Scenery 18 - Remember Me

192 30 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Saat kita bertemu kembali,  mari mainkan melodi kita yang telah kita buat bersama." Perth memeluk Mark untuk sebuah perpisahan.

Perth harus pergi ke Paris untuk kuliah di sana, tinggal bersama satu-satunya keluarga yang tersisa, kakaknya, Attaphan.

...

Mark menatap piano di kamarnya, sudah cukup lama ia tidak menyentuh piano lagi.
Ia memutuskan berhenti menjadi Pianis sejak dua tahun lalu karena suatu insiden.

"Phi Mark, berhentilah melakukan hal ini, apa seumur hidup kau akan terus menjadi pecundang?" semprot Sena.
"Keluar dari kamarku. Keluar dari rumahku." ucap Mark dengan kasar.
Ia memandang keluar jendela.

"Phi? Aku hanya berniat memberikan Undangan Konser di Kampus kita." ucap Sena lalu melangkah masuk kamar Mark dengan memakai Tongkat.

Mark mengalihkan pandang ke arah Sena dan memperhatikan pinggul Sena.
"Kenap kau tidak pernah membenciku Sen? Bukankah harusnya kau mengutukku." ucap Mark sambil mendongak ke arah Sena.

Sena menoleh lalu berjalan menuju ranjang Mark.
Ia mendudukkan diri di samping Mark.

"Aku membencimu, sampai sekarang juga masih. Tetapi, pada akhirnya aku menyadari kebencian jauh lebih besar kutimpakan pada diriku sendiri." ucap Sena.

Mark menunduk.
Setiap kali pemikiran tentang Sena sanggup membuat dirinya kembali pada masa mengerikan itu, ia membenci hari itu.

Jika saja dia fokus pada Sena dan dirinya, maka sekarang mungkin ia masih memainkan Tuts Piano.

Menjadi pianis selama 12 tahun, sekejap runtuh hanya karena satu kesalahan.

Sena mengenggam tangan Mark.

"Kita berdua sama hancur pada hari itu, mana mungkin aku menyalahkan kamu Phi. Kematian Papa yang mendadak juga mempengaruhi aku, bukan hanya kamu." ucap Sena lalu memeluk Mark.

Shienna adalah adik ipar Mark Siwat.
Sena juga merupakan sahabat Mark di Kampus Seni dulu, hingga keduanya menjadi Partner yang menciptakan harmoni indah.
Sena si Dancer kontemporer, dan Mark sebagai pengiring musik dengan Piano.

Karena waktu itu dua jam sebelum mereka tampil, Blue mengirim pesan pada keduanya bahwa Papa mereka meninggal dunia di Thailand, sedangkan saat itu mereka sedang mengikuti ajang kontes.

Berusaha fokus dan juga berharap bisa segera selesai melakukan Performance mereka.

Kesalahan nada pada iringan musik di menjelang akhir membuat penampilan Sena berakhir kacau hingga ketidak seimbangan membuat Sena terjatuh dari pinggiran panggung membuat cedera parah pada pinggulnya.

Ketidak sengajaan itu membawa dampak serius pada Sena.
Semua jadi serba kacau, Sena dinyatakan mengalami cedera pada tulang panggul hingga Operasi bahkan tidak menjamin keselamatannya.
Selain itu resiko lebih lanjut adalah cacat dan lumpuh.

Scenery - Markperth VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang