Ep. 20 Abang Kesayangan Tata (b)

56 19 15
                                    

Kaget dengan kehadiran Lovata yg ada di kamarnya, membuat Abin berteriak histeris. Namun, mulutnya langsung ditutup oleh Lovata.

"Bang Abin napadah udah kaya cewe ajaa teriak teriak," kata Lovata pelan, masih menutup mulut Abin dengan telapak tangannya.

Abin menghempas tangan Lovata dari mulutnya, "Ya wajar lah gue kaget. Lu ngapain dikamar gue ha?" sergah Abin

Lovata membuang nafasnya kasar, "Itu tadi si Felix yg narik aku kesini, ya aku mana tau ini kamar bang Abin," ucap Lovata membela diri.

"Felix?"

"Iya Felix, tuh dia lagi duduk di kasur abang," kata Lovata menunjuk Felix yg tengah duduk. Abin melihat kasur dan tidak ada siapa siapa disana, Namun ia percaya.

Lovata mendekat pada Abin, "Bang itu beneran foto kita berdua?" tunjuk Lovata pada beberapa foto yg menempel di dinding.

Abin berdehem sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain, "Ya, iya itu foto kita. Emang lo ga inget sama sekali?"

Lovata meringis, "Inget si, tapi rada rada lupa gitu hehe,"

"Yaiyalah lo ga inget,orang di kepala lo isinya cuma hantu, hantu, hantu aja, " Ucap Abi
lalu berjalan kearah kasur dan duduk sambil kembali mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Baru Lovata ingin menyahut terdengar suara Sohyun yang memanggil-manggil namanya, "Astaga gue kan pengen bersih-bersih," katanya sambil menepuk jidatnya sendiri.

"Ya udah deh bang, Tata keluar dulu. Dadah," Abin hanya mengangguk angguk meiyakan seraya Lovata keluar dari kamarnya. Ketika Lovata sudah keluar dan pintu sudah di tutup, Abin berhenti mengeringkan rambutnya. Tatapannya menerawang jauh, lalu ia menatap foto foto masa kecil mereka. Ia berdiri mendeket ke foto foto itu kemudian meraih salah satu foto mereka.

"Gue gak nyangka bakal ketemu sama Tata lagi Lix," Gumamnya. Walaupun ia tak melihat Felix, ia yakin Felix ada disini sekarang.

Abin tersenyum tipis, "Adik Kesayangan gue udah besar ternyata,"

***

Setelah usai makan, mereka kembali berkumpul di ruang tamu.

"Tata sama temennya mau pulang sekarang?" tanya mama Abin.

"Iya tante kalau hujannya udah reda," jawab Lovata.

"Tapi hujannya deres banget loh, Kalian nginep disini aja malam ini, besok pagi baru balik ke kos,"
Saran mama Abin, Merasa tak enak Lovata menolak.

"Nggak Usah tante, malah ngerepotin ntar," tolak Lovata

"Nggak papa Tata, Kamu kaya sama siapa aja. Dulu aja kamu tuh sering banget loh nginep, malah kadang setiap hari di rumah tante. Tanya aja Papa kamu," Bujuk Wanita itu meyakinkan Lovata

"Masa sih tante?" tanya Lovata tak percaya,

"Dulu itu, Kamu sama Abin sering banget sama sama. Cuman ya karna kamu pindah jadi putus komunikasi. Bang Abin kamu tuh sampe gak mau keluar kamar loh saking sedihnya ditinggal sama kamu," kata Wanita itu .

"Mana ada," sergah Abin dengan wajah kesal, mamanya malah tertawa melihat tingkah anak bujangnya itu. Sedangkan Tata malah tersenyum menggoda kearah Abin.

"Bener bang?" goda Lovata membuat Abin tersudut.

"Mama sama Tata sama aja," kesal Abin kini memainkan Ponselnya, Membuat mereka tertawa pelan apalagi Sohyun.

"Tata Nginep disini ya, papa kamu juga pasti ngebolehin. Iya kan Van?" Tanya wanita itu pada adiknya, Dan ya Papa Lovata mengangguk,

"Iya Ta, Lagi pula tante kamu itu kangen banget sama kamu. Gapalah," mendengar ucapan papanya lovata melirik kerah Sohyun dan Sohyun mengangguk,

"Yaudah deh Tan, aku sama kak Sohyun nginep disini deh," kata Lovata membuat Mama Abin dan Abin sangat senang, walaupun didalam hati. Maklum, Abin orangnya gengsian.

"Tante seneng banget lo," ucap wanita itu senang.

***

Dilain tempat, Edzard kini tengah menaiki motornya ditengah malam yg dihiasi dengan rintikan hujan yg deras seperti jarung yg jatuh dari langit jika mengenai kulit.

Ia melajukan motornya dengan cepat namun, tetap hati hati agar sampai kerumahnya dengan selamat. Namun, ditengah perjalanan, gerombolan motor motor menghalangi jalannya. Dan Edzard tau siapa mereka, Ya Lilac.

Seorang pemuda yg motornya paling depan pun turun dan berjalan mendekati Edzard yg masih berada diatas motornya, "Edzard, How Are You? " sapanya. Namun, Edzard diam saja dan menatapnya dingin.

"Lo tuh dingin banget si, ngomong dong. Punya mulutkan?" kata pemuda itu mulai memancing Edzard.

"Sorry, gue gak ngomong sama pendatang haram," ucap Edzard acuh membuatnya tersulut emosi dan melayangkan tinju untuk Edzard, Edzard yg sigap menangkis tinju pemuda itu dengan helmnya, sehingga tangan pemuda itu kesakitan. Melihat pemuda itu kesakitan, Edzard tersenyum sinis menatapnya.

"Gue, Gak sebanding sama Lo. Bangcan," Ucap Edzard. mendengar perkataan Edzard membuat Bangcan tersulut emosi dan menyuruh teman temannya mengeroyok Edzard.
Namun, teman temannya Ragu dan Takut untuk memukuli Edzard yg mana Edzard adalah teman mereka.

"Serang gue bilang!" teriak Bangcan membuat mereka takut dan satu persatu maju melawan Edzard dan Edzard dengan mudah mengalahkan mereka semua sampai akhirnya mereka berhasil menahan Kedua lengan Edzard dari belakang dan Bangcan datang menunju perut Edzard membuatnya terjatuh bersimpuh ke aspal sambil memegangi perutnya.

Bangcan jongkok didepan Edzard, ia tersenyum senang melihat Edzard yg kesakitan terkapar di aspal.

"Cih, Gak sebanding lo bilang?" Bangcan Menoyor kepala Edzard kuat, lalu tertawa senang melihatnya. "Oh iya. Tujuan gue nemuin lo itu," tangan Bangcan maju mendekat ke leher Edzard dan menarik kalungnya kasar. Edzard menahan tangan Bangcan namun ditepis.

"Untuk ini," Bangcan memperhatikan kalung yg ada seperti potongan akar kering yg berbau ntah apa ditengah kalung itu.

"Jaman sekarang, masih percaya takhayul lo?" Bangcan tertawa, "Katanya, ini pelindung lo ya? Cih. Hebat banget nih kalung," tangan Edzard maju lagi ingin merebut kalungnya namun, Bangcan berdiri dan memasukkan kalung itu kesaku jaketnya.

"Coba kita lihat, Edzard tanpa pelindungnya," kata Bangcan lalu berbalik, "Cabut," mereka semua menaiki motor mereka lalu melaju meninggalkan Edzard yg masih terkapar sadar ditengah hujan.

"Gue harus cepet pergi dari sini, "






Sorry banget Ka lama bnget updatenya, pasti dah pada luoa ama alurnya. Ka sibuk banget nugas akhir akhir ini karna banyak banget tugas apalagi tugas praktek tari lah drama lah. Sorry banget gaess 

I love u all bat sorry telat update

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang