Dr.Dito keluar dari kamar Felix menemui Mama dan Abang Felix yg menunggu dengan cemas di luar. Melihat dr.Dito keluar Wanita paruh baya itu langsung menghampirnya.
"Gimana keadaan anak saya dokter?" Wanita itu masih menangis sampai harus dipangku oleh Candra.
"Allhamdulillah! detak jantungnya sudah kembali normal walaupun belum sadar," jelas Dr.Dito membuat wanita paruh baya itu sedikit tenang.
Dari jauh terdengar langkah kaki berlari yg tak lain adalah Abin."Keadaan Felix gimana tante? Dia baik baik aja kan?" tanya Abin khawatir pada ibu temannya itu.
"Keadaannya sudah lebih baik dari sebelumnya, detak jantungnya sudah kembali Normal," Abin yg mendengarnya mulai tenang dan langsung terduduk lemas di lantai karna berlari dari basement sampai kesini. Dr Dito pamit meninggalkan mereka bertiga di depan pintu kamar Felix. Abin yg sadar akan keberadaan Candra meliriknya tajam tak suka.
***
Dilain tempat.
Mata Lovata Membulat dan Jantungnya hampir mencelos Jatuh saking kagetnya Karna Felix yg membuka matanya tiba tiba dengan jarak mereka yg dekat. "Lo ngapain?" tanya Felix
AAA!!
BUGH!
refleks Lovata berteriak lalu menabok Felix saking kagetnya karena Felix membuka mata tiba tiba dengan jarak wajah mereka yg sangat dekat.
"Lo Ngapain Si!?!" Kesal Felix karna kepalanya di tabok oleh Lovata dengan keras. Berbeda dengan Felix yg kesal Lovata malah menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya menjauhi Felix.
"Lo nyium gue ya?!" sangka Felix yg tidak tidak. Lovata menggeleng cepat membantah tuduhannya.
"Nggak!! Gila gue mau nyium lo!!" bantah Lovata masih menutup wajahnya.
"Trus ngapain lo deket deket muka gue?" belum sempat Lovata membalas omongan Felix. Sohyun sudah keluar dari kamar mandi dengan rambut yg basah dan menatap Lovata aneh.
"Lovata ngapain nutup muka gitu kakak kan gak telanjang," ucap Sohyun yg aneh melihat Lovata menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Lovata dengan cepat membuka matanya dan menatap Sohyun dengan wajah merah dan tersenyum canggung pada Sohyun.
"Itu muka napa ampe merah gitu? kaya kepiting rebus aja," kata Sohyun lalu duduk di tepi kasur sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Lovata bingung ingin menjawab apa pada Sohyun karna tidak ada alasan yg tepat di otaknya.
"Trus dari kakak denger ada yg teriak deh? Lovata denger gak?" tanya Sohyun lagi.
"Ini napa gue kaya lagi diintrogasi sih" benak Lovata merungut. Lain dengan Felix ia malah mengatai Lovata yg sedang tersudut.
"Mampus lu!"
"Anjing," balas Lovata frontal karna sebal. Sohyun yg mendengarnya kaget,
"Eh. Maaf kak bukan kakak," menyadari Sohyun yg salah paham Lovata langsung meluruskan.
"Kakak heran deh, Lovata sebenarnya dari tadi tuh ngomong sama siapa?" tanya Sohyun to the point membuat Lovata makin tersudut
"Itu kak lagi nelfon tadi," alasan Lovata. Sohyun mengambil ponsel Lovata yg ada didekatnya, untungnya ponsel itu tidak terkunci lalu membuka ponsel dan melihat Log panggilan. Namun nihil tak ada panggilan telfon maupun telfon keluar hari ini.
"Lo bohong," wajah Lovata makin mengerut melihat Sohyun yg melihat log panggilan di ponselnya.
"Gue tau gue bukan siapa siapa Lo. Tapi saat ini, lo dan gue tinggal bareng. Gue juga pernah denger lo ngigou bilang pergi pergi! Jadi gue mikir Apa Lovata kesempitan ya tidur ama gue? Tadi juga lo ngumpat bilang 'Anjing' Kalau lo gak ngomong gue jadi salah paham Ta," Omongan Sohyun membuat Lovata makin tersudut dan Felix hanya menyaksikan Lovata yg sudah seperti terdakwa di pengadilan yg sedang di introgasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen Fiction[COMPLETE] Berkisah tentang seorang arwah pemuda yg terpisah dengan tubuhnya yg terbaring koma dirumah sakit. Ia bertekat untuk menemukan sekelompok orang orang yg mengeroyoknya di malam itu. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Lovata, gadis indigo y...