Ep. 11 Comforting hug

128 92 10
                                    


"Ouh Lilac yg itu. Gue Tahu!" Lovata mengangguk antusias,"Lagunya IU kan?"

Edzard mendelik bingung,"Hah? Ayu ting ting?"

"Ih, bukan. Ituloh penyanyi korea namanya IU. Nah dia baru rilis lagu judulnya Lilac," ucap Lovata menjelaskan.

"Bukan. Bukan lagu. Lilac yg gue maksud itu geng Motor. Nama gengnya itu Lilac. Lo tau geng itu?"

Lovata mengangkat kedua bahunya tak tahu. "Kalau itu sih gatau," Edzard lega mendengarnya.

"Emangnya kenapa?"

"Gada sih nanya doang," Lovata menaikkan sebelah alisnya seperti curiga. Sedangkan Edzard kini menelan salivanya takut Lovata bertanya lebih jauh tentang mantan gengnya itu.

"Yaudah yok kekelas," Lovata berjalan dahulu lalu diikuti Edzard disampingnya. Mereka berjalan beriringan sampai kekelas.

Mereka tak tau bahwa ada yg memata matai mereka sedari tadi."Lo udah mulai main main ya Zard," Gumam seseorang yg kini tersenyum jahat kearah Lovata dan Edzard yg mulai memasuki kelas.

***

Bell pulang berbunyi.

Sohyun dan Lovata kini berjalan beriringan menuju parkir, dan tak Lupa Felix yg menempeli mereka karna bosan.

"Kak. Aku nunggu depan gerbang ya?" Sohyun mengangguk mengiyakan. Lovata keluar dari gerbang sekolah beriringan dengan Felix yg setia Disampingnya.

"Lo ngapain ngikutin gue mulu sih? Risih tau," ucap Lovata yg bingung dengan sikap Felix sedari tadi.

"Liat kebelakang coba?" Lovata menoleh kebelakang dan langsung terkejut dengan penampakan seorang gadis yg memakai baju sekolah yg lusuh dan jangan lupa baju dan wajahnya yg dipenuhi darah.

Lovata bergidik ngeri dan langsung berbalik kedepan. Felix tertawa pelan melihat Lovata. "Kalau lo risih gue disini, yaudah gue pergi aja,"

Lovata dengan sigap menahan lengan Felix. "hehe, jangan pergi ya. Nanti gue beliin Boba lagi deh,"
bujuk Lovata masih menahan lengan Felix .

"Haha hehe lo. Makanya jangan asal ngomong," Lovata hanya cengengesan mendengar omelan Felix.

"LOVATA!"

Lovata yg mendengar namanya dipanggil pun menoleh. Terlihat dari jauh seorang wanita yg sudah dua bulan ini tak dilihatnya kini melambai padanya disebrang jalan.

"Mama,"

***

Lovata dan seorang wanita yg tak lain adalah mamanya itu kini duduk dikursi taman sekolah. Lovata hanya diam sedari tadi begitu pun mamanya yg sedari tadi memperhatikan putrinya.

"Kata ibu ibu deket rumah, Tata gak pernah pulang kerumah semenjak mama pergi? Apa benar Tata?" tanya mamanya. Lovata hanya diam menunduk dengan dadanya yg mulai sesak.

"Dan kata nenek juga Tata gak kerumah nenek selama mama pergi begitupun papa. Jadi selama dua bulan ini Tata tinggal dimana?" tanya wanita itu langsung. Lovata masih  menunduk dengan wajahnya yg kini memanas.

"Dan kenapa Tata sampe sekolah sejauh ini?"

Lovata tak tahan lagi, wajahnya memerah menahan marah dan kini memberanikan diri menatao mamanya, "Memangnya Mama peduli sama Lovata? Sampai sampai mama gak tau selama ini Tata sekolah dimana?" Lovata menegakkan kepalanya dengan wajah dan mata yg memerah. Lalu Lovata mengalihkan pandangannya dan menarik nafas dalam.

"Dan mama nanya kenapa aku gak pulang? Apa mama pernah mikirin aku ma! Aku indigo!" bentak Lovata pelan. kini wajahnya menghadap sang mama, terlihat air matanya mulai mengalir perlahan.

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang