HALAMAN 16

351 54 2
                                    







"Hachi !! " Jisoo, Jennie, Rosé dan Lisa bersin secara bersama-sama

"Kalian merasa ada yang
memarah-marahi gak ?" Tanya Jisoo

"Kayaknya iya deh Unnie, soalnya... hachi" Jennie menjawab tetapi terpotong karena bersin.

"Soalnya Suara itu seperti di depan telingaku" lanjut Jennie sambil menggosok hidungnya gatal.

"Sama Unnie, aku juga seperti Jennie Unnie. Bedanya kalau yang memarahiku membawa nama chikin." Ucap Rosé mengambil tisu untuk mengelap lendir yang keluar dari hidungnya alias ingus.

"Kalau kamu Lis ?" Tanya Jisoo karena Lisa hanya diam.

"Kalau aku suara itu seperti memarahi melarang aku membawa Baby Wan ke Thailand." Lisa menjawab dan mendapat lemparan bantal dari Jennie.

"Yakk !!! Berarti kamu memiliki rencana untuk membawa Baby Wan ke Thailand !" Emosi Jennie melempar bantal lagi, bukannya mengenai Lisa, melainkan mengenai Baby Wan yang sedang asyik nonton.




Bug !!

Baby Wan yang tadinya lagi duduk menjadi tertindih bantal, Jennie panik melihat bantal itu tidak tepat sasaran.

Jennie menghampiri Baby Wan dengan raut wajah cemas, memindahkan bantal yang menindih Baby Wan.

Jennie melihat muka Baby Wan tercetak memar di pipinya, di otak dia sekarang terngiang-ngiang pesan Irene.

Jisoo, Rosé, dan Lisa menghampiri Jennie, tatapan mereka teralih dengan muka Baby Wan yang tercetak memar di pipinya.

"Ya Tuhan ! Jen kamu dalam masalah besar sekarang," kata Jisoo yang membuat Jennie ketakutan.

"Jennie, kau ceroboh sekali !" Jennie merutuki kesalahannya.

Rosé mengambil es batu dan mengompres pipi Baby Wan.



Tring... Tring...

Panggilan masuk berasal dari ponsel Jennie, bukan panggilan suara, Tetapi panggilan video.

"Woah Jennie Unnie, benar apa yang dikatakan Jisoo unnie sekarang kau berada dalam masalah besar, lihat nama yang tertera dari video call itu !" Lisa berucap membuat Jennie langsung melotot dan buru-buru mengangkatnya.


- H-halo I-Irene Unnie
  Jen, kenapa suaramu seperti ketakutan ?
- i-itu ...
  Itu apa ?
- PipiBabyWanmemar
  Hah ? Apa? Ngomong yang jelas Jen, jangan cepet-cepet.
- emm... Pipi Baby Wan memar
APA ?! SERIUS, PIPI BABY WAN MEMAR ? KENAPA BISA BEGITU ?
- Tadi aku mau melempar bantal ke Lisa, eh malah salah sasaran dan jadinya terkena Baby Wan.
Kau sudah tau kan, apa akibatnya jika sesuatu terjadi dengan bayi-ku ?
- mmmh i-iya
  Tapi karena aku lagi baik,
- iya ?
  SEKARANG JUGA BAWA BAYI-KU KESINI !!!

PIP--

Sebelum Jennie menjawab panggilan itu sudah terputus.

Jennie melihat sahabat-sahabatnya Sudah bergetar ketakutan,

"Jen, mending langsung kita pulangin Baby Wan. Sepertinya Irene Unnie sedang menunggu, ayo semuanya kita siap-siap ! Kalian tidak ingin pulang hanya tinggal nama saja kan." Setelah Jisoo berkata seperti itu mereka semua bersiap-siap.



Mereka selesai bersiap-siap, dan sekarang mereka lagi berunding untuk siapa yang menggendong Baby Wan

"Jisoo Unnie, kamu saja yang menggendong Baby Wan !" Suruh Rosé

"Kau saja Lis yang menggendong Baby Wan" kata Jisoo

"Jennie Unnie, kamu yang gendong Baby Wan aja ya. Bukannya aku gak mau nih, masalahnya instingku mengatakan bahwa jangan menggendongnya dalam arti akan ada  sesuatu yang tidak diinginkan." Jelas Lisa.

"Rosé, kamu aja ya yang gendong Baby Wan. Nanti aku belikan makanan yang kamu mau deh !" Jennie merayu Rosé.

"Jennie Unnie, sebenarnya aku mau tapi kalau soal ini, aku gak mau ikut-ikutan." Melas Rosé

Dan berakhir dengan Jennie yang menggendong Baby Wan, mereka berangkat ke asrama Red Velvet dengan jantung yang berdegup kencang.






Dan berakhir dengan Jennie yang menggendong Baby Wan, mereka berangkat ke asrama Red Velvet dengan jantung yang berdegup kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BABY WAN 💙 (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang