"iya abang SMA. Seingat gue pas itu tuh lagi ada sosialisasi SMA. Dan lo tau, yang gendong lo itu ketua osisnya anjir," kata Olivia kini sudah histeris alay, lovata kembali mengingat ngingat lagi saat kejadian itu, dan ya memang benar saat itu memang sedang ada sosialisasi dari SMA. Dan nama SMAnya itu ya, sma Dirgantara! Lovata tersentak ia teringat saat dulu ia akhirnya memutuskan untuk sekolah disini karna mendapat brosur sekolah ini. Dan jika dia dulu kelas 9, pastinya felix sudah menjadi ketua osis kan? Apa artinya yang membawanya ke uks adalah Felix?
Olivia asik mengoceh ria namun, lovata sama sekali tak mendengarkan. Ia malah sibuk dengan isi kepalanya. Itu artinya felix sudah mengenal lovata lebih dulu. Apa itu sebabnya, saat mereka pertama kali bertemu tatapannya seakan pernah melihat lovata sebelumnya.
"lovata," panggil Olivia membuat lamunan lovata buyar,
"m. kenapa liv?" Tanya lovata gelagapan.
"lo bengong ya dari tadi?"
"nggak kok. Gue tadi Cuma keinget sesuatu aja," kata lovata lalu terkekeh tak enak. Oivia lanjut bercerita tentang kisahnya selama koma. Saat asih bercerita tiba tiba ada suara panggilan.
"Olivia!" panggil seorang guru wanita dari jauh.
"iya buk sebentar," kata Olivia.
"Lovata, gue pergi dulu ya. Sampai ketemu besok. Dadah," kata Olivia berpamitan lalu gadis itu berlari kecil meninggalkan lovata menuju guru yang memanggilnya tadi. Kini tinggal lovata seorang. Niatnya untuk kekelas ia urungkan. Ia beranjak dari tempatnya lalu berjalan menuju belakang sekolah. Munafik jika lovata melupakan pemuda itu.
Setiap lovata mengingat felix, ia selalu pergi kebelakang sekolah. Akhirnya Ia sampai di bawah pohon besar. Ia duduk, menikmati tiupan angin sepoi sepoi yang menerpa wajahnya dengan sejuk sehingga membuat pikirannya tenang. Sampai saat ini lovata masih setia menunggu senja. Walau senja itu tak kunjung datang, namun ia tetap setia menjadi langit.
Ia membuang nafas dengan gusar kala mengingat cerita Olivia tadi. Entah kenapa hatinya selalu bergetar kala mendengar nama pemuda itu. Ia memejamkan mata, membiarkan angin menerpa wajahnya begitu saja. Asik memejamkan mata, ia merasa seperti ada orang yang duduk disampingnya. Namun ia tak peduli, karna ia tau mereka hanya ingin menganggunya.
Sudah cukup lama ia memejamkan mata, ia perlahan membuka matanya. Iris matanya melihat ada yang duduk disampingnya, ia menoleh dan betapa hatinya tertegun kala melihat wajah pemuda yang kini juga tengah memejamkan matanya itu. Mata lovata berkaca kaca. Namun, ia langsung menggeleng cepat, lalu berdiri dan langsung pergi dari tempat itu. Karna ia tau itu hanya halusinasinya.
Merasa gadis itu telah pergi, pemuda itu membuka mata, melihat gadis itu pergi lalu hilang di balik tembok. "Apa dia ngira gue halusinasinya ya?"
Bell pulang berbunyi, lovata keluar dari kelas dan langsung menuju gerbang sekolah untuk pulang. Sampai di gerbang, dari jauh lovata dapat melihat seorang pemuda yang berdiri disamping mobil, kini tengah melambai heboh ke arahnya dengan wajah berbinar.
Lovata mendecih sambil tersenyum kala melihat kelakuan abangnya itu. Lovata berjalan kearah Abin dengan langkah cepat.
"Aduh adek gue udah pulang!" seru abin begitu lovata sampai didekatnya.
"bang abin alay banget pake dadah dadah. Bilang aja mau caper ama degem degem," kata lovata julid.
Abin tersenyum gemas, "Dih. Degem. Dede gemes abang kan Tata," kata Abin lalu memiting leher Lovata dan membukakan pintu mobil untuk lovata yang sekarang sudah meronta ronta karna ulah Abin.
"sakit bangsat! Lepasin!" kata Lovata kesal, sambil memukul mukul lengan Abin dengan kasar. Sedangkan Abin malah tertawa senang. Mereka tak sadar sedari tadi ada yang memperhatikan mereka dengan senang bahkan ia tak sadar air matanya sudah mengaliri pipinya karna sangat bahagia akhirnya bisa melihat mereka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen Fiction[COMPLETE] Berkisah tentang seorang arwah pemuda yg terpisah dengan tubuhnya yg terbaring koma dirumah sakit. Ia bertekat untuk menemukan sekelompok orang orang yg mengeroyoknya di malam itu. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Lovata, gadis indigo y...