part 11

2 3 0
                                    

"Yaallah alin kamu tuh dari mana bunda khawatir ish"ucap iren saat melihat anaknya pulang dengan selamat.

"Alin mau keatas dulu bund"ucap alin menaiki tangga tanpa menjawab pertanyaan ayahnya dan bundanya.

"Kenapa itu lan"tanya nathan memeluk pundak putranya.

"Keinget nata,padahalkan alan yang mantannya aja biasa aja"balas alan melepaskan pelukan dari ayahnya dan menaiki tangga menuju kamar alin.

Mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban,setelah alan mengatakan bahwa nata meninggal karena arron dicaffe tadi adiknya tidak mengeluarkan satu katapuan,cewek itu hanya diam dengan matanya yang memanas.
"Lo bisa tanya lagi sama gw"ucap alan masih berusaha mengetuk pintu.

"Gw benci lo "teriak alin parau ,alan tau cewek itu sedang menangis ketara dengan suaranya.

"Buka dulu"ucap alan,cowok itu bohong tentang biasa aja,alan menyesal merasa bersalah atas kematian pacarnya,jika cowok itu datang lebih cepat dirinya pasti bisa mencegah arron yang akan mendorong natasya dari jembatan,dan ceweknya tidak akan tenggelam kedalam sungai, bahkan sampai sekarang alan tidak tau keberadaan pacarnya.

Pintu terbuka menampakan mata sembab alin yang memerah.
"Jelasin"ucap alin.

"Natasya tenggelam didorong arron karena cewek itu menolak arron yang memintanya untuk menjadi pacar cowo brengsek itu"jelas alan tenang.

¤¤¤¤¤¤

Malam ini dengan udara dingin dan langit malam tanpa taburan bintang,alin dan kedua temannya sudah ada ditempat sepi yang jaraknya dekat dengan markas geng drak.mereka memarkirkan motor meraka masing masing.Setelah membujuk ayahnya untuk mengembalikan motor kesayangannya akhirnya cewek itu mendapatkannya karena bantuan bundannya dan wajahnya yang tadi sore cemberut membuat hati ayahnya luluh.

"Kita langsung aja"ajak alin ,belva dan arinda mengangguk menyetujui alin.
Misi mereka gila membunuh arron atau memenjarakan arron adalah angan semata,mereka bertiga dan nggota drak lebih dari seratus.kebencian mereka bertiga lebih besar dari rasa was was mereka.

Mereka berjalan mengendap ngendap menuju markas drak,langkah mereka terhenti saat mendengar suara tawuran besar dari arah markas geng drak.mereka berdua mendekat disemak semak yang menuju langsung depan gedung tua itu yang luas berisi anak geng motor sedang tawuran.

"Tawuran antara geng marvory dan geng drak"ucap arinda.

"alan"ucap alin menyipitkan matanya mencari keberadaan kembarannya.

"Alan? Maksud lo "ucap arinda tak mengerti dengan ucapan alin.

"Alan adalah ketua dari geng marvory"jawab belva siserba tahu.

"Lah kok lo bisa tau"tanya arinda.

"Ck lo ngga liat waktu dicaffe kemarin alan pake jaket dengan berlambang marvory dan gambar harimau dengan mahkota putih diatas kepala hewan itu,menurut yang gw denger kalau gambar harimau yang ada dibelakang jaket ada mahkotanya berarti itu ketua"jelas belva dan arinda mengangguk anggukan kepala bertepuk tangan memuji belva,dan belva tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

Alin berdiri membuat kedua cewek itu ikut berdiri,tawuran semakin menjadi.
"Ini tawuran ngga main main"ucap alin.

"Jadi kita sekarang harus gimana"tanya arinda.

"Telpon polisi langsung aja"usul belva langsung dibalas gelengan oleh alin.

"Abang gw nanti ketangkap,kita maju aja bantuin"ucap alin hendak maju tapi tangannya langsung ditarik oleh belva dan arinda.

"Serius"tanya belva membuat alin berdecak.

"Tujuan kita apa"desis alin.

"Okelh"ucp belva pasrah,mereka bertiga melangkahkan kaki mendekat ,tawuran berhenti semua mata tertuju pada ketiga cewek itu.sampai suara tepuk tangan keras dari arron,cowok itu mendekati alin.

twins Limited EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang