"yang mulia theo kita mendapatkan surat pertarungan dari kerajaan x-tor mereka ingin menandingi kekuatan antar kerajaan yang mulia" ucap salah satu pengawal kerajaan istana selendratheo yang sedang duduk di singgasana kerajaan hanya tersenyum kecil mendengar pernyataan pengawal kerajaan tersebut, lalu pengawal itupun memberikan sebuah surat dengan warna coklat muda yang dililiti dengan sebuah pita berwarna merah tua, tuan axton pun mengambilnya
"gimana kabar kau akhir ini? aku ingin mengadu kekuatan antar kerajaan bukan kah ini sudah sangat lama? mungkin sudah mencapai 137 tahun yang lalu kita berperang dan aku yang menang.
Theo Axton, kerajaan dari selendra... aku Regan Gyoksari, dari kerajaan x-tor ingin mengungkit kisah lama kembali, dan aku tidak akan terkalahkan.
Lusa, bersiap siaplah"Theo yang membaca surat itupun merasa sedikit naik darah ia merasa harga dirinya sedang direndahkan, semenjak kerajaannya kalah melawan kerajaan x-tor , kerajaan dari desa lain menganggap kerajaan selendra sebelah mata
ini sungguh tidak bisa dibiarkan theo pun memuncak ia memanggil seluruh pengawal kerajaan bersiap siap untuk perang, ia menegaskan seluruh pengawal untuk mengambil 1 pria dari satu keluarga untuk mengikuti perang.
kinan yang mendengar berita itu ia terlihat sangat sedih, ia harus mengorbankan ayahnya untuk mengikuti perang kerajaan. ia sungguh tidak mau kehilangan ayahnya
"ayah benaran mau ikut perang?" tanya kinan sembari menahan air matanya, bohong jika ia tidak sedih, ia sudah kehilangan ibundanya sedari kecil dan sekarang ia tidak ingin ayahnya pergi dan meninggalkannya sendiri disini, tapi ia tidak ingin memperlihatkan kesedihannya, ia tidak ingin ayahnya jadi makin memikirkannya di medan perang nanti.
pertarungan ini bisa jadi pertarungan yang sangat besar.
Dua kerajaan yang memiliki peran sangat penting bagi negara ini berperang
kerajaan x-tor memiliki kekuatan yang sangat besar untuk berperang, itu yang ia takutkan"putri ayah yang cantik jangan khawatir, ayah akan baik baik saja" ucap sang ayah agar meredakan khawatir sang anak
"ayah janji?" tanya kinan kepada ayahnya, ayahnya hanya tersenyum sebagai balasannya, ia tidak ingin kinan sedih, ia tidak bisa berjanji.dikala pagi terang tiba , seluruh anggota raja dan para pendekar yang sudah siap berperang mempersiapkan nyawa dan mental mereka untuk berperang memerdekakan desanya,
semua warga tampak sangat gelisah disana, Haechan yang menatap para rakyat nya hanya bisa menghela nafas berat. Bohong jika ia bilang ia tidak gugup, malahan ia tidak pernah segugup ini sebelumnya, ini adalah pertarungan yang nyata dan ia harus mengorbankan nyawanya untuk perselisihan ini.
"sudah siap untuk kalah?" tanya Jordan yang merupakan pangeran pertama dari kerajaan ini anak dari Charlotte.
Haechan tidak menyukainya.
Lebih tepatnya ia tidak menyukai seluruh anggota kerajaan selain ibunya,"Tunggulah sampai aku mematahkan tulang ekormu yang lunak itu Jordan Lamon Axton!" ucap Haechan menegaskan, Jordan yang mendengar itu hanya tertawa remeh kecil
"kau sungguh naif " ucap jordan sambil sedikit menggoda Haechan, Haechan hanya mengalihkan pandanganya dari Jordan.
Ia bahkan tidak ingin mengakuinya sebagai saudara kandungnya sendiri."kau sendiri, mengapa sangat bahagia mengganggu hidupku?" tanya Haechan kepada jordan sembari melemparkan sebuah peluru di kertas target yang berada di depannya. iapun memetuk pelatuk itu, berharap agar mengenai target.
tetapi hasilnya nihil, ia melewati targetnya,
sial, ia tidak ingin terlihat lemah di depan jordan.jordan pun langsung ikut mencoba melantukan pelurunya, ia terlihat sangat gesit,seperti orang yang sudah belajar selama tahunan. haechan pun hanya terdiam melihatnya
"lihat kan? aku lebih hebat darimu" ucap jordan dengan nada yang sedikit meledek."tidak, sepertinya kau sedang beruntung dan aku hanya sedang sial" ucap nya mengelak dari pernyataan jordan, ia tidak ingin terlihat menyedihkan.
"maka aku akan mempertahankan keberuntunganku" kata jordan menatap haechan dengan tatapan mematikannya, Haechan ingin sekali mengutuk lelaki itu sekarang tapi ia sadar ia harus tetap mengontrol emosinya agar tidak terlalu terbawa emosi, jordan yang peka dengan keadaan Haechan sekarang yang hampir meledak, tidak ingin memperkeruh suasana dan pergi meninggalkan haechan sendiri di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYMPHONY ; Lee Haechan
Fiksi Penggemar"bukan kah semua telah di atur oleh takdir bukan ?" Bagaimana cara Dewa besi hephaestus dan Dewi Athena bisa bersama? jika ini bukan sebuah kebetulan bukakah ini lebih terlihat seperti sebuah takdir? apakah kita bisa mengubah sebuah lagenda? Ak...