Dear JESNA

62 44 51
                                    

"Seseorang itu tergantung perilaku dan kebiasaan temannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia akan berteman." (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Tok... tok... tok...
(Suara ketukan pintu)

Frinka bergegas berlari keluar membuka pintu, laki-laki tua mengenakan kemeja rapi berdasi ternyata itu adalah Alex yang biasa berkencan dengan Jesna, dari sekian banyak laki-laki dia memang sangat mengagumi dan selalu menginginkan Jesna untuk bahan berkencannya.

"Ada apa? Jesna sedang tidak ada di rumah" Frinka langsung bicara dengan menampakan raut kecut.

"Aku menghubunginya berkali-kali namun aku rasa dia sengaja mengganti nomer telephone, dan apa alasanmu tidak membalas pesanku?"

"Beberapa hari ke belakang aku sakit, aku butuh istirahat penuh"

"Aku akan mencari wanita itu ke dalam" jawab Alex sambil menyeruduk masuk ke dalam rumah.

"Hey apa yang kau lakukan ini?" Teriak Frinka sambil mengejar Alex.

Tak lama kemudian Jesna tiba bersama Shagi.

"Nah itu Jesna..." Ucap Frinka sambil menunjuk ke pintu masuk.

"Oh ya Tuhan aku merindukan kamu sekali"

Alex langsung memeluk, mencium tangan dan pipi Jesna. Kejadian menjijikan itu langsung di saksikan Shagi yang berdiri tepat di sebelahnya.
Tepat saat akan mencium bibirnya Jesna mendorong kuat tubuh pria besar itu hingga terjatuh. Frinka langsung menolong Alex yang tersungkur ke samping sofa ruang tamu.

"Kenapa kau ini Jesna?" Frinka bicara sambil melotot.

"Kenapa laki-laki hidung belang berada disini? Aku tidak ingin melihatmu, pergilah!!!" Sambil menarik baju Alex Jesna terus mendorongnya keluar.

Plakkkkk.....
Sebuah tamparan mendarat tepat pada pipi manis Jesna. Di susul dengan pukulan tepat mengenai matanya. Pipi yang semula terlihat putih merona lalu memerah seketika dan pelipis mata wanita itu perlahan memar membiru. Terakhir Jesna menerima perlakuan kasar adalah saat dirinya masih bersama Bima.

"Kurang ajar kau laki-laki brengsek" teriak Jesna sambil menangis. Tubuhnya di sangga oleh Shagi yang dari tadi terus menenangkan situasi walaupun dirinya sangat kebingungan.

"Tolong hentikan pak, apa yang kau lakukan melukai gadis ini" suara Shagi yang lagi-lagi membela Jesna.

"Jalang yang kau sebut gadismu itu tidak tahu diri, dia sudah berjanji akan memenuhi semua keinginanku tapi dia menghilang begitu saja, aku sudah memberikan uang yang ia minta" laki-laki itu bicara penuh kekesalan, Frinka pun terus memegangi tangannya berharap ia tak maju dan kembali menyakiti Jesna.

"Jangan pernah sebut dia Jalang, bicaramu sungguh keterlaluan" teriak Shagi.

Sebab emosi yang tak tertahankan Alex mencekik dan mendorong Frinka, ia langsung menarik badan Shagi memukul dan menendang kepala Shagi dengan keras sampai peci yang ia kenakan lepas, dan membuat tangan yang menyangga tubuh Jesna juga ikut terlepas.

"Heii kau laki-laki keparat, wanita yang kau lindungi ini adalah wanita penjual diri, HAHAHA bukan hanya aku yang sudah menikmati tubuhnya tapi laki-laki liar diluaran sanapun turut mengambil jatah mereka. Sepertinya kau ini tak tahu betapa busuknya jalang ini. Dia dan sahabatnya memerasku. Cuuuhhhhh...!!!!" Alex meludah tepat mengenai wajah Jesna lalu berjalan cepat keluar dengan membanting pintu.

HAKIKAT WANITA (CONTINUED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang