Happy reading 🌼
✿
✿
✿
✿
✿Tak lama kemudian, benar keluarga mereka datang, terlihat raut senang bahwa putra putri mereka kini sadar dan juga sangat sehat. Spontan ibu mereka Nayla dan Nana memeluk putra putri mereka masing-masing.
Diva yang ada di pelukan Nayla terasa sangat berbeda ia pun membalas pelukan Nayla, ia sadar bahwa kini masih berada dalam tubuh Renal, lalu Diva melirik Renal dalam tubuh milik nya yang dipeluk Nana, hanya senyum tipis yang dipancarkan Diva ia akan sangat rindu dengan bundanya itu tapi tidak mengapa untungnya mereka tetangga jadi kemungkinan Diva akan sering berkunjung ke rumahnya, dan hal yang paling harus dilakukan mereka berdua adalah belajar terbiasa.
“ Awas lo ya bikin kita khawatir lagi ” sahut Reinal pada Renal membuka suara.
“ Bang Rei ngomong sama aku ? ” tanya Diva dongo.
Melihat jawaban dari Diva, Renal yang ada ditubuh Diva menepuk jidatnya pelan, mengapa gadis yang disukainya itu dongo sekali.
“ Ha ? Lo kenapa dek ? Kesambet apa lo biasa nya lo nyebut gue tanpa ada kata Rei jadi ya bang gitu doang dan aneh tau ngga lo biasanya kek lo gue lo gue, kenapa lo sekarang aku kamu ? ” dikte Reinal pada Diva membuat Diva tersadar dan melirik Renal, yang dilirik memberikan kode untuk bisa belajar terbiasa menjadi seorang Renal.
“ Yew santai dong bang disebut gitu doang lo langsung ngedikte gue, gue ngga kenapa-kenapa yew ” balas Diva langsung membuat Reinal percaya.
“ Diva masih ada yang dirasa sakit nak ? ” kini berganti Nana bertanya pada putri yang dihadapan nya sekarang ia memang melihat tubuh Diva tapi jiwanya bukan putri nya.
“ Engga bun ” sahut Diva spontan lagi-lagi Diva keceplosan karena ia lupa bahwa masih bertukar jiwa.
“ Eh dongo kenapa lo yang nyahut yang ditanya tuh si Diva ” sahut Reinal, spontan Diva menutup mulutnya.
“ Engga kok Tante ” balas Renal yang tak kalah spontan.
“ Lah anjir Div kenapa lo manggil nyokap lo Tante anying ” sahut Reinal kembali.
“ Eh gatau ini mulut reflek aja masih sedikit pusing aja sih makanya agak ngelantur ” ucap Renal berbohong agar mereka terlihat percaya dan tidak mencurigai lagi.
a/n : ingat ya biar ngga bingung, Renal dan Diva dialog mereka masih tetap, jadi bayangkan saja jika Diva yang berbicara berarti itu Renal, begitupun sebaliknya jika Renal yang berbicara berarti itu Diva. Cukup ibaratkan.
“ Oh yaudah kalo begitu kalian berdua istirahat dulu aja ya ? Nanti kita akan bertanya pada dokter kapan kalian diperbolehkan pulang ” sahut Nana kembali. Kemudian mereka semua keluar tinggallah Renal dan Diva kembali di ruangan itu.
“ Div kita dihadapan orang-orang harus bisa terbiasa, sekarang lo inget lo manggil gue itu nama lo sendiri paham ? ” tanya Renal
“ Oke paham, jadi kalo ada yang manggil lo berarti gue kan yang harus menghadap ? ”
“ Iyalah dongo, jadi lo jangan sampe salah kalo ada yang manggil nama Diva jangan lo yang nyahut, biar gue aja begitupun lo kalo ada yang manggil nama gue itu berarti lo nyahut ” jelas Renal.
“ Terus dimulai dari sekarang ? ” tanya Diva lagi.
“ Ngga usah, kalo didepan orang-orang aja, kalo kita berdua mah lo tetep manggil gue Renal dan gue manggil lo sayang ” jelas Renal sambil menggoda Diva lagi.
“ Heh gila lo, jangan gitu napa keliat geli tau ngga si kalo tubuh gue diisi jiwa lo terus ngegombal keliat cringe banget ” jawab Diva sambil bergidik ngeri.
“ Hahaha iya-iya canda gue tetep manggil lo Diva ”
“ Tapi Ren kalo orang liat kita pasti mereka akan ikut cringe juga jelas-jelas tubuh gue cewe kan tapi mereka ngga tau kalo jiwanya lo seorang cowo terus lo ngegombal kek gitu tadi ke gue yang dilihat orang tuh gue cowo tapi jiwanya cewe, mungkin pikir mereka si cewe ganjen gitu hahaha ” ucap Diva yang dijawab setuju oleh Renal.
Tak lama kemudian tiba-tiba Vero dan Sahra datang menjenguk mereka lantas Renal dan Diva spontan kembali seperti biasa untuk menjalankan aksi.
“ Ih Divaaaa gue kangen tau ngga ” teriak Sahra dan berjalan menuju Renal kemudian mereka berpelukan, Diva yang melihat itu seketika menahan tawa karena dilihatnya Renal dalam mimik wajah Diva terlihat menahan risih.
“ Ah iya g-gue k-kangen juga sama lo Ra ” jawab Renal gugup pasalnya meskipun ia dalam tubuh Diva tapi ia tak pernah dipeluk wanita lain selain mamanya.
“ Hey yo wassap brother ” kini berganti Vero yang menyapa dan memeluk Diva. Diva yang dipeluk pun terlihat senang kemudian membalas pelukan Vero, tak lama kemudian Vero mendorong kuat Diva hingga Diva merasakan sakit dipunggung nya.
“ Apa-apaan lo Ren ? Meluk gue kek nekek gitu lama pula kek pengen nempel aja ke gue ”
“ A-anu aku eh gue kangen aja sama lo haha santai aja kali men gausah dorong gue segala ” balas Diva apa adanya, memang benar sekali menjadi seseorang Renal harus memiliki kesabaran utuh karena ia pasti akan menjadi korban dorong, pukul dan lain sebagainya.
“ Halah biasanya lo kalo gue dorong diem aja tuh, sekarang komplen ”
“ Ya karena gue baru sembuh dongo terus lo dorong ya jelas masih sakit lah badan gue ” jelas Diva membuat Vero hanya mengangguk paham.
“ Mulai sekarang lo ngga boleh dorong Renal ” sahut Renal dalam tubuh Diva itu membuat Sahra salah paham dan membuat sedikit cemburu.
“ Tumben lo Div belain Renal biasanya kalian bertengkar ” balas Vero kembali.
“ Bukan urusan lo intinya lo jangan kaya tadi ” jawab Renal membela pasalnya jika ia yang dipukul atau didorong tidak mengapa tapi kini Diva ada ditubuhnya ia tak mau Diva merasakan sakit itu saja. Mendapat perlakuan begitu Diva khawatir jika nanti pertemanan antara Sahra dengannya akan retak karena Renal yang ada ditubuh nya terus membela. Karena Sahra juga tidak tahu bahwa dirinya ada ditubuh Renal sedangkan semua orang percaya bahwa mereka ini tetap mereka.
“ Dih napa lo Div ? Lo masih marah sama gue yang soal kemarin ? Gue kan udah minta maaf, mana sekarang lo ngga manggil gue pake bang malah langsung ceplos lo gue ” balas Vero bingung kenapa menurut dirinya Diva berubah.
“ Santai aja bang gue maafin kok gue langsung ceplos tadi ya gak tau reflek aja gitu ” jawab Renal apa adanya agar Vero dan Sahra tak mencurigai nya.
“ Renal kok kamu diem aja sih ? Masih ada yang sakit ya ? ” tanya Sahra melihat ke arah tubuh Renal.
“ G-gue baik-baik aja kok cuma habis kecelakaan ini masih bikin gue pusing makanya gue diem aja ” jawab Diva apa adanya karena ia sekarang bingung bagaimana cara menghadapi Sahra nanti ? Karena ia bukan Renal sesungguhnya.
Mampus gue, gue bukan Renal ya Allah, terus gue nanggepin si Sahra gimana kalo kaya gini cringe juga-Batin Diva dalam hati.
Tak lama kemudian dokter bersama beberapa suster datang ke kamar mereka, Renal dan Diva diperiksa kembali oleh dokter kemudian dokter menyatakan bahwa besok mereka berdua sudah diperbolehkan pulang. Mendengar hal itu Renal dan Diva terlihat lesu karena saat hari dimana mereka nanti pulang dari rumah sakit akan banyak tantangan untuk mereka belajar terbiasa.
©TBC
Voment nya jangan lupa ya para reader terhormat, jika tidak mau memberi komentar setidaknya memberi vote cerita ini, vote dari kalian adalah semangat untuk author dalam membuat cerita ini, jadi jika kalian suka cerita ini dan memberi apresiasi voment itu suatu kehormatan bagi saya jika kalian benar-benar menghargai karya saya. Oke see you next cerita 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
The switched souls [HIATUS]
Roman pour Adolescents[ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kejadian di luar nalar memang mustahil, tapi siapa sangka kalo hal diluar nalar itu terjadi ? Seperti yang dialami dua remaja itu yaitu Nadiva Candra Lorensa dan Renaldo Putra Atmaja. Panggil saja mereka Diva dan...