Happy reading 🌼
✿
✿
✿
✿
✿Beberapa jam Nabila beristirahat kini ia terbangun dan melihat Reinal masih terbangun sambil memainkan hp nya, lalu Nabila meminta Reinal untuk berganti istirahat, Reinal menurut, kini Nabila yang berganti menjaga Renal dan Diva.
Disuasana alam lain terlihat kabut tebal bewarna putih menutupi pandangan Diva, ya kini jiwanya tengah pergi ke alam lain yang terasa sejuk saat berada disana, bunga-bunga berbagi macam tumbuh subur lalu Diva juga melihat sungai susu yang mengalir secara tenang, tiba-tiba Diva mendengar suara orang yang meminta tolong ia kenal suara itu seperti tak asing baginya, Diva pun mencari arah sumber suara itu nampak jelas Renal ada disana, lalu Diva menghampiri Renal dan menepuk pelan bahunya.
“ Renal ? Lo kok disini juga sih ? ” tanya Diva membuat Renal terkejut.
“ Hah ? Div lo disini juga ? ”
“ Iyalah gue juga bingung ini tempat apa dan kenapa gue ada disini bersama lo ”
“ Nah makanya dari tadi gue teriak-teriak minta tolong karena gue kira disini gue cuma sendiri ”
“ Apa lo inget sesuatu ? ” tanya Diva membuat Renal berpikir sejenak.
“ Eh Div sumpah lo ngga akan nyangka, kita kemarin kecelakaan lo inget kan ? Jangan-jangan kita dah mati Div, ih ogah Div gue gak mauuu ”
“ Bacot lo, kalo lo yang mati ngga papa jangan ajak gue ” balas Diva membuat Renal cemberut.
“ Terus kita mau kemana sekarang ? ” tambah Diva lagi.
“ Entahlah gue juga ngga tau ” akhir Renal.
Disisi dunia nyata alat Elektrokardiogram milik Diva dan Renal berbunyi secara bersamaan, Nabila yang tengah menunggu dan mendengar itu langsung panik ia pun segera membangunkan Reinal, Reinal terbangun dan segera memanggil dokter. Dua dokter datang bersama para suster Nabila pun spontan ikut masuk ke dalam ruang Diva sedangkan Reinal masuk ke dalam ruang Renal. Kini para dokter memeriksa keduanya di ruangan masing-masing.
Saat itu juga di ruangan Diva Nabila menangis dan berbicara pada Diva meskipun Nabila tak tau jika adiknya akan mendengarkan suara nya atau tidak.
“ Dek lo jangan gini napa, semua sayang sama lo termasuk gue, bangun hei bunda sama ayah khawatir, jangan tinggalin gue hiks hiks ” ucap Nabila didekat telinga Diva sambil memegang tangannya.
“ Gue janji kalo lo sembuh gue bakal jadi kaka yang terbaik buat lo gue bakal ajak lo jalan-jalan kemanapun hiks hiks asalkan lo bangun dek ” ucap Nabila sekali lagi hingga terlihat ia hampir berputus asa.
Sedangkan diruang Renal, Reinal pun juga khawatir dan sedikit terisak ia pun juga berbicara pada Renal karna mungkin Renal akan mendengar dan memancing sarafnya untuk bisa sadar.
a/n : Koreksi ya kalo salah hehe.
“ Katanya lo suka kalo berantem sama gue, terkadang lo bilang kalo gue selalu bikin lo emosi, please dek lo bangun biar gue sekalipun yang gantiin lo, asalkan lo bangun. Lo gak kasian sama papa mama ha? Gue mohon dek lo bertahan sekali lagi gue mohon lo tetap kuat dan berjuang ” ucap Reinal hingga satu tetes air matanya jatuh tepat di atas pipi Renal.
Tepat dialam yang kini diinjakkan Diva dan Renal, merekapun seperti mendapat signal suara dari orang yang mereka kenal namun terasa sangat jauh sekali, lama kelamaan suara itu semakin mendekat hingga Renal dan Diva tau jelas siapa yang mengatakan itu semua.
“ Kak Nabila ” teriak Diva sambil mencari kakaknya. Renal pun juga demikian ia mencari sumber suara abangnya itu namun nihil mereka tidak berhasil menemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The switched souls [HIATUS]
Teen Fiction[ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kejadian di luar nalar memang mustahil, tapi siapa sangka kalo hal diluar nalar itu terjadi ? Seperti yang dialami dua remaja itu yaitu Nadiva Candra Lorensa dan Renaldo Putra Atmaja. Panggil saja mereka Diva dan...