Anin

180 16 29
                                    

Yang gabut yang jomblo kaum rebahan yu baca story luna siapa tau jadi makin tidak terhibur

Author Pov

Minggu pagi seperti biasa, luna sudah siap jalan pagi alias olah raga, padahal sih niatnya jajan. Karena Hari Minggu gini depan komplek biasanya pasti banyak penjual makanan, biasalah emang ramai dengan orang yang sedang berolah raga pagi, ada yang naik sepeda, lari, senam dan ada yang jalan santai. Luna di temanin Gabriel, oh iya Gabriel ini Adik angkatnya Luna, dia masih sepupuan sama Luna, namun karena Papanya meninggal dan Mamanya tidak bisa Membiayai dia, maka Gabriel di Angkat anak oleh keluarga pasti Luna. Sekarang Gabriel sudah menjadi murid kelas 10 di salah satu SMA Negeri.

Gabriel sering di panggil  Iel sama Luna, anaknya baik dan jadi teman main Luna. Ada sedikit rahasia tentang Luna nih ya author kasih tau, Luna itu masih seperti anak kecil, nontonnya pun My Little Pony  selain suka nonton anime Naruto,One Piece dan lain-lain Iel dan Luna itu wibu akut pokoknya kalo ada anime baru pasti mereka nonton. Selain nonton, Luna juga koleksi semua pernak perniknya dan Action Figurenya, nah, Iel  suka nemenin Luna nonton atau main. Jadi kalo mereka itu main pasti  rame banget plus berisik, mmm kalian pernah nonton Toys Story? Nah Sia dan Iel main figurenya sama kaya Andy atau Bonnie di film itu, kaya dalang gitu yang lagi main wayang.

"Ieeeeellllll cepetannnn." Suara Luna yang serak-serak nyebelin menggema merasuk ke relung hati yang terdalam.

"Berisik Anak monyet pagi-pagi udah kaya tarzan aja teriak-teriak." Teh Mia yang merasa tidurnya terganggu membalas teriakan Luna.

"Heh! Teteh ikut campur aja, Luna ngomong sama Iel kok, bukan sama Teteh." Luna membalas teriakan Tetehnya.

"Luna, berisik ya pagi-pagi udah bikin ribut. Mama sumpel mulutnya pake sambel loh." Mama ratu juga rupamya terganggu teriakan Luna.

"Mama perlu bantuan nggak buat nyiksa itu Anak beruk?" Teh Lia yang baru keluar dari kamar mandi menawarkan bantuan, mmmm sungguh anak yang berbakti ya.

"Seret ke sini, bawa ke dapur, biar Mama kasih sambel mulutnya," teriak Mama ratu

"Waduh, bahaya ini," batin Luna sambil berlari ke luar rumah, takut tertangkap sama Teh Lia.

"Ielllllll ... cepet ih," teriak Luna lagi yang sudah berada di luar rumah.

"Iya bentar Kak, aku lagi pake sepatu dulu," jawab Iel.

"Jangan lupa pake celana ya," teriak Luna lagi, hih ya kali Iel nggak pake celana.

Tidak lama kemudian. "Hayuk Kak, kemon, aku udah siap nih," ajak Iel.

"Hohoho kece banget ini kakak punya Adek ya." luna melihat Iel dari atas ke bawah mengagumi Adiknya ini.

"Halah, udah basi Kak, nggak mempan, nggak usah muji, aku tau nanti semua makanan Kakak aku yang harus bayar kan?" cibir Iel.

"Ih, ih, ih, nggak loh, Luna tulus loh tulus."

"Ck Kakak, aku itu udah hidup sama Kakak lama ya, udah hapal apa aja kebiasaan Kakak, mau beli apa?"

"Ih nggak ih, serius ini."

"Mau apa?"

"Serius ini serius?"

"Aku tanya lagi mau beli apa?"

"Bubur ya sama gorengan."

"Nah kan, udah terbaca ya."

"Hih kan intro Iel biar terlihat sopan."

"Ck dimana-mana yang namanya Kakak loh yang bayarin Adiknya bukan kebalik kaya gini."

SianinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang