Hope just hope

3K 543 27
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya, happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esoknya Jeno benar-benar menepati janjinya seperti malaikat saja pikir Jaemin, Jeno bisa melakukan apapun. Ketika ibu dan ayahnya keluar untuk pergi ke super market perlahan jeno membantunya keluar lewat Jendela, sedikit kesulitan karena keterbatasan Jaemin.

Jaemin berdiri dibantu Jeno, pertama kalinya kaki polosnya menginjak rumput Jaemin tertawa dan tersenyum riang, sensasi rumput yang menggelitik telapak kakinya membuatnya bahagia.

" Terimakasih Jeno, kau seperti malaikat saja." ucap Jaemin.

" tidak Jaemin, aku hanya manusia biasa." ucap Jeno.

Jeno membantunya berjalan di atas rumput itu, walau hanya di halaman depan rumahnya Jaemin sudah sangat bahagia.

" Yo! jen apa-apan kau? Bagaimana jika orang tua Jaemin tau?" ucap Mark, Mark sudah tau jika Jaemin di larang keluar oleh orang tuanya.

" Orang tuanya sedang keluar dan adiknya sedang di rumah temannya, suatu kebetulan yang bagus bukan?" ucap Jeno.

" hai kak Mark." sapa Jaemin.

" hai Jaemin." sapa balik Mark. Jeno kembali mengajak Jaemin berjalan.

" Bagaimana kita ketaman sebentar?" ajak Mark.

" Itu ide bagus, Jaemin naiklah ke punggungku." Jaemin naik ke punggung Jeno.

" Sudah Jen." dibantu Mark Jaemin naik ke punggung Jeno.

" baiklah.. Kapal terbang segera meluncur siyuuuu!!!!" Jeno berlari sembari menggendong Jaemin di punggungnya Mark dan Jaemin tertawa melihat tingkah Jeno apalagi Jaemin yang sangat bahagia.

Sesampainya di taman Jeno mendudukan Jaemin di ayunan, Jaemin bahagia sekali karena mimpinya untuk menaiki ayunan terwujud.

" Aku dorong ya ayunannya." ucap Jeno.

" Jangan kencang-kencang." ucap Jaemin.

" Baiklah." Jeno mendorong perlahan ayunan yang di duduki Jaemin, Jaemin tertawa lepas merasakan sensai terayun dan angin berhembus ke tubuhnya.

" Apa kau bahagia?" tanya Jeno.

" Sangat sangat bahagia." Ucap Jaemin sembari tertawa, Jeno ikut tertawa melihatnya sampai ia baru sadar ketika mata Jaemin tersorot matahari, retina matanya memancarkan warna Merah crimson berbeda dengan mata orang kebanyakan begitu indah sampai Jeno terpana.

" Jen! Jen orang tua Jaemin datang!" Peringat Mark.

" Gawat! Jaemin segera naik ke punggungku cepat! Kak Mark bantu Jaemin." Jaemin panik apalagi Mark dan Jeno, segera setelah Jaemin naik ke punggung Jeno mereka melesat menuju rumah Jaemin untung jaraknya tidak jauh.

Jeno membantu Jaemin masuk kedalam kamarnya dan tepat waktu ketika ibu Jaemin masuk kedalam kamar Jaemin sudah ada di posisi seharusnya, Jeno dan Mark menghembuskan nafasnya lega.

" Jaemin, kau sedang apa?" tanya ibunya.

" aku sedang menunggu jisung pulang bu." Jawab Jaemin berusaha terlihat biasa saja.

" begitukah? Tapi jisung sepertinya pulang malam, dan ini ibu bawakan susu rasa stawberry kesukaanmu."

" terimakasih bu."

" Sama-sama sayang." Setelah ibunya keluar Jaemin membuang susu itu keluar, sejak kapan ia menyukai susu strawberry, setiap ibunya membelikan susu strawberry Jaemin selalu membuangnya.

" kenapa kau membuang susu itu?" Jaemin kembali di kagetkan dengan kedatangan Jeno tiba-tiba, Jaemin mengelus dadanya.

" karena aku tidak suka, aku suka susu coklat." jawab Jaemin, Jeno mengangguk paham.

" kalau begitu ini." Seperti penyihir di tangan Jeno sudah ada sekotak susu coklat, Jaemin kelihatan bahagia.

" Bagaimana bisa? Kau penyihir ya." Jeno terkekeh.

" Aku pulang sebentar barusan dan mengambil susu coklat di kulkas."

" terimakasih Jeno."

" Sama-sama." Jaemin segera meminum susu coklat itu dengan riang, Jeno mengelus surai Jaemin perlahan affeksi yang jeno berikan membuat Jaemin ikut berdebar bukan hanya jantung Jaemin tapi jantung Jeno juga ikut berdebar.

" Jaemin, bagaimana kalau kita membuat nama panggilan." Jaemin kelihatan berfikir.

" Jenjen? Atau Jeno? Namamu sudah lucu aku tidak bisa membuatkan nama panggilan." Jaemin merengut kesal.

" ya itu sesukamu, tapi aku akan memanggilmu nana."

" Nana? Itu terdengar lucu aku suka." Jeno tersenyum.

" Baiklah nana, mulai saat ini aku akan memanggilmu nana."

" Dan aku akan memanggilmu jeno, kedengaranya lucu juga setelah di fikir-fikir." Jeno tertawa mendengarnya.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Terimakasih sudah baca dan vote see u in next chapter pai pai!!

Sunny Pwark. Jun 31, 2021.

Crimson Lotus [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang