#9. Still With You

1K 179 30
                                    

Play multimedia
Happy reading 💕

Enaknya sih, ini buat nemenin malming kalian. Tapi kalo rame, aku bakal double up 🥰

Dahyun membuka pintu rumah Jungkook perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahyun membuka pintu rumah Jungkook perlahan. Saat ini, pukul 3 dini hari. Dahyun memutuskan untuk mengambil semua barangnya sekarang supaya ia bisa pergi diam-diam sebelum Jungkook bangun.

Gadis itu menjulurkan kepalanya, menyisir seluruh sudut ruang tengah untuk memastikan tidak ada siapapun di sana. Lampunya masih menyala, tapi tidak terlihat adanya tanda-tanda keberadaan Jungkook. Menghela napas lega, Dahyun mulai masuk ke dalam rumah itu dengan mengendap-ngendap.

Gadis itu bergegas masuk ke kamarnya setelah memastikan bahwa Jungkook benar-benar tidak mengetahui keberadaannya. Ia mengeluarkan koper dan mulai memasukan bajunya ke dalam satu persatu.

 Ia mengeluarkan koper dan mulai memasukan bajunya ke dalam satu persatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 5 pagi, Dahyun baru selesai mengemas semua barangnya. Ternyata, barang yang harus ia kemas lebih banyak dari yang ia kira. Di luar, badai salju kembali menerjang setelah beberapa saat terasa sangat sunyi. Akhir-akhir ini, cuaca memang sangat buruk.

Dahyun meringis nyeri saat kakinya tanpa sengaja terantuk kopernya sendiri. Ia bahkan masih harus membawa beberapa tas besar yang masih ada di dalam kamarnya. Benar-benar melelahkan, tapi tekadnya untuk keluar dari rumah ini sudah bulat, tidak bisa di ganggu gugat.

Begitu Dahyun berhasil mengeluarkan semua barangnya dari kamar, mendadak semua lampu padam. Dahyun yang kaget tidak sengaja menjatuhkan tas besar di tangannya. Buru-buru ia berjalan ke arah balkon yang masih memiliki penerangan dari luar.

Napasnya terasa sesak. Dahyun sangat takut gelap, itu sebabnya ia mengabaikan semua barang bawaannya tadi dan berusaha mengendalikan ketakutannya dengan terus berjalan menuju tempat yang lebih terang.

“Tenang, Shin Dahyun, kau jangan panik.”

Dahyun mengatur napasnya yang semakin sesak. Jantungnya seolah akan melompat keluar saat ingatan mengerikannya terlintas dalam benak. Seolah-olah, Dahyun kembali ke masa-masa mengerikannya saat kecil yang telah menjadi traumanya selama ini.

Don't Touch Her! She's Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang