HALAMAN 15

358 55 10
                                    









"N-Nama bayi ini Wan, di panggil Baby Wan." Jennie menjawab, tetapi Jisoo merasa tidak puas dengan jawaban Jennie, karena dia merasa bahwa Jennie menyembunyikan sesuatu darinya.

"Lalu benarkah bayi ini Wendy
Unnie ?" Jisoo bertanya sekali lagi.

"...."

"Jen, benarkah bayi ini Wendy Unnie ?" Jisoo menunggu jawaban Jennie.

"B-benar" akhirnya Jennie memutuskan untuk memberitahunya.

"Tuhkan aku bilang apa Lis !" Jisoo menatap Lisa dengan seringai kemenangan di bibirnya.

"Huh !" Dengus kesal Lisa.

Rosé yang tadi sedang memikirkan makanan, teralihkan mendengar ucapan Jennie bahwa bayi itu adalah Wendy.

"Apa ?! Serius ?! Kalau bayi ini Wendy Unnie ?" Tuntut Rosé meminta jawaban dari Jennie.

Jennie mengangguk, Rosé melihat respon Jennie langsung mengambil alih Baby Wan dari gendongan Jennie.

"Yah Rosé !! Hati-hati jangan sampai terjatuh !" Khawatir Jennie melihat Rosé menggendong Baby Wan di pundaknya.

"Jangan khawatir Unnie ! Dijamin 100% aman, hehe." Rosé memberi tanda ke Jennie untuk tidak khawatir.

Baby Wan digendongan Rosé meminta untuk menurunkannya dengan menepuk pipi Rosé dari belakang, Rosé yang di tepuk-tepuk pipinya menengok kearahnya dan menatap dengan tanya.

"Rosé, sepertinya Baby Wan ingin turun." Tutur Jisoo yang melihat Baby Wan seperti ingin turun.

Rosé menurunkan Baby Wan dari gendongannya, Baby Wan merangkak ke remot TV yang tergeletak di karpet.

Lalu Baby Wan mengambil dan memberikan kepada Lisa yang daritadi melihat gerak-gerik dirinya.

Seperti tau apa yang dimaksud Baby Wan, Lisa mengangguk menerima remot itu, dan menyalakan televisi ke serial kartun.

Jisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa tidak ikut menonton televisi, melainkan terus memperhatikan Baby Wan yang sedang menonton.

"Bolehkah aku bawa Baby Wan pergi jauh dari Irene Unnie, Seulgi Unnie, Joy , dan Yeri. Ah tidak...tidak... Hilangkan pikiran itu Jennie" batin Jennie.

"Jika aku izin ke Irene Unnie untuk membiarkan Baby Wan tinggal disini, apakah boleh ? Pastinya tidak bukan." Lamun Jisoo.

"Haruskah aku menyogok Joy Unnie dengan chikin untuk meminta izin ke Irene Unnie agar membiarkan Baby Wan tinggal disini ?" Pikir Rosé.

"Apa aku harus nekat mengekspor Baby Wan ke Thailand ?" Lisa bertanya dalam hati.






























Sementara di asrama Red Velvet...

Seulgi yang sedang tidur langsung melompat bangun,

"HYAA !! SIAPA YANG INGIN MEMBAWA WAN-KU KE THAILAND ? HAH !" Seulgi meraung marah.

Tidak hanya seulgi yang terbangun Langsung melompat bangun, tetapi Joy , Yeri, dan Irene juga.

"TIDAK ADA YANG BISA MENYOGOKKU UNTUK MEMBIARKAN BABY WAN TINGGAL BERSAMA ORANG LAIN, MAUPUN ITU CHIKIN UNTUK BAHAN SOGOKANNYA !!" Teriak Joy dengan emosi yang menggebu-gebu.






"IRENE UNNIE ! JANGAN KAU IZINKAN MY TREASURE TINGGAL BERSAMA ORANG LAIN !!" Yeri dengan wajah marahnya.




"SIAPA YANG BERANI-BERANINYA INGIN MEMBAWA PERGI JAUH BAYI-KU DARI DIRI KU ?!" Amuk Irene.



Mereka berhenti berteriak dan

Bruk!!

Mereka terkapar di lantai Karena pusing akibat terbangun Langsung loncat.








Mereka terkapar di lantai Karena pusing akibat terbangun Langsung loncat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------------------

Info: aku menantang diriku update 7 kali, kalau berhasil berarti sampai bab 20. Kalau enggak berhasil kalian itung sendiri, hehe.

Ini udah dua up ya

BABY WAN 💙 (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang