"Nih pake," Ucap Galih lalu melemparkan hoodie berwarna hitam ke arah Hillma, Hillma dengan sigap menangkap hoodie tersebut lalu dengan sigap ia pakai.
"Kaki lu dingin?" Tanyanya sambil melirik kaki Hillma yang telanjang tidak memakai alas kaki apapun, Hillma mengangguk kecil,
"Lu bawa sepatu serep kan? Sama kaus kaki?"
"Bawa kok, ada di ransel bagian bawah," Galih mengangguk segera membuka ransel milik Hillma mencari keberadaan kaus kaki dan sepatu, setelah menemukan benda tersebut ia segera mendekati Hillma memakaikan kaus kaki di kaki Hillma tak lupa dengan sepatunya.
Galih mengambil selimut tipis dari tasnya ia memakaikan selimut tersebut di tubuh Hillma,
Saat ini mereka masih di tempat tadi dimana Galih menemukan Hillma, membangun tenda disana, jika Galih kembali ke tempat camping saat ini sangat tidak memungkinkan sekali mengingat sudah larut pasti jalan menuju ke lokasi tidak mudah apalagi Hillma sedang terluka.
Jika mereka kembali ke tempat parkiran bus pun juga tidak memungkinkan, Galih tidak mau repot-repot menggendong Hillma. Jadi lebih baik malam ini mebangun tenda disini. Lalu besok kembali ketempat parkiran bus. Yah tidak mungkin kan kembali ke lokasi camping, bukankah itu akan sangat merepotkan?
"Nih, makan" ujar Galih sambil menodongkan semangkuk kare ke arah Hillma, Hillma menatap Galih sejenak lalu dengan segera menerima kare tersebut.
"Enak nih, lu yang buat Lih?" Galih menaikkan sebelah alisnya, mana mungkin dia yang membuatnya? Tentu itu hanyalah kare instan, yang hanya perlu di hangatkan.
"Bukan, pabrik yang buat." Jawab Galih, lalu Galih meletakkan segelas air jahe di depan Hillma, "minum juga tuh, biar anget," Hillma mengangguk setelah menghabiskan kare ia segera menghabiskan air jahe sampai tak tersisah, ah perutnya sungguh terasa sangat Hangat.
Hillma menatap Galih yang masih sibuk me makan camilan sambil memainkan poselnua, dahi Hillma mengkerut.
"Loh-- itu kan camilaan kuuuu!!" Ucap Hillma sambil menunjukkan jajan yang sedari tadi di makan Galih, Galih melirik ke arah Hillma. Tanpa memperdulikan Hillma dia melanjutkan acara makan jajan milik Hillma.
Hillma mendengus, huft jajan favoritnya ralat bisa di bilang jajan itu ah memang bukan hanya bisa di bilang Tapi emang itu hanya sebungkus nori kesukaan Hillma. Hillma tidak bisa hidup Tanya camilan rumput laut tersebut.
Hillma mengambil ponselnya memasang headset di telinganya lalu mendengarkan sebuah lagu yang dinanyikan oleh Eve dengan judul Dramaturgy (Lagu jepang, buka Yt/Gg aja kalau penasaran).
Galih mengambil headset dari salah satu telinga Hillma memasangkan headset tersebut di telinganya. Hillma yang sadar ada sesuatu yang hilang dari telinganya terkejut langsung menoleh ke arah Galih kembali terkejut dia saat melihat jarak wajah Galih dan wajahnya yang hanya menyisakan jarak 3cm, Hillma menelan ludahnya kasar, 'duh Galih wajah sedekat ini gantengnya bukan main' batin Hillma, ia langsung melengos, agar tidak menatap wajah Galih lagi.
"Wah, Eve." Ucap Galih membuat Hillma kembali menoleh ke wajah Galih.
"Weh tau lu?" Galih mengangguk,
"Suka jejepangan juga kah?"
"Lumayan, Tapi lebih suka ke lagu-lagunya aja si," jawab Galih lalu ia melepas headset yang ada di telinganya mengembalikannya ke tempat semula.
"Dulu waktu kelas X, waktu anniversary sekolah ngadain festival gua nyanyiin lagu Eve," Ucap Galih yang membuat Hillma langsung mangap, Galih melirik Hillma lalu memasukkan potongan nori ke mulut Hillma.
"Tidur. Dah jam 9 gua gak mau kalau besok perjalanan pulang lu kecapean. Nanti gua juga yang repot." Ujarn Galih lalu segera pergi menjauhi Hillma, mematikan api yang tadi Galih buat.
"Lah lu tidur dimana lih?" Galih menatap Hillma.
"Gaktidur." Ujarnya lalu mengambil ponsel miliknya tak lupa powerbank mengantisipasi baterainya habis, karena disini tidak ada signyal Galih dengan terpaksa memainkan game offline. Untung dia sudah mengunduh game F*te. Oke ini adalah salah satu game offline favoritenya. Atau Fin*l fantasy dia juga suka, atau apk P*** yang sedia dengan game offline dengan memakan penyimpanan yang sangat banyak Tapi grafiknya lol juga lumayan suka.
"Lo mau gua tidur lu yang jaga?" Hillma bergidik ngeri, ia segera merebahkan tubuhnya ke dalam tenda tanpa menutup tenda terlebih dahulu.
"Eh dulu nyanyi lagu eve judulnya apa?" Tanya Hillma yang masih penasaran sedari tadi.
"Goodbye Day ( round robin ). Tadinya niatnya pas camping pas api ungggun gua mau nyanyiin lagu Eve yang Yakusoku, Tapi gitar ketinggalan di bus. Eh pas gua balik mau ambil malah nemuin lu lagi terdampar mengenaskan," jawab Galih yang kesannya malah seperti sedang curhat. Sebenarnya Galih memang tidak berniat mengambil gitarnya, dia malah dengan sengaja meninggalkan gitar kesayangan miliknya.
Karna jika ia bawa sumpah cuma jadi beban.
"Wah jadi nyesel gua pake acara jatuh segala," Guman Hillma yang tetap di dengar Galih.
"Iya kan nyesel gak denger suara emas Gua," Hillma seketika jijik sendiri mendengar Galih memuji dirinya sendiri,
Dengan segera Hillma menutup Tenda lalu tidur dengan lagu pengantar tidur yang di berikan oleh orkestra yang di mainkan oleh binatang-binatang alas yah siapa lagi kalau bukan para jangkrik dkk?
Tbc
Ngebut.. Ngebut.. Ngebut.. Ngebut.. Mumpung ngalir si ide sek biasanya di undang gak mau datang ga di undang malah datang begitu saja bikin kesusu._.
Written on
Wednesday 28/4/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
NGNL : HiL-Ga
Teen FictionNo Game No Life Itu adalah prinsip Galih, selama dia hidup. Sebagai seorang gamer handal tingkat akut. Satu hari saja tanpa game, mungkin dia berasa akan mati. Kesepian, "Kau boleh meremehkanku dalam banyak hal, tapi tidak dalam permainan." [01518]