"Tidak perlu berteriak untuk mengatakan cinta padaku, cukup selipkan saja namaku dalam setiap waktu ibadahmu."
♾♾♾➖➖♾♾♾
"Assalamu'alaikum bu?"
"Wa'alaikum salam nak Shagi, wah tumben telphone di jam kerja begini biasanya kan sibuk sekali hehe?"
Shagi menelephone Shakia ibunda Jesna, karena khawatir sedari kemarin malam Jesna tak memberi kabar pada Shagi.
"Hehe maaf mengganggu bu, aku memang masih di kejar beberapa pekerjaan, hanya ingin memastikan apa Jesna ada di rumah?" Cemas Shagi.
"Tadinya ibu ingin menanyakannya pada kamu nak, tapi ibu yakin kau pasti sibuk sekali. Ibu cemas karena tidak tahu dia kemana semalaman ini, ibu sedang menunggunya pulang hingga belum membuka toko. Terakhir dia pamit untuk interview."
"Ya Allah kemana perginya Jesna? Tak mungkin ada interview sampai harus bermalam begini?" Gunam hati Shagi.
"Aku akan ke Bogor dalam beberapa menit lagi bu, mudah-mudah aku juga dapat mencari keberadaan Jesna secepatnya ya, ibu tidak perlu khawatir." Shagi berusaha menenangkan Shakia.
"Terimakasih sekali ya Shagi, maaf sangat merepotkan. Tapi ibu sudah berusaha menghubungi teman-temannya disini."
"Bukan masalah bu, selagi aku mampu pasti akan ku lakukan."
Tak lama Shagi langsung beranjak dari meja tempat ia belajar di rumahnya, dia begitu cemas hingga tak perduli pekerjaan yang sedari tadi menumpuk di mejanya. Baginya Jesna sangat berharga hingga kekhawatiran membawanya meninggalkan urusan-urusan penting pada hari itu.
Berangkatlah Shagi ke Bogor dan berniat langsung menemui manager hotel tempat Jesna akan bekerja.
Pukul 14.30 WIB
"Huffttttt jalanan padat begini, macet sampai segininya. untung hampir sampai." Keluh Shagi sebelum beberapa menit lagi sampai di hotel Nuansa Indah.
Saat sampai Shagi langsung di sambut oleh satpam disana.
"Siang pak?" Shagi membuka jendela mobil.
"Ehhhh bos kemana saja nih?" Ucap satpam yang pagi tadi mengusir Jesna.
"Wah MasyaAllah masih ingatkah bapak pada saya?" Tanya Shagi.
"Tentu, siapa lagi orang yang memberi tahu cara bisnis properti jitu bagi pemula seperti saya hehehe, mau bermalam berapa lama bos?"
Shagi memang memulai bisnis properti semenjak ia belum berkuliah, Menyadari bahwa bisnis properti semakin berkembang dan menguntungkan, akhirnya Shagi memilih mengikuti teman-temannya yang lebih dulu menjalankan bisnis properti. Hotel Nuansa Indah memang terhitung baru 2 tahun berdiri, dan 6 tahun ke belakang Shagi terlibat bersama rekan-rekannya dalam pembangunan hotel bintang 5 ini. Berkat usaha kerasnya ia dapat berkuliah dengan biaya sendiri dan tentunya membagi waktu agar tetap fokus menjalankan bisnisnya.
Shagi memang tak banyak menceritakan apapun pada Jesna, mungkin baginya bukan waktu yang tepat.
Satpam itu bernama Pak Hardiman, Shagi kerap memanggil pak Hardi. Shagi sempat beberapa kali menginap bersama beberapa rekan kerjanya untuk sebuah kepentingan, dia juga sering mengobrol dengan satpam lain juga para pegawai hotel, oleh sebab itu pak Hardi amat mengenali Shagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAKIKAT WANITA (CONTINUED)
Teen FictionBeberapa hal mengenai wanita dengan bentuk kegagalan membangun perlindungan diri. Tentang arus zaman yang menelan prinsip dasar seorang wanita. "Aku Kehabisan cara mencintai diriku sendiri sehingga rela menjadi orang lain demi alasan dicintai , seol...