Author pov
Senin, pagi-pagi Luna sudah bangun, mandi, rapi, dan wangi. Tumben banget ini Anak bisa bangun pagi. Padahal Senin kuliahnya kan Lunang, masih sempat lah kalo mau santai dulu, namun Luna ingin cepat ke asrama karena penasaran ada gosip yang beredar kalo Dedew melihat penampakan hantu. Sebenernya Luna sendiri kan udah pernah ketemu sama Mbak kun kun (kalo baca Origami Alfiolita pasti tau dimana Luna ketemu).
"Maaaahhhhh, Teeeehhhh, Ieeeelll, Papaaaaaa... Luna jalaaannnnn." Yahhh seperti biasa, ini Anak nggak ada sopan-sopannya main teriak kayak tarzan lagi manggil monyetnya.
"Berisik anak monyet, hadeuh," keluh Teh Mia.
Luna cuma senyum dan pergi dengan riang, namun langkahnya terhenti ketika akan membuka pintu pagar, karena di depan ada Kak Anin yang sudah duduk cantik di motornya.
"Pagi Kak," sapa Luna basa-basi.
"Pagi bocil, mau jalan?"
"Iya Kak."
"Yuk."
"Loh? Maksud Kakak apa ya kok ngajak?" Luna heran karena dia nggak pernah buat janji kan apalagi sama Kak Anin.
"Ayok cil, aku anter sampe stasiun."
"Aduh... terima kasih Kak, nggak usah repot-repot, Luna bisa jalan sendiri." Luna berusaha menolak. Ya dia juga kan kesal ya di panggil cal cil cal cil sama Kak Anin.
Lalu Luna pun berjalan pergi, namun Kak Anin mengikuti Luna dari belakang.
"Udah cil dari pada jalan kaki, aku antar yuk, nanti betisnya bengkak loh." Kembali Kak Anin menawari mengantar Luna.
"Luna jalan aja Kak," tolak Luna, dia sebetulnya risih di ikutin seperti itu.
"Ya udah kalo nggak mau, padahal di depan ada guguk lepas loh, galak lagi."
Luna kaget begitu tau ada anjing, dia jadi takut anjing gara-gara dulu di kejar pas bareng sama Teh Lia (yang baca Origami tau pasti isengnya Luna waktu itu).
"Bener Kak, ada anjing?" Luna mencoba memastikan.
"Bener, masa aku bohong sama bocil, nanti ngambek kalo bocil di bohongin," jawab Kak Anin.
"Kalo gitu Luna ikut Kakak, deh." Akhirnya dia mengalah dari pada di kejar anjing kan hehehe...
"Ya kan dari tadi di tawarin."
Kak Anin menepikan motornya dan turun mengambil helm, Luna kaget ketika Kak Anin memakai kan helm kepadanya, dan semakin kaget ketika Kak Anin mengelus pipi Luna dengan punggung tangannya. Luna membeku sampai kembali tersadar ketika Kak Anin meminta Luna naik ke motornya.
"Naik cil."
Tapi Luna bukannya naik dia mematung masih kaget kalik ya pipinya di elus.
"Heh bocil, malah ngelamun, ayo naik."
Luna tatap saja terdiam, sampai akhirnya tersadar ketika tangannya di tarik Kak Anin. Kemudian Luna naik dan Anin pun menjalan kan motornya. Sepanjang perjalanan, Luna terdiam sedang kan Kak Anin nyanyi-nyanyi nggak jelas.
Saking shocknya, Luna nggak sadar kalo sepanjang perjalanan tidak ada anjing lepas seperti yang di rumorkan Kak Anin... Hadeuhhhh akal-akalan doang ini.
Setibanya di stasiun, Luna langsung turun dan melepaskan helmnya.
"Terima kasih Kak, sudah di anter sampe stasiun."
"Okay. Oh iya, nanti siang aku pulang ke Semarang loh, Luna jangan kangen loh."
"Dih, sapa juga yang kangen." Luna memasang ekspresi muka malas. Sedangkan Kak Anin tersenyum jahil.
![](https://img.wattpad.com/cover/268139472-288-k842967.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sianin
Non-Fiction*** SEQUEL dari cerita sebelumnya 《Origami Alfiolita》 Setelah kehilangan Mimi, kehidupan Luna yang awalnya bahagia menjadi terpuruk dan gampang depresi, walaupun tetes air matanya hampir raib, Luna masih bertekad mencari pujaan hatinya yang tidak...