PART 20

6.8K 252 1
                                    

Yuhuu come back again JENNY 😂😂
.
.
.
Semoga terhibur 💙

______________________________

Pulang sekolah Jenny benar-benar lelah ingin rasanya langsung rebahan. Di depan rumah Jenny melihat ada beberapa motor sport yang ia yakini bahwa Adi dkk ada di dalam.

Saat memasuki rumah Jenny mendapatkannya tatapan tajam dari Papa, mama dan abangnya. Ia bingung kenapa mereka menatap Jenny seperti itu.

"Assalamualaikum" salam Jenny saat akan mencium punggung tangan Mamanya namun terhenti ketika pipinya terasa panas karena tamparan.

Plak

"Mama kenapa?" tanya Jenny memegangi pipinya.

"KAMU YANG KENAPA? ADA YANG KAMU TUTUPIN DARI MAMA?" bentak Mama Jenny.

Plak

"KAMU ANAK SIALAN!! SAYA SUDAH BEKERJA KERAS UNTUK MEMBIAYAI SEKOLAH KAMU SUPAYA KAMU HIDUP ENAK TAPI APA BALASAN KAMU?! KAMU MALAH JADI JALANG, KURANG SELAMA INI UANGNYA?? BILANG!! BUKAN MALAH JADI JALANG" bentak Papa Jenny.

Jenny terisak, bingung ada apa dengan keluarganya.

"Ini ada apa?" lirih Jenny terisak.

"ADA APA?? KAMU HAMIL KAN? ANAK SIAPA? JANGAN-JANGAN KAMU HAMIL ANAK OM-OM? KAMU BISANYA CUMA BIKIN MALU KELUARGA, SEHARUSNYA KAMU SAYA BUANG DARI DULU" geram papa Jenny.

Deg

"Gue kecewa sama Lo dek" lirih Ferdy.

Adi dkk yang melihatnya merasa iba. Bagaimanapun juga Jenny juga temannya apalagi dalam keadaan hamil dia harus di maki-maki sana sini.

Adi yang melihat hanya diam merasa bersalah karena Jenny menanggung semua sendiri. Seharusnya dia bisa menjadi tameng Jenny namun Adi laki-laki pengecut. Bersembunyi di balik seorang cewek.

"Jenny hiks bisa jelasin hiks"

"JELASIN APA LAGI HAH?? INI CARA KAMU BALAS BUDI?" bentak Mama Jenny.

"MAMA BENAR-BENAR MENYESAL TELAH MELAHIRKAN KALIAN" bentak Mama Jenny.

Deg

Tiba-tiba tangannya diseret papa nya dengan membawa koper. Sampai di pintu Jenny di dorong hingga jatuh lalu melempar koper di sampingnya.

"JEN" teriak Jehan berlari menuju kembarannya itu.

Semua menatap Jehan berlari menuju Jenny lalu membantunya berdiri bahkan memeluknya.

Jehan memeluk erat ia tahu apa yang Jenny rasakan sekarang. Sembari membisikkan kata-kata menenangkan.

"OH PASTI KAMU KAN YANG SUDAH HAMILI ANAK SAYA?" bentak Papa Jenny.

Jehan menatap orang tuanya tajam, orang tua? Emang pantas disebut orang tua.

"BAWA PERGI ANAK SIALAN INI" bentak Papa Jenny.

JENNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang