14 - Another Trouble

9.4K 583 55
                                    

"Kau jadi pergi menemui adikmu, Liam?"

"Iya mom, aku sudah berjanjian dengannya"

Liam, pria dengan wajah sebelas dua belas dengan Chrysa itu membenarkan tatanan rambutnya. Walau ia sering beradu mulut dengan Chrysa, tetap saja ia ingin bertampilan baik kala mereka bertemu kembali.

"Aku berangkat mom"

"Ya, hati hati dan jaga adikmu ya. Buat dia senang"

"Of course, love you"

"Love you too, dear"

Liam menampilkan senyum semringah, padahal mereka baru berpisah rumah beberapa bulan saja. Tapi ia sudah rindu setengah mati dengan adiknya.

"Kakakmu yang tampan akan datang, Chrys" gumam Liam. Pria itu menempuh jarak cukup jauh untuk pergi ke mansion adiknya. Ia ingin menghabiskan waktu dengan adiknya hari ini.

Netranya menatap bangunan klasik dihadapannya, jika ditanya apakah Liam kaget, tentu saja jawabannya tidak. Dia tau siapa Lysander.

Pria itu memang tampak kalem dan tenang. Pembawaannya sangat mencerminkan jika ia adalah laki laki berpendidikan dengan attitude yang baik. Tapi Liam tidak setuju dengan hal itu, karena dia hanya bertemu dengannya beberapa kali di acara formal yang masih berhubungan dengan bisnis.

"Mohon maaf, dengan siapa--"

"Liam Margareth" ujar Liam. Ia memang jail dan konyol jika dengan keluarganya, tapi untuk orang lain jangan harap.

"Maafkan saya, silahkan masuk tuan" Dengan gugup satpam kediaman adiknya itu membuka pagarnya spotan.

Liam membawa mobilnya ke halaman asri mansion sejoli yang baru saja menikah itu. Ia memarkirkannya asal, toh tidak ada larangan untuk parkir dimana mana. Sudah pukul lima sore, tentu saja adiknya sudah pulang. Tanpa menunggu lama, Liam menelpon Chrysa tanpa rasa bersalah.

"Chrys, aku ada di rumahmu. Keluarlah, aku sangat lelah tau" ujad Liam lebay.

"APA? kenapa tidak bilang bilang?"

"Sudah ya, cepat buka. Bye"

CKLEK

Belum ada lima menit Chrysa sudah menampilkan wajah ganas yang siap menelan kakaknya kapan saja.

"Kakak untuk apa kemari? Aku sibuk, pulang sana" usir Chrysa mentah mentah.

"Dasar cerewet, mulut berbisa ini tidak berubah berubah ya" gemas Liam menarik kedua pipi adiknya.

Chrysa sekuat tenaga melepaskan diri dari siksaan Liam itu, tapi bukannya melepaskannya, Liam malah menarik Chrysa hingga membuat gadis itu hampir berteriak karena kaget.

"Adik kecilku yang nakal sudah besar ya, sudah punya suami" gumam Liam, ia memeluk Chrysa erat seolah masih tidak rela melepaskan adiknya untuk pria lain.

Mendengar perkataan kakaknya, sontak membuat Chrysa terdiam. Ia juga tidak ingin seperti ini, ia masih ingin menikmati hidup lajang, ia masih ingin tinggal bersama keluarganya sendiri. Chrysa membalas pelukan kakaknya tak kalah erat, seolah melampiaskan semua beban yang tidak pernah ia bicarakan pada orang lain itu.

"Sudah pintar berbagai pose juga pastinya. Apa yang biasanya kau pakai? Ehm, doggy style mungkin?"

"DASAR MESUM!" jerit Chrysa yang sudah melayangkan pukulan bertubi tubi di tubuh kakaknya. Bisa bisanya ia mengikuti drama Liam tadi, ia jadi menyesal.

"Hey, wajar kan aku tanya hal seperti ini, untuk mendapat keponakan yang sehat dan cantik serta tampan tentunya.

"Tidak usah banyak bicara, cepat masuk saja. Kau memang menyebalkan!" seru Chrysa.

𝙈𝙮 𝙎𝙞𝙘𝙠𝙡𝙮 𝙃𝙪𝙨𝙗𝙖𝙣𝙙 [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang