Happy reading 🌼
✿
✿
✿
✿
✿Saat Renal dan Sahra berhenti berbincang, tepat pengumuman terdengar dari sound di dalam kelas.
Dimohon ketua kelas 11 dan 12 segera berkumpul di aula karena ada beberapa hal yang ingin disampaikan
Mendengar hal itu ketua kelas IPA 2 si Bima beranjak keluar kelas dan menitip kan kelas ke wakilnya Anton. Begitupula Diva yang ada di kelas IPS 2 ia segera keluar kelas dan menuju aula.
Disana tepatnya, aula sekolah sudah berkumpul para ketua kelas masing-masing tingkatan. Disaat semua nya telah berkumpul pak Raden selaku kesiswaan mengambil alih microfon dan segera mengumumkan hal yang ingin disampaikan.
“ Baik anak-anak semuanya udah lengkap ya ? Jadi bapak memanggil kalian kemari karena pihak sekolah ingin mengagendakan acara camping di bumi perkemahan alas purwo asri. Selanjutnya acara tersebut akan diadakan lusa, untuk itu nanti atau pun besok bisa mempersiapkan segala peralatan pribadi dan kelompok, untuk anggota regu kami pihak sekolah sudah mengatur jadi kalian tinggal menyampaikan anggota regu dikelas masing-masing. Untuk peralatan dan bagaimana jadwalnya akan disampaikan oleh Bu Nani, terimakasih.” jelas pak Raden dan di angguki oleh semua murid disana.
“ Baik anak-anak mohon perhatian nya sebentar saya akan melanjutkan penjelasan dari pak Raden bahwa saya akan memberi tahu apa saja barang yang harus dibawa. Untuk pribadi kalian tahu sendiri ya intinya barang-barang penting untuk diri kalian sendiri, seperti obat-obatan, alat mandi, makan, alat ibadah dll. Untuk kelompok yaitu alat masak, bahan masak untuk 3 hari disana, 2 buah tikar, 2 buah ember, dan 1 sapu lidi nanti bisa dibagi sama anggota regu ya ? Untuk kegiatan nya kami akan share di grub kelas masing-masing dan dikoordinir ketua kelas selebihnya hanya itu saja jika ada tambahan nanti ibu juga share lagi melalui pesan grub. Kurang lebihnya terimakasih.” akhir Bu Nani.
Setelah pengumuman selesai mereka dipersilahkan kembali ke kelas. Dikelas IPA 2 sangat heboh sekali sampai-sampai Bima sang ketua kelas menatap seluruh teman sekelasnya datar.
“ Kalian bisa ngga satu kali aja ngga heboh, ngga berisik gue belum kelar nyampein pengumuman tadi.” ketus Bima membuat satu kelas itu terdiam pasalnya ketua kelas mereka ini jika sudah marah akan berubah menjadi sosok yang kasar dan beringas.
“ Harus dibentak dulu baru diem ? Suruh diem aja susah banget. Oke gue lanjutin pengumuman nya, kini untuk regu 4 diisi oleh Rena, Aca, Liana, Sahra, Diva dan juga Sekar, lalu--.” saat ingin melanjutkan ucapannya dipotong oleh Rena.
“ Gue ngga salah dengar Bim ? Anggota gue harus gabung sama 3 curut alay itu ? Hih najis ganti aja lah.” sahut Rena tidak setuju.
“ Kalo lo ngga mau ngga usah ikut Na, intinya ini semua yang nentuin guru kalo ngga setuju silahkan demo di depan ruang kesiswaan kalo kalian berani. Oke gue lanjut.” jelas Bima membuat Rena memutar bola matanya malas.
Setelah Bima menyampaikan semua nya kini tepat bel pulang sekolah berbunyi, kini mereka segera pulang terkecuali Rena, Aca, Liana, Sahra, Ren-- ah maksudnya Diva palsu hehe dan juga Sekar.
“ Pokoknya gue gak mau bawa yang berat-berat.” ucap Rena dihadapan kelima temannya itu.
“ Enak aja lo anjing, susah satu susah semua, sok-sokan gak mau bawa yang berat-berat.” sahut Renal ketus membuat Rena menatap nya sinis.
“ Suka-suka gue ya anjir, pengen gue lakban tuh mulut.” balas Rena kembali, jika ia tahu bahwa itu bukan Diva sebenarnya melainkan jiwa Renal pasti ia tidak akan berani membentak bahkan sifatnya akan berubah baik menjadi 360°.
“ Pantes Renal gak suka sama lo orang modelan kaya mak lampir.” jawab Renal lagi membuat Rena semakin emosi.
“ Udah ya please gausah ribut, ini aja belum kegiatan kalian udah ribut apalagi ntar pas camping ? Bisa ancur nih.” sahut Aca melerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The switched souls [HIATUS]
Novela Juvenil[ BIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kejadian di luar nalar memang mustahil, tapi siapa sangka kalo hal diluar nalar itu terjadi ? Seperti yang dialami dua remaja itu yaitu Nadiva Candra Lorensa dan Renaldo Putra Atmaja. Panggil saja mereka Diva dan...