PART 22

6.2K 236 11
                                    

Yuhuu come back again JENNY 😂😂
.
.
.
Semoga terhibur 💙

________________________________

Hari ini keberangkatan Jehan dan Jenny ke London. Mereka memutuskan untuk menetap disana. Membuka lembaran baru bersama anaknya nanti.

Walaupun Jenny masih ragu tapi ia harus pindah dari kota ini. Kota yang memiliki kenangan buruk sampai hidupnya hancur.

Jehan menggeret koper Jenny dan koper miliknya. Bagaimanapun juga Jehan tidak mau Jenny kecapean membawa koper yang begitu besar dapat berdampak pada sang ponakannya yang baru 2 Minggu di dalam perut Jenny. Kemarin memang Jehan mengajak Jenny untuk memeriksakan kandungannya dan kata dokter usia kandungan Jenny 2 Minggu.

Memasukkan kopernya ke bagasi mobil Saskia. Memang Jehan mempercayakan Saskia supaya bisa menjaga rahasianya. Lagi pula jika Jehan lihat dari ketiga sahabat Jenny, Saskia lah yang selalu ada di sisi Jenny dalam senang maupun sedih. Seperti sekarang saat Jenny mengalami masalah besar semua orang menjauh, tapi tidak dengan Saskia. Ia begitu dewasa dalam memahami masalah, tidak percaya sebelum ada bukti yang kuat.

"Lo masuk mobil aja dulu" Saran Saskia sambil membantu Jehan memasukkan kopernya ke bagasi mobil.

"Hm? Iya deh" putus Jenny.

Setelah memasukkan koper ke dalam bagasi mobil, Jehan dan Saskia masuk kedalam mobil. Dengan Jehan yang mengemudikan mobilnya dan Jenny di sampingnya.

Jenny menatap luar dari jendela mobil. Memandangi satu per satu bangunan yang ia lewati. Karena ini adalah hari terakhirnya di sini dan akan menetap di negara lain.

Begitu bagi Jenny sulit untuk meninggalkan kota ini. Dimana ia memiliki keluarga yang harmonis, sahabat yang sangat peduli dan perhatian dan di kota ini lah ia bisa bertemu dengan kakak kembaran yang selama ini dibuang oleh orang tuanya.

Namun, Jenny merasa beruntung karena masih memiliki satu sahabat yang setia menemaninya.

"Lo bolos Sas?" tanya Jenny melirik Saskia.

"Iya gue bolos, sesekali lah" jawab Saskia enteng. Memang Saskia bukan tipe orang yang suka bolos.

"Ehh gue tadi beli coklat sama beberapa makanan ringan" seru Saskia mengambil sekantung plastik disampingnya lalu menyerahkan ke Jenny.

"Wihhh ada coklat" ujarnya pada Saskia dengan mata berbinar mengambil coklat yang ada di kantung plastik dan dua makanan ringan.

"Ambil semua aja coklatnya, tadi gue beli satu box buat Lo. Jadi biar ada stok buat disana" balas Saskia cengengesan.

"Aaaa makasih banyak Sas, baik banget deh Lo" puji Jenny mengambil se box coklat.

"Ada maunya aja baru muji Lo" gerutu Saskia.

"Mau nggak han?" tawar Saskia pada Jehan.

"Nggak usah" jawab Jehan menoleh sekilas. Sedangkan Jenny? sudah sibuk dengan dunia coklatnya.

Saskia merasa senang karena Jenny makan coklat begitu antusias. Saskia berpikir bagaimana kehidupan Jenny nantinya. Membesarkan seorang anak tanpa ayahnya, pasti menyakitkan. Lalu bagaimana jika anaknya kelak menanyakan ayahnya? Saskia benar-benar kasihan dengan sahabatnya itu.

Sampai di bandara mereka turun dari mobil. Dengan koper Jehan dibawa Saskia, sedangkan koper Jenny dibawa oleh Jehan karena koper Jenny lebih besar.

"Gue pasti kangen banget sama Lo" rengek Jenny memeluk Saskia.

"Gue juga" balas Saskia sambil memeluk Jenny tak kalah erat.

"Baik-baik ya Lo disini" tutur Jenny mengelus punggung Saskia dengan tangan mungilnya.

JENNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang