04 - Hope

11.4K 676 22
                                    

Selamat pagi sayang, bagaimana kabarmu? Kenapa kau tidak pernah menelepon kami sejak kau menikah sayang? Balaslah pesan mommy begitu kau bangun.

Chrysa membaca pesan yang dikirimkan ibunya tadi pagi, lebih tepatnya mungkin dini hari tadi.

Gadis berambut golden brown itu menggigit kuku kukunya, kebiasaan buruk yang masih melekat pada dirinya. Chrysa memandang ranjang sampingnya, Lysander sudah bangun dan kiri hanya tinggal dirinya sendiri.

Ia tidak peduli apa yang dilakukan pria sialan itu, yang dipedulikan Chrysa adalah bagaimana menjawab pesan ibunya ini.

"Jika aku berkata sibuk, mommy pasti tau jelas aku menghindari mereka" gumam Chrysa.

Bukannya malas atau bagaimana dengan keluarganya, tapi bayangkan saja sendiri. Andaikata mereka memberitaunya tentang perjodohan ini lebih awal, Chrysa pasti tidak akan seperti ini! Mengetahui dirinya dijodohkan dengan pria yang memiliki fisik lemah, menikah dua minggu kemudian, pacarnya yang sulit dihubungi dan sering menghilang karena tau dirinya telah menikah, dan kejadian yang baru ia ketahui akhir akhir ini, ia dimata matai oleh pelayan.

"Oh shit, bagaimana bisa aku tidak frustasi dengan semua ini?!" jerit Chrysa.

Tepat setelah gadis itu berteriak kesal, suaminya, Lysander memasuki kamar dengan raut muka seperti biasanya.

"Urgh, kau tidak bisa ya masuk dengan mengetuk pintu dulu?! Sekarang kamar ini bukan kamar pribadimu saja sialan!"

Gadis itu membanting ponselnya ke ranjang lalu seperti biasa, ia akan pergi berendam guna menyejukkan kepalanya. Sedangkan Lysander pria itu hanya menggeleng pelan, melihat sejauh apa kelabilan istri kecilnya.

Chrysa yang memang sudah kesal sejak mendapat pesan itu lalu tanpa di sengaja Lysander masuk ke dalam kamar mereka. Chrysa melampiaskan rasa marahnya ke Lysander dan seperti biasa Lysander akan menerimanya dengan lapang dada.

Lysander mendudukkan dirinya di sofa, ia mengelus ngelus dada sebelah kirinya, menutup matanya dan menarik napas panjang. Akhir akhir ini jantungnya semakin melemah, ia benar benar harus menjaga pola hidupnya.

Selain pola hidup dan pola makan yang harus anda jaga, anda juga harus melakukan kegiatan yang membuat hati anda senang juga bahagia dan anda juga harus mengurangi stress berlebih. Kesehatan mental anda adalah salah satu faktor penting dalam proses penyembuhan kita.

Lysander mengingat ingat ucapan dokter saat ia check up kemarin. Kegiatan yang membuatnya senang? Apa hal yang dapat membuatnya bahagia?

Sampai saat ini Lysander bahkan tidak bisa menjawab itu semua. Karena Lysander memang selalu hidup dengan aturan, ia bahkan melupakan arti kebahagiaan.

"Untuk apa kau masih disini?!" pertanyaan konyol itu meluncur dari bibir mungil Chrysa.

Menyadari itu, Chrysa membalikan badannya mencoba menghindari tatapan dari Lysander.

Jelas jelas ini kamarnya bodoh! Bahkan ia sudah berada disini sebelum kau datang! runtuk Chrysa dalam hati.

"Aku menunggumu, kita sarapan bersama" ujar Lysander.

"What? Sarapan bersama? Oh tidak terima kasih, sana pergi aku akan makan sendiri saja" usir Chrysa tanpa rasa iba.

"Mama yang menyuruh" jelas Lysander.

"O-M-G! Apa kau harus menungguku disini? Kau tampak menyedihkan boy, keluarlah! Jika memang mama yang menyuruh tunggu saja aku disana"

Gadis itu tidak peduli dengan perkataannya, mungkin jika orang tuanya tau Chrysa yakin jika mereka akan benar benar menghajarnya. Tapi mau bagaimana lagi? Perkataanya keluar sendiri dari mulutnya.

𝙈𝙮 𝙎𝙞𝙘𝙠𝙡𝙮 𝙃𝙪𝙨𝙗𝙖𝙣𝙙 [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang