#10. Uninvited Guests

890 188 31
                                    

Play multimedia

Maaf lama gk up,
Happy reading 💜

Maaf lama gk up,Happy reading 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook sakit.

Dahyun baru menyadarinya saat mendengar ringisan tertahannya saat masih tertidur. Keningnya panas sekali sementara tubuhnya menggigil.
Jangan tanya bagaimana paniknya Dahyun saat ini. Butuh perjuangan ekstra baginya untuk dapat memapah Jungkook menuju kamarnya dan membantunya untuk berbaring di atas ranjang.

Ini sudah kompresan yang kedua namun demam Jungkook tidak kunjung menurun. "Eottokhaji? Apa aku harus menelpon ambulan?"

Ding-dong!

Suara bel memecah keheningan. Dahyun yang baru saja keluar dari kamar Jungkook segera membukakan pintu.

"Nugu ... seo?"

Memalukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memalukan.

Benar-benar memalukan.

Bagaimana ia bisa tidak mengenali mamanya Jungkook? Ya, wanita yang bertamu ke rumah ini dengan pakaian bak nyonya besar itu adalah mamanya Jungkook. Sangat cantik dan terlihat masih muda hingga Dahyun sempat tidak mempercayai apa yang didengarnya.

"Kau jangan khawatir, Jungkook memang seperti itu. Tubuhnya mungkin terlihat besar dan cukup kekar, namun sebenarnya dia paling tidak tahan dengan dingin persis seperti ayahnya."

"Jinjja?"

"Iya, Jungkook hanya butuh tidur apalagi semalaman dia mencarimu kan."

Dahyun mengernyit. "Mencariku?"

"Lalu itu apa? Kau sepertinya memang mau pergi dari sini," ujarnya seraya menunjuk ke arah koper dan tas Dahyun yang masih ada di sana.

Gadis itu meringis malu, ia sangat panik saat Jungkook tak kunjung bangun hingga ia melupakan barang-barangnya begitu saja. "Geunde ... Jungkook bilang kalau ia pergi ke mini market."

Nyonya Hwang seketika tertawa sementara Dahyun semakin kebingungan. "Di luar sedang badai salju, untuk apa dia ke mini market? Rasanya, lebih masuk akal jika Jungkook mencarimu Sayang. Dia mungkin sangat panik hingga tidak memperdulikan badai salju yang sedang berlangsung."

"Ah ... mana mungkin? Aku hanya merepotkannya saja di sini."

"Coba kau ingat-ingat lagi, apa Jungkook memang tidak peduli padamu?" Dahyun otomatis teringat pada kejadian saat di club dan rentetan kejadian lain termasuk pagi tadi.

"Sikap Jungkook memang agak kasar, tapi ia akan melindungi dan tidak segan-segan menghajar siapapun yang berani mengusik miliknya. Jangan kan orang, ada yang mengusik lukisannya saja, Jungkook pasti akan marah besar."

Dahyun semakin bingung namun saat membicarakan lukisan, ia sangat menyetujuinya. Masih terbayang dalam ingatannya saat Jungkook mengata-ngatainya ketika ia tidak sengaja menjatuhkan lukisannya yang ditempel di dinding.

Nyonya Hwang tersenyum hangat, sebelah tangannya mengusap tangan Dahyun, membuat gadis itu menatap ke arahnya. "Kau tahu, selama ini Jungkook selalu hidup menyendiri. Aku bahkan kaget saat melihatmu masih ada di sini dan melihat kepanikan Jungkook kemarin, sepertinya dia memang membutuhkan keberadaanmu di sini."

"Geunde ... naega wae? Eommoni bahkan belum mengenalku. Tapi kenapa kau membiarkan aku tinggal bersama Jungkook?"

"Bukan aku yang menyuruh, Jungkook sendirilah yang membiarkanmu tinggal di sini. Kalau dia memang tidak nyaman, dia pasti akan mengusirmu tapi buktinya? Dia malah mencarimu disaat kau pergi."

Dahyun terdiam, pikirannya semakin berkecamuk saat ini namun nyonya Hwang kembali menambahkan, "Dahyun-ah, apa kau bisa mengabulkan permintaanku?"

"Tentu saja tapi ... apa itu?"

"Cobalah untuk tinggal lebih lama di sini. Aku tidak bisa memaksa karena pilihan ada padamu tapi setidaknya ... kau harus memberitahu Jungkook dulu jika ingin pindah." Nyonya Hwang semakin mengeratkan genggamannya. "Bisakah kau mengabulkannya?"

Dahyun tersenyum seraya balas menggenggam erat tangan wanita paruh baya itu. "Tentu saja, eommonim." Keduanya kemudian berpelukan, layaknya seorang ibu dengan anak perempuannya. Ini baru kali pertama mereka bertemu, tapi entah kenapa Dahyun sudah merasa nyaman dengan ibu Jungkook.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi Jungkook sudah berdiri dibalik pintu kamarnya, mendengarkan percakapan sang ibu dengan Dahyun. Wajahnya masih sangat pucat namun kedua sudut bibirnya sedikit terangkat, membentuk senyum samar penuh arti.

 Wajahnya masih sangat pucat namun kedua sudut bibirnya sedikit terangkat, membentuk senyum samar penuh arti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Translate:

Eottokhaji = bagaimana ini
Nuguseo = anda siapa?
Geunde = tapi
Naega = aku
Wae = kenapa

Don't Touch Her! She's Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang