Happy reading 🌼
✿
✿
✿
✿
✿Selang beberapa menit kemudian Diva dan Renal pun sampai disekolah, selama perjalanan mereka tak ada pembicaraan sebab Renal yang masih cemburu dan Diva yang masih gugup mendengar pertanyaan yang dilontarkan Renal padanya, diam adalah jalan mereka untuk tetap tenang. Saat hendak memasuki kelas tangan Diva ditarik oleh Renal dan dari sisi lain ada seseorang yang mengamati mereka berdua.
“ Ett sini dulu ” tarik tangan Diva yang hendak pergi menuju kelas.
“ Apaan sih Ren buru-buru gue ” ucap Diva sembari melepaskan tangannya dari genggaman Renal.
“ Itu helm lo masih belum lepas masa iya lo mau masuk kelas pakai helm ? ” jelas Renal sambil menahan tawa.
Mendengar hal itu Diva sedikit malu dan segera melepas helm namun entah bagaimana helm itu sangat susah dilepas.
“ Ih sial banget nih helm gak mau lepas ” gerutu Diva sambil mengotak- atik kunci helm.
“ Dih gitu aja ngga bisa, kalo mau bantu minta dilepasin bilang cantik haha ” goda Renal sambil membantu melepaskan helm tersebut.
Mendengar tuturan Renal pada Diva seseorang yang mengamati mereka berdua merubah ekspresi menjadi sedih dan berjalan pergi menjauh dari mereka. Setelah helm tersebut terlepas Diva langsung pergi menuju kelas, lagi dan lagi Renal menahan Diva.
“ Eh bentar ” tahan Renal.
“ Apa lagi sih Ren ih ” kesal Diva sambil menggembungkan pipinya sangat terlihat gemas di mata Renal.
“ F*ck gemes banget ih ” puji Renal sambil mencubit pipi Diva.
“ Awh sakit tau ada apa sih sebenarnya ”
“ Haha iya sorry habisnya pipi lo gemesin pen gigit haha, ini loh rambut lo berantakan masa iya lo mau masuk ke dalam kelas kaya gitu ” jelas Renal sambil merapikan rambut Diva dengan telaten.
“ Hm oke makasih udah kan ? Jangan banyak bacot lagi bye ” akhir Diva dan pergi meninggalkan Renal lalu segera menuju kelas.
Saat Diva sudah dekat dengan kelas ia melihat dua orang yang sangat ia kenal seperti sedang asik sekali. Yang Diva lihat yaitu Vero dan Sahra yang sedang asik berbincang membuat Diva meremas rok nya karena menahan cemburu. Lalu Diva menghampiri mereka berdua dan menyapa dengan sopan.
“ Pagi bang Vero, lo juga Sahra ”
“ Pagi juga Div ” balas Sahra Vero pun hanya mengangguk pelan.
“ Kalian asik banget lagi bahas apa nieh btw ? ” tanya Diva pada mereka berdua.
“ Ah engga kok kita cuma bincang-bincang dikit aja ” balas Sahra.
Kemudian tiba-tiba Renal pun ikut bergabung dan menyapa mereka.
“ Hai guys lagi bahas apa nieh ” tanya Renal tiba-tiba.
“ Eh hai juga Ren, ngga aku sama kak Vero cuma bincang-bincang biasa ” jawab Sahra.
“ Sahra nanti pulang bareng gue ya ? ” tawar Vero tiba-tiba membuat Diva yang mendengar sedikit kesal.
“ Eh tapi kak aku- ” belum sempat menyelesaikan ucapannya Diva memotong nya.
“ Bang Vero kenapa ngga coba anter Diva aja ? ” sahut Diva geram karena dirinya cemburu dengan perlakuan Vero kepada sahabatnya Sahra.
“ Lah kamu kan ada Renal ? Kalian tetangga an kan ? Yaudah barti satu jalur dong sama kek aku sama Sahra kita juga satu jalur jadi sekalian aja gitu loh ” jelas Vero apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The switched souls [HIATUS]
Novela Juvenil[ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kejadian di luar nalar memang mustahil, tapi siapa sangka kalo hal diluar nalar itu terjadi ? Seperti yang dialami dua remaja itu yaitu Nadiva Candra Lorensa dan Renaldo Putra Atmaja. Panggil saja mereka Diva dan...