Cowok dengan seragam yang tidak dikancing menampakan t'sirt abu abunya dengan dasi yang ia ikat dilengannya itu sedari tadi menyusuri koridor tanpa tujuan.
Karena telat cowok iti diusir dari kelas dan sekarang hanya melirik lirik apa yang ia ingin lihat,dan gadis perpustakaan itu menjadi objek untuk penglihatannya.cowok itu menyenderkan tubuhnya pada dinding dan matanya terfokus pada gadis perpustakaan yang sedang berbincang dengan temannya.
"Lugu"gumamnya.Tanpa ia sadari gadis perpustakaan yang menjadi objeknya kini sudah mendekat ada didepannya.
"Kak"cicitnya pelan."Apa"balas alan mencoba santai walaupun cowok itu sangat terkejut.
"Kak alan ngga masuk?"tanya gadis itu tersenyum ramah.
"Ngga,lo?"jawab alan setengah bertanya.
Gadis itu mundur satu langkah dan gerak gerik gadis itu tak lepas dari mata alan.
"Ini pelajaran olahraga terus gurunya belum datang"balasnya tidak gugup seperti waktu diperpus.Alan mengangguk sebagai jawabannya.
"Kak alan ini"ucap gadis itu memberikan bekal berwarna jingga dan berbentuntuk kepala harimau."Apa ini"tanya alan berdiri tegap dan menerima bekal yang gadis itu berikan.
"Nasi goreng buatan aku"ucap gadis itu.
"Hanum ayok katanya pak edo dateng"teriak gadis seumuran gadis yang dipanggil nara itu.
"Eh iya bentar....kak aku pamit ya "ucap gadis itu lalu berlari menghampiri temannya.
"H-a-n-u-m"eja alan dan tersenyum melihat bekal bergambar harimau yang ada ditangannya.
Dengan senyuman miringnya alan melangkahkan kakinya sesekali melirik bekal ditangannya menuju kantin.
Sampai akhirnya bel istirahat menggema membuat semua siswa bersorak dan berbondong bondong menuju kantin.
Mereka berempat duduk dikantin yang sangat ramai karena sudah waktu istirahat.alan dia tidak memesan makanan karena cowok itu akan memakan bekal yang diberikan gadis bernama hanum.
"Lo sering telat ,makanya kurangin nonton bokepnya"celetuk naufal.
"Otak lo cuci"balas alan membuka bekalnya dan itu membuat ketiga cowok itu menatap alan.
"Lo bawa bekal"tanya arsyad,cowo yang hanya mengeluarkan beberapa kata dalam sehari bahkan tidak berbicara itu sudah ada kemajuan semenjak menjalin hubungan dengan adik kelasnya yang bernama nara.cinta memang membuat seseorang berubah.
"Harimau gambarnya"ucap arfan tertawa sampai menjadi pusat perhatian kantin.
"Dari dedek gemesh nih"celetuk naufal.
"Eh teman kita dua duanya sama adik kelas lah kita sama tante tante"ujar arfan.
"Gapapa yang penting enak "balas naufal.
"Apanya"tanya arfan sok polos dan itu membuat naufal ingin menendang wajah cowok itu.
"Kita sebagai rakyat jelata yang makan pake nasi.."ucap naufal naufal.
"Lo kira orang kaya makan sama taik bego banget lo,sebagai anak orang kaya yang tidak habis tujuh turunan merasa tersindir"sarkas arfan."Kata sakti bukan ilham"sambung arfan.
"Ilham siapa taik"tanya naufal.
"Ilham bapaknya maya"celetuk arfan,alan yang sedari memakan nasi goreng dari hanum dengan lahap nampak tidak terganggu dengan bacotan kedua temannya,dan tiga orang itu tidak melihat arsyad yang senyum senyum sendiri dengan smartphonennya,padahal itu hal yang sangat langka tapi nampaknya mereka berdua lebih tertarkk untuk berghibah daripada melihat senyuman arsyad yang manisnya naudzubillah sebut saja gula bernyawa.
"Si maya Yang hamil anak bram itu"balas naufal.
"Bram siapa"tanya arfan bingung.
"Brame ramelah"jawab naufal.
"Gw pergi"ucap arsyad pergi meninggalkan kantin .
"Pasti mau nemuin pacarnya,kebanyakan gini cuek jadi bucin cih basi"ucap naufal mendramatis.
"Masih normal,daripada lo bucin jadi gila"balas arfan tertawa terbahak bahak.
¤¤¤¤¤
"Kita ke mall bareng dong biar gw traktir deh"ucap arinda dengan senang hati belva mengangguk.
"Baru nih"ucap belva antusias,sebagai seorang wanita suka yang gratisan.
"Ayok aja gw mah"ucap alin.
"Btw lo tau ngga ada anak baru,kelas 11 ips 1 namanya arron,galih,aldo mereka pindahan dari sma merpati"ucap belva.
"Segeng kayaknya"ucap arinda diangguki belva.
"Gw denger sih iya,tapi belum ada yang tahu mereka termasuk geng mana"ucap belva.
"Lo udah liat"tanya alin.
"Udah "ucap belva.
"Lo selalu seantusias ini"tanya alin.
"Lo percaya ngga dibalik sikap antusiasnya si belva dia pernah menjadi pendiam karena caca salah satu teman kita dari smp meninggal karena geng motor gitu"ucap arinda.
"Yang buat lo berubah jadi sekarang?"ucap alin.
"Dan karena gw mikir gw kayak gini cuma nyakitin diri sendiri dan caca pun ngga bakal balik lagi jadi gw berubah seantusias ini untuk lebih bersyukur dan menjalani sesuai takdir"ucap belva.
"Goodgirl! Kalian ngga ngelaporin geng itu kekantor polisi"tanya alin.
"Kita ngga punya banyak bukti lin,tapi gw tau geng yang ngebunuh caca dan sialnya gw ngga tau ketua geng itu"ucap belva.
"Lo tau nama geng nya dan soal ketua geng itu hal yang mudah ,gw bakal bantu kalian buat nemuin penjahat yang ngebunuh caca "ucap alin.
"Bukan hal yang mudah"ucap belva.
"Kalau ngga berusaha"lanjut alin tersenyum sumringah.
"Lo yakin?"tanya arinda.
"Kenapa ngga,lo tau dengan menutupnya kasus pembunuhan ini membuat mereka senang,lo bisa kasih tau gw nama gengnya"ucap alin.
"Drak"ucap belva.
"Gw suka cara lo lin thanks,cuma gw khawatir karena ini misi bukan sembarang misi you knowlah kita bertiga mereka banyak,dan kalau lo kenapa napa padahal ngga ada sangkut pautnya sama kasusnya caca"jelas arinda diangguki belva.
"Lo temen gw berarti caca pun temen gw it'ok lah dendam lo berdua dendam gw juga,pulang sekolah kita kecafe "balas alin.
"Aaaa pengen peyuk"ucap belva.
"Ogah"balas arinda dan alin.mereka tertawa terbahak bahak.
"Permisi boleh kita numpang duduk yang lain penuh"ucap arron membuat ketiga gadis itu terdiam.
"Oh silahkan"balas arinda.
"Kenalin gw aron"ucap arron.
"Gw galih"
"Aldo"
"Arinda"
"Belva"
"Alin"ucap alin melirik meja yang ditempatkan alan yang sedari tadi memperhatikannya,menngakat sebelah alisnya untuk bertanta.
Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
twins Limited Edition
Ficção Adolescente[Budayakan follow sebelum baca] & [vote sesudah baca] Mereka kembar tapi berbeda dalam segi apapun,satu salah dihukum semuanya, keterikatan mereka sangat kuat. Untuk pertama kalinya alin rafindra mencintai seseorang y...