[NGNL] Chapter 21 || Sebuah Fakta Yang mengejutkan

104 8 0
                                    

Galih berkali kali membenarkan kacamata bulat miliknya, ia sesekali mendengus kesal  dasar memang kacamata sialan. ia memakai tas camping berwarna merah miliknya, ya hari ini adalah hari dimana camping dilaksanakan selama dua hari 1 malam. Galih menuruni tangga menuju ke ruang makan berniat berpamitan kepada bundanya.

"Bun Galih pamit berangkat sekolah ya?" ujar Galih sambil salaman mencium tangan bundanya yang semakin lama semakin keriput. Dinda tersenyum menatap anak laki-lakinya,

"Iya, hati-hati ya Lih. Ingat jangan macam-macam saat camping nanti." Galih mengangguk, ia lalu pergi keluar dari ruang makan, sebelum ia keluar dari ruang makan pertanyaan Dinda membuatnya menghentikan langkahnya,

"Kamu berangkatnya naik apa Lih?" Galih menoleh, ia berfikir sejenak lalu menjawab "Naik taksi online aja deh bun, hehe kan biar motornya bisa dipake bunda nganter pesanan,"

"Oh yasudah hati-hati"

Galih melangkahkan kakinya keluar dari pekarangan ruamah. Sungguh kalau dia bukan ketua osis lebih baik dia tidak mengikuti kegiatan camping ini, huh lebih baik dia dirumah membantu Bunda membuat kue, atau yah sesekali bermain game. Rasanya ia tidak bisa meninggalkan rumahnya, ralat kamar maksudnya ya tempat dimana peralatan gaming tersayangnya disimpan. Galih membetulkan kacamatanya yang melorot lagi, perasaan hidungnya juga tidak begitu pesek, seharusnya tidak gampang merosot.

Teringin sekali ia mematahkan kacamatanya ini. sungguh dia sangat menyesal telah berkata kepada Bunda bahwa angka di jam dinding kamarnya kabur, Galih mengeluarkan ponselnya lalu membuka aplikasi taksi online. Sesaat ia hampir mengetik pesan sebuah mobil berwarna kuning mencolok berhenti dihadapannya, 

Alif keluar dari mobil tersebut, "Ayo Lih bareng gua aja." tawarnya, dari pada Galih membuang uang sakunya untuk taksi ia memilih nebeng di mobil Alif.

Setelah beberapa menit perjalanan mereka sampai di sekolah tercinta. Galih turun diikuti dengan Alif, tidak menuju ke kelas melainkan langsung ke lapangan, perjalanan tadi cukup terganggu karena ada Lalat ijo banyak dan mencari jalan pintas dan berakhir sampai sekolah waktunya mepet.

"Ah anj*g, pake ada polisi segala. Jadi telat nihh" Ujar Alif. Galih hanya melirik sinis Alif, lalu berjalan meninggalkan Alif dengan santainya.

Di Lapangan sudah terparkir 5 bus dengan sangat cantik serta di depannya siswa siswi yang sudah berbaris rapi. Galih langsung ikut berbaris di barisan paling belakang.

HILLMA POV ON

Aku tersentak, saat seseorang datang berbaris di belakangku, reflek menoleh ke belakang ku lihat Galih dengan pakaian casualnya, "Dih ketos kok telat." sindirku agak keras sengaja agar dia mendengarnya,

"Serah," Jawabnya singkat, padat, jelas. Aku memutar bola mata jengah, setelah 30 menit berdiri, akhirnya pak Rahmat memulai acara hari ini. Dan membubarkan siswa-siswi agar segera masuk ke dalam bus.

Aku langsung memasuki bus 3 diikuti siswa yang lain pastinya, ya bus kelasku dan kelas sebelah.

Mataku berlari kemana-mana mencari teman yang biasa nongkrong bareng-- dan gud, mereka sudah ada teman duduk, Mila-Farel, Licya-Silvi. Aku membuang nafas kasar segera mencari bangku yang kosong, bangku tepat di belakang Licya dan Silvi, langsung saja aku duduk di bangku tersebut.

"Galiih.. Sinii lo duduk sama gua aja!" ujar seorang perempuan sangat keras yang membuatku menoleh ke bangku sebrang, sepertinya aku kenal, dia adalah Olivia waketos Smansev.

"Ga, makasih." Jawab Galih, dia tanpa minta persetujuanku langsung duduk di bangku samping. Aku menoleh dengan raut bingung. Galih menatapku sekilas, lalu ia mengambil ponsel pintar miliknya lalu dimiringkannya. Ya yang pasti main game.

"Kata siapa lo boleh duduk disini?" Ujarku spontan sangking gugupnya disampingin sama gamers kelas. Galih melirikku sekilas lalu kembali fokus dengan game di handphonenya,

"Lo fikir ini bus punya lo?!" Jawab Galih santai, aku langsung nyengir tak bersalah.

"Ehehe Gak sih, yaudahdeh serah." sambungku menghentikan percakapan, aku melirik game yang sedang di mainkan oleh Galih, Wah sepertinya game itu juga aku mainkan saat ini.

"Eventnya lagi bagus tuh game." jawabku lalu ikut bermain game di ponsel, Galih menatapku heran.

"Lo main game ini?" Tanyanya yang ku jawab dengan anggukan, "Nick lo apa?" Lanjutnya aku segera menoleh ke arah Galih,

"Chtholly, itu nick gua, lah nick nya lu apa Lih?" Galih mendelik sedetik setelah aku selesai mengatakan nama nick game ku.

"BlankZero," Sedetik setelah Galih mengatakan itu aku langsung kaget setengah mati. Oke perlu ku ingatkan sama kalian, beberapa waktu kemarim ada bukan yang NgeLine aku dan bilang dia BlankZero. Ku ingatkan sekali lagi dia adalah Nick Couple game ku.

"Anjirt, sebuah fakta yang mengejutkan. Bagus deh gua cp an sama ketos wkwkwk duh mantap nih. Pantes aja Up ring nikahnya bisa cuma 5 hari doang udah max anjir." Ujarku sambil tertawa, aku menyeka ujung mataku yang berair, sumpah diriku bergetar saat ini. Jangan bilang baper,

Ga bisa di pungkiri sih kalau baper. Karena emang baper sama nick BlankZero, udah pro, cuek orang nya dan serius kalau lagi misi. Suka deh. Apalagi avatarnya sudah benat-benar menjadi akun sulthan.

"Yee nyesel gua, udah lah ke vikaris-Nama Npc di sebuah game-  gua." Ujarnya aku langsung mencubit dengan keras lengan tangan Galih. Galih langsung  melirik ke arahku dengan tajam.

"Eh jangan anying. Sayang banget, udah rela gadang loh gua cuma demi misi doang." Ujarku dramatis, Galih melirikku sekilas,

"Okelah." Jawabnya. Ia menancapkan kabel headpne ke hpnya lalu memasang headphone di kepalanya dan sudah mulai asyik dengan dunianya sendiri,

Aku yang sudah mulai mengantuk segera memejamkan mataku menghadap ke jendela bis. Dan tertidur.

Hillma Pov Off.

Tbc.

Written on :
[02/02/2020]

NGNL : HiL-GaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang