[29] Kapal Ini Berlayar ke Mana?

1.1K 238 50
                                    

Dongeng fantasi di dunia anak-anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dongeng fantasi di dunia anak-anak.

Atap Fakultas Psikologi menjadi pilihan Kala sebagai latar tempat pertemuan mereka di penghujung Senin sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atap Fakultas Psikologi menjadi pilihan Kala sebagai latar tempat pertemuan mereka di penghujung Senin sore.

Langit masih membiru ketika suara pintu terbuka dan sosok Ladin muncul beriringan dengan suara decitan besi. Atap fakultas nyaris kosong. Ketika bola matanya menelisik, dia menemui panggung kecil berukuran dua ubin yang terletak di sisi rooftop yang ditutupi sedikit atap kecil. Panggung itu mirip sekali dengan salah satu alat play therapy yang ada di lab Psikologi lantai lima.

"Silakan duduk." Tahu-tahu, satu sosok boneka tangan berbentuk kelinci muncul dari balik panggungㅡyang Ladin tebak bahwa pemilik tangan itu adalah Kala.

Perempuan itu sempat membasahi bibirnya sejenak, antara ragu dan bingung, sebelum duduk di depan panggung dengan jarak kurang lebih satu meter. Detik-detik selanjutnya, Ladin menghabiskan waktu untuk bertanya-tanya apa yang sedang Kala lakukan sore ini dan respons seperti apa yang perlu diberikannya.

Ketika Ladin meletakkan buku kuliahnya di samping, kepala Kala sedikit menyembul dari balik panggung.

"Boleh dimulai?" tanya Kala setelahnya. Mendapati anggukan bingung Ladin, Kala menegakkan posisi duduknya. "Selamat datang di Kala's Show!"

Mau tidak mau, Ladin sedikit tertawa mendengarnya.

"Pada suatu hari, hidup seekor kelinci di sebuah hutan belantara yang sangaatt luas. Dia punya boneka wortel yang menjadi teman kesayangannya." Intro itu menjadi kalimat pembuka untuk Kala membuka drama buatannya. Tangan kanannya sibuk menggerakkan boneka kelinci, sementara tangan kirinya masih bersembunyi dengan balutan boneka beruang.

"Bagi kelinci, boneka wortel itu seperti teman terdekatnya. Kamu punya sesuatu atau seseorang yang sangat berharga?" Kala menoleh ketika memberikan pertanyaan di ujung kalimatnya.

"Punya," jawab Ladin. "Biru."

Kala tersenyum tipis mendengarnya.

"Akan tetapi, di suatu pagi kelinci tiba-tiba kehilangan boneka wortelnya. Dia kebingungan sehingga kelinci itu sibuk mencari boneka wortelnya. Kehilangan hal yang berharga membuat kelinci sangat sedih. Jadi, dia mencoba untuk mencari ke segala tempat karena ingin segera menemukan sesuatu yang hilang itu," monolog Kala.

Fase dalam Lingkaran [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang