[NGNL] Chapter 15 || Pasangan Baru

60 16 0
                                    

"Seius?? Lo gak bohong kan Lif?" Ujar Farel dengan muka yang hampir ingin tertawa, Alif memutar bola matanya jengah,

"Lah ngapain bohong sumpah deh Rel gua lihat pakai mata dan kepala gua sendiri, awalnya si gua ragu-ragu ya, tapi setelah gua lebih mendekat ternyata bener itu si Olive. Anjir batin gua.. " Kata Alif sambil menggeleng gelengkan kepalanya, tak lupa ia menarut tangan kanannya di dada, seakan-akan merasa sakit habis ditinggal pacar.

"Hei, pagi-pagi udah gosip aja lo pada." Ujar Dewa diikuti dengan Galih di belakangnya, Farel menahan tawanya saat melihat wajah Galih, sementara Alif melirik tajam ke arah Farel.

Galih menarik kursi kantin di samping Alif, sudah jadi kebiasaan mereka berempat pagi hari sebelum pelajaran di mulai pasti nongkrong di kantin. Alasannya sangat mudah karna nemenin Farel yang suka sama anak Bi ijah penjual gorengan kebetulan anaknya juga sekolah di Smansev.

"Jadi kita tuh bahas si Oliv yang disalikitin sama abang Ga--" belum saja Farel menyelesaikan perkataannya Alif segera menyumpel mulut Farel dengan tahu mercon. Galih hanya melirik tajam tingkah mereka sambil membatin 'Alif ember bocor.'

Tengah asyik dengan pembicaraan mereka tanpa sadar seseorang sudah berdiri di samping Galih, Galih menoleh ia memutar bola mata malas melihat seseorang yang sangat menyebalkan dimatanya, "Ngapain lo kesini?" Ujar Galih ketus,

Olive berdecak pelan "Dih sorry ye gua di sini bukan mau ngemis-ngemis lagi sama lo najis, gua cuma mau tanya kapan buat proposal acara pensinya?" Galih melirik Olive sekilas, ia lalu mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celana dan berbicara dengan handphonenya, "Nanti ada rapat osis, setiap anggota harus ada argumen." tanpa menunggu jawaban dari sebrang Galih sudah mematikan telefon.

"Gua udah bikin proposalnya lo gak usah repot-repot mikir. " Ujarnya lalu pergi meninggalkan kantin dan menuju ke ruang kelas. Sementara ketiga sahabat Galih hanya cengo. 

Hillma berjalan menuju ke sekolahan, sepedanya masih di rumah Alif dan tidak jadi dia ambil semalam karna ayahnya nglembur tidak pulang. Ya sudah berakhir dia berjalan dari rumah sampai sekolah. Senyumnya mengembang saat mendapati sosok Licya yang sedang melambaikan tangan, Hillma segera mempercepat langkah kaki, tapi sebelum sampai di hadapan Licya, bahunya di senggol sesuatu, Hillma reflek berhenti lalu memegangi bahu yang terasa senat-senut.

Ia menoleh ke depan seorang cewek cantik, dengan rambut tergerai tanpa diberi aksesoris apapun. Matanya menyipit seakan kenal dia siapa.

"Sorry gua gak senggaja" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Hillma yang masih menggerutu kesakitan. Licya segera berlali mendekati Hillma

"Hil lo gak papakan? Dih tu orang sengaja amat deh kayanya nyenggol lo."

"Udah si biarin aja, orang aneh deh." setelah mengatakan itu, Hillma segera pergi, disusul dengan Licya.

"Mila sama Silvi kemana Lic?" tanya Hillma heran saat mendapati Licya hanya sendiri tidak ditemani dengan cewek tomboy dan cewek penyuka Stawberry.

"Engga tau tuh, kan mereka sekelas ya katanya urusan buat pentas seni, gua juga heran nih ketua kelasnya gak ngasih-ngasih kabar mau apa pensi ya,"

"Lah dia kan ketos wajarlah cuma mentingin osis. Mana sempet mentingin kelas, yang pasti osis dulu baru kelas," Ujar Hillma, Licya hanya tertawa mendengar perkataan Hillma. Mata Licya menyipit saat melihat sosok dua orang berjalan melewati koridor kelas XII Licya menyubit lengen Hillma, Hillma yang sedang mengetikkan sesuatu di ponselnya kaget, ia menoleh ke arah Licya dengan tatapan penuh tanya.

"Liat tuh, di depan siapa coba" tanpa menjawab Hillma menoleh ke arah yang di maksud oleh Licya matanya melebar melihat salah satu temannya bergelayut manja di tangan Dewa.

NGNL : HiL-GaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang