Ketika Wendy kangen dengan masa kecilnya dan mempunyai keinginan untuk menjadi bayi
Kemudian, keinginan itu menjadi kenyataan setelah ia tertidur dan terbangun di keesokan harinya.
_________________________________________
bagaimana dengan Irene, Se...
Berkat doa mereka, sekarang Baby Wan mulai menggerakkan jarinya menandakan bahwa ia sudah siuman.
Irene yang memegang tangan Baby Wan, merasakan bahwa jarinya bergerak, ia terbangun dari tidurnya.
"Bunny..." Lirih Baby Wan yang terdengar oleh Irene.
Irene mendengar itu langsung berdiri dari kursinya, dan melihat bahwa Baby Wan sudah siuman dari komanya, ia tidak bisa menahan rasa berterimakasih kepada Tuhan, karena doanya terkabul.
"Baby Wan, tunggu dulu ya, unnie mau panggil dokter dulu !" Irene dengan suara bergetar, menahan air matanya. Tapi tidak bisa karena air mata itu sudah telanjur mengalir.
Irene keluar untuk memanggil dokter, "DOKTER ! DOKTER !" Teriak Irene menggema di lorong rumah sakit.
Dokter dengan suster di belakangnya berlari menuju Irene, "ada apa ?" Tanya dokter itu.
"Baby Wan sudah siuman," jawab Irene.
Dokter itu memberi kode ke susternya untuk mengikutinya, mereka ke ruangan Baby Wan yang sama dengan Yeri.
Dokter memeriksa, setelah memeriksa dia memberitahu kepada Irene.
"Pasien sudah bisa pulang dua hari lagi," ucap dokter.
"Terimakasih dok atas infonya !" Irene membungkuk berterimakasih.
Irene menuju tempat Baby Wan,melihat Baby Wan seperti kehausan, ia mengambil botol air dan sedotan lalu memberikan air itu setelah membenarkan posisi Baby Wan.
Jika ada yang bertanya dimana keberadaan Joy dan Seulgi ? Jawabannya adalah mereka pulang karena disuruh Irene
Sedangkan Yeri , ia tertidur pulas akibat obat yang membuatnya tidur.
"Bunny..." Celoteh Baby Wan dengan suara yang serak, seperti menyuruh Irene mendekatinya.
Irene mendekat, Baby Wan mengangkat tangan kecilnya yang tidak diinfus, menyuruh Irene menurunkan wajahnya.
Irene menuruti walau dalam hati merasa bingung
Baby Wan melihat Irene menurutinya, ia mendekati tangan ke wajahnya, lalu ia mengusap air mata Irene ibu jarinya.
Setelah itu Baby Wan menatap langsung ke mata Irene seperti memberi sinyal ' Unnie gak boleh nangis dan sedih ! Nanti aku juga ikutan sedih nih ! '
Irene mengerti, "iya, Unnie gak bakal nangis dan sedih lagi. Tapi Wannie harus janji, kalau Wannie gak boleh terluka lagi ya !" Irene menyodorkan jari kelingkingnya.
Walaupun Baby Wan tidak mengerti, tapi ia juga ikut menyodorkan jari kelingkingnya, lalu Irene menyilangkan membuat jari kelingking ia terikat dengan Baby Wan, dan disitulah mereka mengikat janji.
Baby Wan sekali lagi menatap irene, seperti ingin berbicara kepadanya tapi ia sepertinya kesulitan untuk berbicara kepadanya.
Tidak tau keajaiban itu darimana, tetapi Irene seakan-akan mengerti apa yang Baby Wan ingin bicarakan, jadi biar dia yang berbicara.
"Bunny Unnie, udah makan ?" Tatapan Baby Wan berbicara.
"Oh Unnie belum makan, karena belum lapar hehehe." Kekeh Irene
Baby Wan seakan tau bahwa Irene berbohong kepadanya, ia mengernyitkan dahinya dengan menatap tajam kearahnya.
"Tidak usah berbohong Unnie, aku tau Unnie belum makan. Jadi sekarang silahkan Unnie makan ! Akan aku awasi Unnie beneran makan atau enggak !" Tatapan Baby Wan .
"Nanti aja, beneran deh Unnie belum lapar." Tolak Irene
"Jika itu kemauan Unnie yasudah aku tidak akan merespon ucapan Unnie dan tidak akan pernah menganggap keberadaan Unnie lagi," tatapan Baby Wan mengancam.
"E...Eh iyaiya, oke Unnie makan." Irene menurut seperti anak yang sedang di marahi oleh ibunya.
Baby Wan terus mengawasi Irene makan, Irene yang sedang makan diawasi oleh Baby Wan bergidik ngeri karena tadi melihat tatapan ancamannya, dan Sekarang ia memilih untuk makan sambil menunduk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Kalian merasa ada yang aneh gak dengan halaman ini ?
Jika iya, berarti kalian sudah mendapat sebuah clue.
