 dan beberapa penyakit komplikasi, hanya itu yang dikatakan ibunya.

" Bu, bolehkah aku bermain game sebentar?" Tanya Jaemin.

" tentu saja." Ucap ibunya, Ibunya membawanya keluar untuk mengajak Jaemin bermain game PS di ruang TV, biasnya yang bermain PS itu adiknya namun adiknya sedang pergi bersama sepupunya.

Jaemin memiliki seorang adik berbeda sepuluh dengannya yang artinya usianya delapan tahun namanya Na Jisung, berbeda dengan sang adik Jisung diperbolehkan bermain bersama teman sebayanya, sekolah di sekolah umum, dan berjalan-jalan keluar.

Jaemin sedikit iri dengan adiknya atu kehidupan adiknya yang seperti anak-anak normal lainnya, dia memiliki banyak teman, bergaul dan terpenting bisa keluar rumah.

" Aku pulang!" Jaemin menoleh melihat sang adik yang baru saja pulang.

" kau pulang? Bagaimana harimu?" tanya Jaemin.

" Bukan urusanmu." Jawab sang adik ketus dan berlalu menuju kamarnya.

Ya begitulah, walaupun hidup satu atap dengan sang adik pada kenyataanya mereka saling jauh, entah kenapa sang adik begitu ketus dan terlihat membenci dirinya padahal ia tak melakukan hal yang tercela, Jaemin selalu ramah pada adiknya walau adiknya ketus sekalipun.

Jaemin mematikan PSnya dan berjalan menuju kamarnya, ia berusaha naik ke kasur sendiri walau sulit, kakinya mati rasa dan tak dapat di gerakan dan saat itu sang ibu datang.

" Kalau mau ke kamar bilang pada ibu sayang." Ucap Ibunya.

" Aku tak mau merepotkam ibu." Ucap Jaemin.

" Kau tak pernah merepotkan, kemari biar ibu bantu." Sang ibu menaikan Jaemin ke kasur dan membenarkan letak tidurnya.

" Aku sudah mau tidur." Ucap Jaemin.

" Iya, tidurlah yang nyenyak. Selamat malam sayang."

" Malam bu, jangan lupa titip ucapan selamat malam pada Jisung." Sang ibu mengangguk dan mematikan lampu kamar, dan tersisa langit-langit kamar dengan stiker menyala.

TBC/ End?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC/ End?

New work, bagaimana? Lanjut atau tidak? Kalau lanjut ayo komen!!!! Maaf worknya gak ada fmv seperti biasa karena hpku tidak mendukung pembuatan FMV lagi :") hp kentang emang.. Okelah terimakasih sudah baca janlup vote see u!!

Sunny Pwark. Jul 25, 2021.

Crimson Lotus [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang