𝙈𝙮 𝙎𝙞𝙘𝙠𝙡𝙮 𝙃𝙪𝙨𝙗𝙖𝙣𝙙 [ End ]

00 - Prolog

Even though my body is dead, my love still alive in my heart

- My Sickly Husband -

-----------------------------------------------------------------

"Sampai jumpa lagi babe, I love you"

"I love you too, aku akan segera masuk. Take care, jangan lupa kabari aku saat kau sudah sampai"

"As you want my bae, bye bye, love you"

Pria itu memacu motor ninja nya dengan kecepatan tinggi setelah mengantar sang kekasih pulang ke rumahnya. Sedangkan gadis yang berada di depan pagar itu masih berdiam diri menunggu sang kekasih hilang menembus jalan.

"Sudah jam 2, bisa bisa daddy marah jika tau aku baru pulang" gumam gadis itu dalam hati.

Ia menyelinap masuk ke dalam dengan kunci cadangannya. Berjalan perlahan lahan seolah menjadi seorang pencuri yang hendak memangsa targetnya.

"Nice, tidak dikunci"

Dengan perlahan ia menutup pintu samping rumahnya dengan sangat hati hati. Melihat keadaan yang gelap dan sunyi, gadis itu yakin semua orang telah tidur.

"Dari mana saja kau, Chrysa?"

Suara bariton yang berada tepat di belakangnya seketika membuat tubuhnya kaku bak patung. Jantungnya seakan ingin lompat dari rongganya mengetahui aksi menyelinap nya gagal.

"Aku dari birthday party Ashley, Dad" ujarnya berusaha santai guna menutupi kegugupan.

"Party sampai jam 2? Mau jadi apa kau?Kau bukan lagi gadis remaja Chrysa!" nada suara daddy-nya meninggi di akhir kalimat. Membuat gema di penjuru rumah mewah yang sunyi itu.

"Aku sudah dewasa! Aku berhak menentukan kehidupanku sendiri" bantah Chrysa.

Ia muak, muak sekali. Mengapa baru sekarang? Mengapa daddy nya baru memperdulikannya sekarang? Kemana sosoknya dulu saat Chrysa kecil membutuhkannya?!

"Astaga, ada apa ini ribut ribut?" seorang wanita dengan beberapa kerutan di wajahnya dengan anggun turun dari atas tangga. Gaun satinnya menjelaskan bahwa dirinya sudah sempat tertidur kala itu.

"Lihat ini Emily! Anakmu ini jika dibiarkan akan terus melunjak! Dia benar benar tidak bisa menjadi dewasa!"

"Dad, jangan terlalu keras dengan Chrysa. Ia pasti lelah setelah baru saja pulang"

Dari suaranya saja Chrysa sudah tau jika Louis lagi lagi membelanya. Kakak tertuanya itu memang sangat memanjakannya dari dulu. Ialah peran pengganti orang tuanya dikala ia masih kecil.

"Diam Louis! Aku tidak menyuruhmu untuk berbicara! Chrysa, ingat kata kata daddy. Jika sampai kejadian seperti ini terulang lagi, daddy tidak akan mentolerir kesalahanmu! Mulai hari ini handphone, kartu kredit, mobil dan seluruh fasilitasmu akan daddy sita!"

"Sayang... bukankah itu terlalu berlebihan? Chrysa-"

"Jangan terus membelanya Emily! Dia sudah dewasa, harusnya ia sudah memiliki otak untuk berpikir"

Tanpa berucap apapun, Noah Margareth alias daddy Chrysa menggandeng tangan istrinya untuk naik ke tangga menuju ke kamar mereka. Chrysa mengepalkan tangannya geram, lagi lagi seperti ini. Matanya rasanya sudah basah oleh air mata yang siap meluncur kapan saja.

"Chrys, kakak akan membantumu nanti. Kau akan segera mendapatkannya" Louis mengelus surai adik perempuan satu satunya itu.

"Hoam... ada keributan apa lagi ini?"