Salah Naik Ojol

400 18 28
                                    

Halo semua ketemu lagi sama aku Raisa.... eehh bukan, bukan, becanda, hehehehe ini aku Aluna gadis paling okeh se-Bandung raya hehehehe.

Nggak usah intro lagi lah ya, kan kalo udah baca cerita aku Origami Alfiolita pasti udah pada kenal sama Aku kan? Iya kan? Kalo nggak kenal nggak apa-apa. Tapi kita ngga usah temenan lagi. Titik. Eh... canda temen.

Tapi buat yang belum kenal aja nih ya, kita kenalan dulu, nama aku Aluna, umur 18 tahun mau 19, status Hak milik, sudah punya SIP (Surat Ijin Pacaran), lahir di Manado, besar di Bandung, kuliah di Depok tinggal di Jakarta.

Cerita kemarin aku buat karena aku sedang cari Origami alias Mimi mantan aku. Fyi dia pergi ninggalin aku tapi nggak bilang aku salah apa atau gimana, yahh iseng sih siapa tau dia ada di wattpad karena dia hobby baca, harapanku semakin banyak rumah tangga yang hancur, kami semakin bersyukur, asli bukan ini ish! Harapan aku kalo dia ada dan baca cerita ini, dia mau hubungi aku, dan ceritain kenapa dia pergi gitu aja :") tapi meskipun gitu aku sudah ikhlas kok, cuma berbulan-bulan aku nulis sepertinya aku nyerah buat cari, sudah lah mungkin dia sudah bahagia.

Sekarang aku mau nulis tentang aku yang sekarang, yang sudah kuliah, yang menginjak 19 tahun, kisah aku dan sahabat-sahabatku yang koplak dan tentunya, ini real yang aku alami sehari-hari ya, ada tambahannya sedikit lah biar nggak monoton.

Oke kita mulai saja ini lah kisah ku. Cerita tentang Luna si anak dodol dan teman temannya.

Luna Pov

Pada akhirnya aku menyerah mencari Mimi, teman-temanku pun banyak yang menyaran kan agar aku berhenti, dan memang, aku benar-benar berhenti mencari dia. Aku memulai hidupku yang baru sebagai mahasiswa di sebuah universitas ternama tempat dulu Mimi kuliah, sebenarnya cita-citaku bisa kuliah di Yogya namun ku urungkan niatku itu demi mencari MIMI.

Aku tinggal di asrama mahasiswa dengan teman-teman koplak ku, pertimbangannya biar aku nggak kesiangan kalo ada kuliah pagi, secara kan, asrama itu letaknya ada di dalam lingkungan kampus, jadi lompat aja udah sampe kampus, karena aku paling susah kalo bangun pagi.

Di asrama ini satu kamar di isi empat orang, aku satu kamar dengan Dedew, Tika, dan Halimah anak fakultas lain. Sedangkan Gwen, Nindi, Sonya dan Zahra mereka satu kamar di lantai dua. Meskipun aku tinggal di asrama, setiap Jumat sore aku pulang ke rumah, kangen sama Teteh siapa lagi kalo bukan Teh Mia, Kakak tersayang, terbawel, terjulid dan ter-ter lainnya.

Jumat pagi seperti biasa, kehebohan terjadi di kamarku, sudah bisa di tebak kan siapa lagi kalo bukan Dedew dan Tika yang berusaha membangunkan ku.

"Luna bangun buruan, kita ada kelas." Sayup-sayup terdengar suara Dedew, bersamaan dengan wajahku yang rasanya basah seperti terkena percikan air. Aku jelas tahu siapa pelakunya, Dedew! Sekarang si Dedew tidak pernah lagi memasukan es batu kedalam celana dalam ku, pindah haluan dia, karena di asrama mana ada kulkas sih, hihihi...

"Iya, iya... Luna bangun." Aku mendudukan tubuhku, tumben sih hari ini bisa langsung bangun, biasanya mah sampe harus di gotong sama Tika buat di ceburin ke bak mandi, hihihi nggak deng, nggak gitu.

"Kita jadi jalan ke mall nggak abis kuliah? Aku kosong nih jadi bebas," tanya si Halimah.

"Jadi dong, eh Imah lu bener udah jadi sama si Bagas?"

SianinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang