Happy reading 🌼
✿
✿
✿
✿
✿Paginya Diva segera berangkat sekolah terlalu pagi agar dirinya tidak bertemu dengan Renal, karena Diva masih takut sudah mengetahui aset masa depan Renal.
Namun dugaan Diva salah Renal sudah sampai duluan ke sekolah karena belum mengerjakan pr biologi sehingga Renal berniat ke sekolah awal untuk bisa mengerjakannya.
Saat sampai disekolah Diva pun segera berjalan melewati koridor sekolah dengan tergesa pikirnya memang sekolah masih sepi tapi pasalnya ia tidak tahu jika Renal sudah sampai juga.
Tiba-tiba saat sudah sampai di depan kelas IPS 2 ada suara yang memanggil dirinya, suara itu tak asing di telinga Diva dan segeralah Diva berbalik badan.
“ Lo ? K-kok ada disini ? ” tanya Diva kikuk saat mengetahui jika orang yang memanggilnya adalah tak lain Renal.
“ Lah namanya juga sekolah Div, gimana sih lo aneh, gue emang sengaja datang pagi karena gue belum ngerjain pr biologi.” balas Renal.
“ Ah gitu yaudah lo segera balik ke kelas lo deh gue juga ada urusan.” ucap Diva sembari memainkan jemarinya.
“ Heh gue kesini emang mau numpang di kelas ini buat ngerjain pr malah lo usir gue.”
“ Ya masa dikelas lo gak bisa sih Ren, udah sana.” ucap Diva sambil mendorong pelan bahu Renal.
“ Gak gue mau masuk, lagian ini kan kelas gue anak IPS nih gue baik hati kerjain tugas yang seharusnya lo yang kerjain, lagian kenapa sih lo kek takut gitu lagi ada masalah ya lo ? ”
“ Ngga gue ngga ada masalah kok.” jelas Diva dijawab anggukan oleh Renal dan kemudian nyelonong masuk ke dalam kelas.
Diva yang mengerti bahwa Renal sangat batu hanya bisa pasrah, hal yang dipikirkan sekarang bagaimana jika Renal lama kelamaan mengetahui kejadian kemarin, Diva was-was dan berdoa semoga mulutnya itu tidak keceplosan.
“ Sini duduk Div.” ucap Renal membuyarkan lamunan Diva.
“ Oke.” balas Diva sambil berjalan menuju arah bangku yang diduduki Renal.
“ Ah iya lo biasanya kalo praktikum biologi di meja nomer berapa Div ? Atau bebas gitu ? Soalnya kan nanti ada kel--.” Renal menggantungkan kalimatnya saat melihat Diva melamun, kemudian ia mencubit hidungnya Diva pun tersadar.
“ Awhh sakit Ren gila ya lo.”
“ Lagian lo pagi-pagi nglamun mikir apa sih, mikir utang ? ” cibir Renal sambil mengetuk kepala Diva pelan menggunakan buku biologi.
“ Gak gue gak kenapa-kenapa kepo amat sih lo.”
“ Halah cerita aja kali siapa tau gue bisa bantu.”
“ Apanya yang bisa lo bantu ujungnya kalo lo tau balas dendam.”
“ Dih gue baik dan tidak sombong ye ngapain juga gue balas dendam.”
“ Ya gila aja lo ngga balas dendam ntar kalo sebenarnya gue udah liat aset masa depan lo-- astaghfirullahhaladzim.” spontan Diva langsung menutup mulutnya.
“ Maksud lo Div ? ” tanya Renal bingung.
“ Ngga apa kok Ren hehe, gue pamit keluar dulu ya.”
Saat hendak pergi tangannya dicekal oleh Renal sehingga Diva duduk kembali di bangku.
“ Maksud lo aset masa depan gue itu a-adik gue itu ? ” tanya Renal sambil mengarahkan dagunya ke arah bawah tubuh miliknya itu.“ A-anu g-gue ngga sengaja Ren maafin gue ya pliss.” jawab Diva sambil memelas.
“ Ha ? Jadi bener ? Ya Allah Gusti bisa-bisa nya ya lo Div ? Ngga nyangka gue, gue mati-matian jaga tubuh lo nah lo sendiri ingkar, padahal udah kesepakatan dari awal.” balas Renal sambil mengelus dada tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The switched souls [HIATUS]
Fiksi Remaja[ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kejadian di luar nalar memang mustahil, tapi siapa sangka kalo hal diluar nalar itu terjadi ? Seperti yang dialami dua remaja itu yaitu Nadiva Candra Lorensa dan Renaldo Putra Atmaja. Panggil saja mereka Diva dan...