part 8

10 7 2
                                        

Sesampainya dimarkas alin menyapu pandang,rumah bertingkat yang sudah tua yang chat putih pudar. terlihat juga tanaman merambat yang ada dijendela jendela luar .
"Ayok"ajak raksa.alin mengangguk dan mengikuti cowok itu melangkah.

Memasuki rumah tua itu dan langsung terhubung pada banyaknya sofa dan alin bisa lihat ada banyak yang duduk dengan banyak luka lebam.

"Bawa siapa nih "celetuk andres

"Alan mana"tanya alin yang sedari tadi mencari kembarannya.

"Bos alan? Ada diruangan atas lo bisa langsung kesana"jawab andres dengan anggukan alin langsung menaiki tangga untuk menuju lantai atas.

"Siapa sih itu woy cantik,pacar bos kah?"tanya andres yang sedari tadi penasaran.

"Pacarnya raksa"celetuk naufal tertawa pelan.

"Lo semua lukanya udah diobatin"tanya raksa dan semuanya mengangguk sebagai jawaban.

Alin menemukan ruangan yang entah alin tidak tau yang alin lakukan langsung membuka knop pintu melihat kembarannya yang sedang memainkan laptop.
"Woy"ucap alin.

"Ngapain lo disini"balas alan menutup laptopnya dan berbalik.alin menarik alan sampai terduduk disofa coklat.

"Lo goblok,ngapain sih tonjok tonjokan"alin menabok bahu alan sampai cowok itu mengaduh.

"Gw ketua kalau gw diem aja berarti ga berguna"balas alan.

"Ya kenapa coba harus tonjokan kalau ada masalah kenapa ngga diselesaiin baik baik"ucap alin meringis melihat wajah alan yang terdapat beberapa lebam.dari yang alin lihat memang abangnya yang paling sedikit dari yang lain.

"Diem"ucap alan.

"Lo ngga bisa pulang dengan keadaan begini alan"marah alin"nanti lo ketahuan ikut kaya gini gw juga yang ikut dihukum"lanjutnya.

"Simple gw ngga akan pulang"balas alan membuat alin berdecak.

"Kotak p3k mana"tanya alin.alan menunjuk pada mejA yang alin bisa liat terdapat kotak yang ada lambang medisnya.

Alin mengetapkan kapas yang sudah terdapat obat merah pada bagian lebam dimuka alan,cowok itu hanya diam memperhatikan alin.

"Kalau lo ngga pulang gw kesekolah naik apa "protes alin dan membuang kapas yang kotor.

"Yaudah makanya diem lo kan bisa tutupin luka gw dengan alat make up lo"balas alan.

"Infeksi bodoh"ucap alin memperhatikan bahu cowok itu yang terlihat basah,alan memakai t'sirt hitam .dengan pelan alin menyentuh bahu alan yang tangannya terdapat darah.

"Ini kenapa lagi"desis alin menunjukan tangannya yang berdarah dari bahu  alan.

"Kena balok "balas alan sedikit meringis.

"Heh anjir lo gimana sih payah banget "desis alin ingin menabok kembarannya.

"Masalahnya bukan satu dua yang nyerang dan mana gw tau waktu gw mau nyerang arron lagi ada yang mukul bahu gw pake balok dari belakang"balas alan.

"Buka baju lo "alin seperti ibu yang sedang khawatir pada anaknya.alan membuka bajunya sesuai perintah adiknya menampakan perut sickpacknya dan dada bidang dan bagi alin itu biasa saja karena sudah sering lihat,yang luar biasa adalah bahu cowok itu yang berdarah.

Alin membersihkan luka alan setelah itu mengetapkan kapas yang sudah ia kasih obat merah dan membungkus bahu cowok itu dengan perban.hebatnya kembarannta hanya diam saja seperti tidak ada luka ditubuhnya.
"Kalau kata orang korea daebak"alin mengacungkan jempolnya dengan senyum miringnya."ngga ada baju lagi"tanya alin.

"Ada"jawab alan mengambil baju lekbong berwarna coksu dan memakainnya yang menampakan bahunya yang diperban.

"Lo ngerokok ya ,iyakan jangan bohong lan gw tau dari raksa"

"Apaan ngga ada,gw mana suka rokok, emang raksa ngomong gimana"ucap alan setengah bertanya.

"Katanya,dia ngga suka rokok terus dipaksa sama temennya dan jadi kecanduan kan temennya lo"balas alin dan itu membuat cowok berbaju lekbong mendengus.

"Dibawa kemana aja"tanya alan lagi.

"Siapa?"alin balik nanya.

"Lo alin lemot banget "desis alan ingin menonjok adiknya.

"Kekantornya,oh ya lo ngapain bilang bilang sama raksa soal gw nanya nanya tentang cowok itu"sinis alin dan itu tidak membuat alan takut malah tertawa terbahak bahak.

"Malu ngga?,malulah yakali ngga"balas alan masih tertawa.

"I'm sorry, why didn't I hit your shoulder using the beam again to let you die,setan!"dengus alin menjambak rambut alan membuat si pemilik rambut mengaduh.

"Lepasin anjj lo"teriak alan.

¤¤¤¤¤¤

Ini hal yang paling langka,tentu hal yang langka melihat alin didapur dengan celemek yang menempel ditubuhnya.hari ini alin membantu bundanya membuat brownies.
"Bunda mau kewarung depan beli tepung kamu tinggal masukan 5 butir telur ditambah 8 sendok gula ya terus mixer sampe berbusa ,bunda pergi dulu"ucap iren lalu pegi begitu saja meninggalkan alin yang tersenyum senang.

Setelah memasukan 5 butir telur kedalam mangkook besar dengan pedenya alin memasukan yang menurutnya gula 8 sendok kedalam mangkook dan memixernya.
"Lo ngapain"celetuk alan yang ada disamping alin.

"Buat bolu ,gw kasih ini gula 8 sendok"ucap alin menunjukan toples kecil pada alan.dan langsung diambil alan.

"Ini bukan gula bontot,ini micin"balas alan.

"Jangan becanda alan ini tadi gw liat gula"mengambil kembali toples mini itu dan melihatnya teliti.

"Itu micin bentuknya kaya panjang panjang gitu kalau gula kotak kotak"balas alan.

"Terus gimana"alin memanyunkan bibirnya,kenapa coba yang selalu tau itu alan dan dirinya tidak tau apa apa dan salahkan saja gula dan micin kenapa sama.

Iren yang baru datang dengan plastik berisikan tepung yang ia bawa,menatap kedua anaknya yang diam membatu.
"Kenapa?udah kan sini biar bunda kasih tepung ,alan bisa tolong bunda cairin coklat batangnya yah"ucap iren mengambil alih telur yang sudah berkembang.

"Siap bund"Alan menahan bibirnya agar tidak tersenyum melengos menuju kulkas mengambil coklat batang dan menaruhnya dipanci .

"Lan gimana"tanya alin yang sedari tadi mengintili alan.

"Ga gimana mana "balasnya
-
-
-
-
-
Iren tersenyum mengembang menatap kueh brownies coklat dengan parutan keju diatasnya.
"The chocolate cheese brownie is ready"seru iren.

Alin sedari tadi menggigit tangannya panik,sedangkan alan tertawa melihat alin panik.

"alan kenapa ketawa ngga ada yang lucu tau"ucap iren sambil mulai memotong brownies."ini siapa yang cobain duluan"ujar iren sambil mengangkat potongan browniesnya.

"Alin bund,kalau alan udah kenyang mau keaas dulu"ucap alan terkekeh lalu menaiki satu persatu anak tangga sesekali menoleh melirik alin yang panik.

"Ayok dimakan kalau bunda lagi diet "ucap bundanya memberikan potongan brownies pada alin.

"Iyah bund"cicit alin mengambil  potongan brownies dari bundnaya dan memakannya.

"Gimana sayang rasanya"tanya bundanya.

Erk,membagongkan.




Skuy vote










twins Limited EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang