Scenery 16 - Snowdrop

156 30 2
                                    

Pairing : Mark Siwat & Perth Tanapon
Lenght : Oneshoot

Pairing : Mark Siwat & Perth TanaponLenght : Oneshoot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Jadi kamu juga suka baca Manga dan Novel?" tanya Perth antusias melihat Manga dan Novel yang dibawa Mark.
"Memang kenapa? Heran?" tanya Mark menatap Perth.

Perth menggeleng.

"Lucu ajah! Kupikir anak secerdas kamu yang hobbynya cuma belajar nggak akan tertarik sama bacaan seperti ini." ucap Perth sambil melihat koleksi manga dan Novel Mark dengan niat dia pinjam.

Mark membiarkan Perth meminjamnya, padahal Mark bukan orang yang suka miliknya dipinjam orang lain.

...

Perth terbangun oleh jam wekernya pada pukul 06 pagi.

"Aihhh kenapa sih aku harus bangun jam segini? Menyebalkan." ucap Perth sambil mengumpat.
Sejak kecil, ia sangat malas bangun pagi, bahkan sekarang usianya 25 tahun masih sangat malas untuk bangun pagi.

Tapi karena ia bekerja, maka harus bangun pagi.

.

Di kantor Perth fokus pada pekerjaannya sambil makan, anak itu memang suka sekali makan.

"Perhatian semuanya." panggil Atasan di Departemen Perth.
Bagian Desain Grafis.

"Mulai hari ini, kalian memiliki atasan yang menggantikan Bapak Blue, dan ini adalah Bapak Mark Siwat." ucap Neena yang mengenalkan Atasan baru pada mereka.
Semua menyambut Mark dengan antusias, dan Mark tersenyum dan berkata dengan ramah pada yang ada disana, hingga ia melihat Perth.

Mereka saling bertatap lalu sama tersenyum.

Teman lama yang kembali dipertemukan.

.

"Aku mencarimu." ucap Mark menaruh piring makan siangnya di depan Perth.
Perth mendongak dan merasa canggung.

Bagaimanapun sekarang Mark adalah atasannya.

"Apa kamu merasa canggung?" tanya Mark heran karena beberapa jawaban yang dilontarkan Perth terbilang enggan dan singkat.
"Memang rasanya canggung, karena kamu adalah atasanku." ucap Perth blak-blakan.

Mark tertawa menanggapinya.
"Perth memang tidak pernah berubah atas keterusterangannya." ucap Mark.

Perth hanya tertawa kecil untuk menanggapinya.

"Sudah punya anak berapa sekarang?" tanya Mark membuat Perth tersedak.
Mark menyodorkan minumnya tapi ditolak Perth, ia minum dari gelasnya sendiri.

"Anak dari mana? Aku saja belum menikah." ucap Perth heran.

Kenapa setiap bertemu teman lama, yang mereka pertanyakan adalah pertanyaan 'Sudah menikah?' atau 'Kapan menikah?' entah mengapa Perth menilainya basi sekali.

Scenery - Markperth VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang