PART 13 : PENGAKUAN

106 4 0
                                    

Pemakaman tante Mala berlangsung sejak 15 menit yang lalu. Kini tinggal Yasmin, Nadia, Rangga, dan mantri Harry yang tersisa berada di pemakaman. Terlihat mantri Harry begitu terluka menyaksikan pemakaman Mala. Bahkan sedari tadu beliau tak kuasa menahan tangisnya. Yasmin dan Rangga heran akan hal itu.

"Yasmin, saya turut berduka cita atas kematian tante kamu," ucap Nadia. Yasmin hanya mengangguk untuk menanggapinya.

"Ayah, udah dong nangisnya. Lihat Yasmin, bahkan dia nggak sepilu Ayah saat ini," ucap Nadia.

Pak Harry mengangguk, lalu berdiri dari posisinya. Tampak mantri Harry menghapua jejak air matanya, hal itu tak luput dari tatapan Yasmin..

"Maaf, pak Harry. Bisa kita bicara setelah ini? Ada yang ingin saya dan Yasmin tanyakan sama Pak Harry," ucap Rangga.

Mantri Harry menoleh ke arah Rangga, lalu mengangguk setelahnya.

"Kita bisa bicara di rumah dinas aja, Rangga."

"Baik, Pak."

Mereka sudah sampai di rumah dinas yang ditinggali oleh Rangga. Sekarang mantri Harry, Rangga, dan Yasmin berkumpul di ruang tengah, sementara Nadia memilih pergi usai membuatkan minuman untuk mereka bertiga.

"Apa yang ingin kamu katakan, Rangga? Sepertinya sangat serius," tanya mantri Harry.

"Kayaknya lebih baik kalau Yasmin langsung yang bertanya. Soalnya ini menyangkut keluarganya," sahut Rangga. Lantas perhatian mantri Harry beralih ke arah Yasmin.

"Aku nggak mau berbasa-basi. Tapi aku mohon banget pak Harry jawab dengan jujur. Apa hubungan pak Harry dengan tante Mala?" tanya Yasmin, membuat mantri Harry terkejut. Yasmin mengeluarkan foto yang pernah disobek oleh tante Mala, namun tersambung dengan rapi berkat Yasmin yang memperbaikinya. "Ini foto tante Mala dan pak Harry, kan? Sebenarnya hubungan pak Harry dengan tante Mala itu, apa?" tanya Yasmin penuh harap.

Mantri Harry terlihat gelagapan ingin menjawab apa, namun beliau kembali didesak oleh Rangga. Membuat mantri Harry tak berkutik lagi.

"Pak, saya mohon Bapak harus jujur. Kejadian aneh telah terjadi semenjak nenek Yasmin meninggal. Bahkan teror pocong dan pembunuhan telah menghantui Yasmin sampai sekarang. Belum lagi perihal tante Mala. Kami menemukan beliau gantung diri dengan sebuah catatan kecil, kalau ia sangat menyesal membunuh Karin dan ibu saya. Apa Bapak nggak berpikir itu hal yang janggal? Makanya kami berniat untuk mengupas tuntas masalah ini. Kami ingin mengungkap pelaku yang sebenarnya dan bagaimana semua bermula. Jadi saya mohon, tolong kami dengan menjelaskan apa yang kami tanyakan," tutur Rangga mencoba membujuk mantri Harry. Akhirnya mantri Harry luluh juga. Beliau mengangguk tanda setuju untuk bercerita.

"Baiklah. Saya akan bercerita tentang hubungan saya dengan Mala. Tolong dengarnya tanpa mencela terlebih dahulu," ucap mantri Harry.

"Siap, Pak," sahut Yasmin.

Flashback

18 Tahun yang lalu, Harry berpacaran dengan Mala hingga menghasilkan seorang bayi diluar nikah. Bayi itu lalu diberikan pada Kakak Mala yang sudah 5 tahun menikah tidak dikaruniai anak, karena nenek tidak mau menanggung malu. Harry lalu dijodohkan oleh orangtuanya untuk menghindari skandal dan mempunyai anak Nadia. Namun istri Harry meninggal karena sakit dan kecewa saat harry menceritakan masa lalunya dan mengakui ia hanya mencintai Mala yang sejak bayinya dipisahkan paksa dengan dirinya mengalami depresi berat dan gangguan jiwa.

"Wila, tolong kamu bawa bayi itu ke Jakarta dan rawat dia sebagai anakmu," ucap Idah menyerahkan seorang bayi pada kakaknya Mala.

"Tapi bagaimana dengan Mala sendiri, Bu? Dia pasti sangat terpukul kalau harus berpisah dengan anaknya yang baru saja ia lahirkan. Aku nggak tega," ucap Wila setelah menerima bayi itu.

Urban Misteri POCONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang