"Oy Hill lo kok akhir-akhir ini bacotannya dikit sih? Kena why kayanya lo juga udah jarang main game lagi, udah bisa move on dari dunia yang gak nyata?" Hillma lantas tersedak minuman cokelat miliknya saat mendengar Licya mengatakan hal yang sangat tidak wajar.
"Heh, bukannya lo ya yang seharusnya move on dari dunia yang gak nyata! Serta mimpi-mimpi lo yang gak berguna!" ungkapan Hillma langsung memohok hati Licya, yah Licya itu kpop tingkat akut, tidak bisa di pungkiri dia tiada hari tanpa bayangin iya-iya sama bias.
"Ish, lo tuh sirik banget sih sama gue." Hillma hanya memutar bola mata malas, hari ini mereka berada di kafe yang biasa buat nongkrong, bermodal bawa duit 10rb cuma pesen es coklat dan numpang wifiannya sampe sore, Maklum orang gak modal.
"Mila mana nih kok lama amat yah?" Tanya Silvi sambil tengok sana tengok sini.
"Lah lo gak tau? Mila kan gak bisa ikut kita gabung cuy, dia lagi ada perrluu sama gebetan katanya." jawab Licya sambil sibuk dengan sesuatu di ponselnya. Hillma dan Silvi reflek menoleh ke arah Licya, menatap Licya dengan serius.
"Gebetan? Galih maksud lo? Sejak kapan?" ujar Hillma bersamaan dengan Silvi. Licya membuang muka malas, kalau jawaban teman-temannya sangat antusias seperti ini membuat Licya sangat muak.
"Bukan anjir, udah ganti gebetan dia mah. Em sama Farel deh kayanya, dia sih bilangnya gituu pulang sekolah mau diantar sama si Farel. Haduh, kayaknya tinggal gua sama Hillma yang jomblo disini." Ujar Licya sok puitis, aku memutarkan bola mata malas.
"Gue? Lo aja kali gue kan singel, bukan jomblo, plis deh cari tau perbedaannya" jawab Hillma ngotot.
"Alah sok suci lo!"
"Aduh-aduh, Lic gue emang suci ya dari lahirrr..."
"Alah suci.. Suci mat-"
"Udah si diem brisik tau gak, gua jadi gak bisa denger suara bebep gua nih," perkataan Silvi membuat Hillma dan Licya membuang nafas kasar.
"Eh guys buka Gc sekolah coba, disimak" ujar Licya, Hillma langsung membuka grup chat sekolah, ingat sekolah ya guys bukan grup chat kelas.
Galih: Assalamualaikum, selamat sore temen-temen, mau ngumumin nih, sehubungan dengan rapat pengurus osis tadi siang sepulang sekolah, sekolah tidak jadi mengadakan Pensi, karena waktu sangat mepet, jadi kali ini osis mengadakan camping.. Lokasi masih rahasia, dan camping ini hanya berlaku untuk angkatan 48 atau yang menginjak kelas 11 ini:) tahun depan campingnya gantian kok jadi kelas 10 yang kelas 12 kan sudah pernah tahun lalu. Surat ijin orang tua dan tanggal di laksanakan camping menyusul ya, pensinya hanya diundur kok, mungkin akhir tahun ini, terimakasih.
Ttd
(Ketua Osis Periode 2019/2020)
(Galih Pihangga Heza)Sisi : Wah asyik dong camping.. Ini nih yang aku tunggguu^^
Xyna : Sayang kelas 10 masih tahun depan:((
Fino : Pengen ikut camping lagii..
Lucinda : Wah pokoknya kelas IPA 1 Harus ikut semua yaaa!!! @ALif @Galih @Hillma @PutPut @NindyaYul @LicyaLic @Tiara @FarelWkwk dll.. :*
Hillma mematikan ponselnya lalu ia taruh di meja kafe. "Jadi bentar lagi kita camping nih?" Ujar Hillma, Licya dan Silvi mengangguk.
"Tenang aja Hil campingnya enak kok, cuma nginep dua malem aja, trus palingan juga lokasinya gak jauh-jauh amat sampai luar kota," Jawab Silvi, yang di respon anggukan oleh Hillma.
Hillma mengecek jam tangan miliknya menunjukkan pukul 05.00 PM sudah waktunya ia beranjak dari kursi kafe. "Gua cabut duluan ya, udah sore nih." Ujar Hillma, Licya hanya menatap Hillma dengan Heran
"Lo balik naik apa Hill? Ngesot? Atau terbang? Apa naik sandal?" pertanyaan Licya membuat Hillma melirik tajam ke arahnya.
"Gak penting gua mau pulang naik apa! Yang penting sampai dirumah dengan selamat---" Ujar Hillma antusian.
"Lo pulang bareng gua aja." Suara seseorang membuat Hillma, Licya dan Silvi menoleh, dan tampaklah tiga cowok yang disebut gamerr kampret tak terkalahkan.
"Eis bebebkuu ayuuk kita pulang..." Ujar Silvi yang langsung mendekat ke Dewa, Licya hanya menggelengkan kepalanya.
"Jadi pulang gak?" tanya Galih, Hillma reflek menoleh,
"Lo nawarin gua??" Ucap Hillma terheran-heran lalu dijawab anggukan singkat Galih. Hillma tersenyum ia segera berjalan keluar kafe. "Ayuu pulang, duluan ya Lic! Bye!!" Ucap Hillma, Licya hanya melongo, bagaimana bisa ia ditinggal sendirian? Ralat ada Alif disini, tapi Licya hanya acuh lalu pergi meninggalkan Alif sendiri.
Hillma menatap Galih yang sudah stay di motornya, ia masih menimang-nimang pulang bareng Galih atau naik ojek, Galih yang sadar Hillma tak kunjung naik segera menoleh, "Lo mau sampai kapan berdiri disitu?" Ujar Galih membuat Hillma tersentak, Hillma nyengir, ia lalu langsung naik di motor milik Galih.
"Gua cuma bawa helm satu." Ujar Galih, Hillma hanya mengangguk singkat, Galih segera menjalankan mesin montornya dengan pelan,
"Lo kesambet apa Lih mau nganterin gua pulang?" Ujar Hillma, Galih hanya diam tidak merespon, mungkin gak denger kaliya, Hillma yang merasa di kacangin berdecak kesal.
"Lih lo denger apa yang gua katain gak sih." Ujar Hillma setengah berteriak. Tiba-tiba saja Galih mengentikan montornya, ia lalu menyuruh Hillma untuk turun.
"Turun dulu Hill," Ujar Galih, Hillma yang belum faham betul situasinya hanya menurut, ia turun dari montor milik Galih dengan tanda tanya besar di kepalanya.
"Didepan ada tilangan" ucap Galih, Galih membuang nafas gusar. "Lo jalan ya, sekitar 500 meter. Nanti habis tuh titik tilangan, ada perempatan nah gua tunggu disana," Lanjutnya, Hillma yang mendengar perkataan Galih hanya cengo.
"Maksudnya?? Lo nyuruh gua jalan gitu,? Kalau tau mending tadi naik ojek walau bayar pun gakpapa dari pada nebeng lo tapi di turunin di tengah jalan!" Galih menaikkan satu alisnya,
"Siapa yang nurunin lo di tengah jalan! Heh asal lo tau, gua udah baik hati mau nganterin lo pulang ya, gua cuma nyuruh lo jalan deket kok, ntar gua bonceng lagi, di depan tuh ada polisi ijo-ijo banyak gitu, apa susahnya si! Gua gak mau ngeluarin duit cuma gara-gara lo gak pake helm." Ujarnya Hillma hanya melengos kesal.
"Iya-iya gua jalan! Udah sana lo duluan," setelah mengatakan itu Hillma segera jalan, tak selang lama Galih menghidupkan kembali mesin motornya, menjalankannya.
Perjalanan Hillma hanya penuh dengan mengumpat, saat Hillma melewati salah seorang polisi Hillma melirik polisi itu dengan tajam. Polisi yang dilirik Hillma hanya tersenyum lalu berkata, "Kok sendirian aja mbak?" tanyanya pada Hillma
Hillma menarik nafas dalam, ia lalu menjawab "Iyanih gara-gara bapak temen saya nyuruh saya turun di tengah jalan!" ujarnya sambil melirik ke arah Galih yang masih di periksa surat-suratnya oleh polisi.
Tbc
Aku update 3 chapter, ini teruntuk chapter hari Jum'at, sabtu & Minggu :v
Ok. See you next chap.
KAMU SEDANG MEMBACA
NGNL : HiL-Ga
Teen FictionNo Game No Life Itu adalah prinsip Galih, selama dia hidup. Sebagai seorang gamer handal tingkat akut. Satu hari saja tanpa game, mungkin dia berasa akan mati. Kesepian, "Kau boleh meremehkanku dalam banyak hal, tapi tidak dalam permainan." [01518]