part 3

14 6 0
                                    

_twinslimitededition_


Kini alan sudah ada diluar jendela kamarnya mengetuk ngetuk jendela beberapa kali tapi tidak dibuka buka.dan kini terpaksa ia harus mencari besi yang panjang agar bisa mencongkel jendelanya.

"Pas"ujarnya ketika mendapat besi kecil panjang dan ujungnya lancip.

Berusaha mencongkel akhirnya terbuka membuang besi itu kesembarang arah dan memanjat jendela kamarnya.

Melihat kembarannya yang tertidur pulas dikasur king sizenya membuatnya geram.mendekat dan menabok pelan kedua pipi alin.
"Bangun anjir "

"Bangun bontot"

"Bontot kebo bangun"

"Eng"alin mengerang dan merubah posisi tidurnya.

"RAKSA"

"Mana"ucap alin langsung bangkit dari tidurnya.

"Oh hahah aw"sudut bibirnya sakit saat ia tertawa.

"Sukurin ,woah bibir lu kenapa anjir,ish lu balapan apa berantem"alin bangkit dari kasur dan mencari kotak p3k.

"Ga terima kalah jadi ya mereka ngehadang gw waktu pulang"

Alin sudah menemukan kotak p3knya dan duduk berhadapan dengan alan menatap bibir kembarannya dengan ringisan.
Mulai mengobati bibir alan dengan obat merah.

"Aw lu mau bikin gw sakit bontot bukan ngobatin"

"Stt diem,raksa lu kenal kan,dia sekolah dimana,sumpah dia tuh keren banget beladirinya"ujar alin sambil terus mengetapkan pelan kapas yang sudah ada obat merahnya pada sudut bibir alan.

"Dia ga sekolah,raksa ngurus perusahaan ayahnya yang kini sudah diatasnamakan atas nama dia "

"Tapi masih ikut geng lu"

"Iya"

"Gw mau ikut geng lu juga boleh kan bolehlah kan lu bosnya,boleh lah bang,abang alan boleh ya"

Menyentil jidat adik kembarnya alan langsung menyeret alin keluar dari kamarnya dan langsung mengunci pintu.

Dug dug dug

"Bang alan buka dong bang,ck awas aja gw bakal aduin ke ayah"teriak alin dari luar kamar alan.

"Coba aja lu juga ikut dihukum,ingat kata ayah salah satu dihukum semua"

"Alan bangke"

***

Kedua remaja kembar itu sedang membujuk ayahnya terutama alin yang meminta balik kunci motornya.
"Ayah kunci alin ,alin gaakan lewat jalan sepi lagi lagian alin juga bisa bela diri"

"Nah bener tuh yah,lagian alan juga males bonceng sibontot badannya berat"

"Udah jangan koar koar percuma keputusan ayah udah bulet ga bisa dibuat lonjong"ujar sang ayah kekeh.ini juga untuk keselamatan mereka pikir ayahnya,tapi lain untuk mereka berdua.

"Lagian yah kalian tuh anak kembar ga seru kalau pisah pisah"iren tersenyum pada anak anaknya.

"Mobil?"

"Mobil kalian udah ayah sita jadi ya pilihan kalian ada dua naik motor berdua atau naik mobil diantar pak amad"

"Hukuman ini sampai?"

"Kelas 12 ayah kembaliin mobil kalian dan motor kamu alin"

"Ayaah!!"

"Semakin kalian protes semakin nambah waktu hukumannya"

twins Limited EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang