Cari Pacar

84 13 15
                                    

Di antara temen-temen Luna, Dedew lah yang memiliki selera beda soal cowok. Seperti sekarang, Dedew lagi seneng-senengnya sama Pak dosen yang namanya Pak Andres, dosen muda ganteng tajir melintir yang kebetulan lagi hari ini Pak dosen ngajar di zoom, auto berdandanlah si Dedew biar keliatan cantik abis bak selebritis papan kebalik.

Siapa tau kan tuh Pak dosen ganteng  jadi ada hati. Kelas telah dimulai, suasana menjadi hening seperti biasa, entah ada setan dari mana tau-tau pas dipertengahan zoom si Dedew nekad ambil inrupsi.

"Pak, maaf ijinkan saya bertanya..."

"Iya, kenapa Dew ada yang nggak kamu pahami?"

"Maaf Pak, boleh nggak saya tanya sesuatu?"

"Iya, silahkan mau tanya apa?"

"Bapak udah punya pacar atau belum sih Pak?"

Sontak peserta zoom kaget dengan pertanyan Dedew tidak terkecuali Luna dan teman-temannya, maka terjadilah ke hebohan di zoom meeting itu yang membuat Pak dosen menonaktive-kan mic para mahasiswa kecuali mic-nya Dedew.

"Anjirrr... gila lu Dew," teriak Tika heboh.

"Ketempelan jin apa sih lu sampe nekat kayak gitu?!" seru Gwen.

"Iya nih gila Dewi, nekad banget," komentar Zahra.

"Hilih... tenang ibu-ibu, gue lagi berusaha memperjuangkan cinta gue, kalian diem aja denger, nggak usah banyak komen," sinis Dedew penuh percaya diri.

Pak dosen yang tadinya masih syok  kini ia berpikir dengan jernih dan menguasai keadaan dengan berusaha menjawab pertanyaan Dedew.

"Bapak belum punya pacar Dew. Emangnya kenapa? Sepertinya itu tidak berhubungan dengan mata kuliah."

"Oh memang tidak Pak, tapi ini berhubungan dengan masa depan saya Pak," jawab Dedew tegas dan lugas.

"Maksud kamu gimana Dew?" tanya Pak dosen yang sepertinya tidak mengerti.

"Iya Bapak itu kan masa depan saya," jawab Dedew tegas di ikuti tepuk tangan anak-anak dodol. Ya kebayang dong, ada mahasiswi nyatain cintanya sama Pak dosen pas zoom meeting di depan anak-anak satu kelas lagi!

"Maksud kamu gimana Dew?" Pak dosen kece itu entah kenapa tiba-tiba mendadak jadi  bloon, tidak juga paham maksud si Dedew.

"Aduduh... si Bapak udah di kodein gitu masa nggak nyadar-nyadar," teriak Gwen yang padahal tidak bisa terdengar oleh orang di zoom kecuali teman-teman di dekatnya.

"Udah Dew, langsung aja ke intinya sepertinya masa depan kamu itu terlalu lugu," tambah Tika memberikan semangat.   

"Begini Pak, maksudnya Dedew Bapak itu calon imamnya Dedew, gimana Pak masih belum paham juga?" seru Nindi.

Wajah Pak dosen ganteng dan polos itu seketika berubah kaget setelah mendengar perkataan Nindi. 

"Gimana nih Pak? Di terima ngak?" tanya Gwen.

Kebayang ngga tuh anak-anak kelas pada heboh cuma karena mic-nya di mute jadinya sepi senyap, sementara komen lewat chat jadi membeludak dari mereka yang menyemangati Dedew dan meminta pak dosen menerima cinta Dedew.

"Maaf ya Dedew, tapi sepertinya nggak bisa status kita kan mahasiswi dan dosen, nggak seharusnya ada hubungan emosional." Mendengar penolakan dari Pak dosen, jelas hati Dedew jadi hancur berkeping-keping.

"Tapi Pak, saya sudah bicara dengan orang tua saya Pak... dan mereka setuju kalo Bapak jadi calon suami saya..." ujar Dedew yang tiba-tiba suaranya bergetar dan mulai mengeluarkan air mata, Dedew menangis sedikit sesenggukan, dengan dramatis ia masih  mencoba memperjuangkan cintanya.

SianinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang