Pria Manis

193 26 13
                                    

Gulf memang berhati malaikat. Hidup bersama Gulf membuat Mew seperti berada di surga dunia.

 Hidup bersama Gulf membuat Mew seperti berada di surga dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi bagaimana jika... malaikat itu mendadak berubah menjadi iblis? Jika surga dunia Mew berubah menjadi neraka...

...apakah Mew tetap mencintai Gulf?

*****

Pelaku kejahatan bernama Thiwat Alexander. Ia menganiaya kekasih pria nya hingga tewas. Thiwat kabur menggunakan mobil demi menghindari kejaran polisi.

Sayangnya, aksi kebut-kebutan yang dilakukan Thiwat menimbulkan korban. Mobil Thiwat menabrak mobil yang dikendarai Gulf Kanawut hingga rusak parah. Sedangkan mobil Thiwat menabrak tiang listrik dan terbakar. Membuat pelaku Thiwat Alexander tewas, dan kasusnya pun ditutup.

Itulah berita yang disampaikan di media.

Bright memasuki Rumah Sakit untuk  mengunjungi Gulf yang menjadi korban kecelakaan. Sesampainya di koridor Rumah Sakit, Bright melihat Mew menangis sejadi-jadinya di depan dokter.

Tangis Mew tidak terkendali. "Dokter, tolong pacar saya! Jangan biarkan dia mati! Saya mohon, dokter!"

Dokter berusaha menenangkan Mew. "Kami akan berusaha sebaik mungkin."

Bright langsung menghampiri Mew dan menenangkannya. Sehingga dokter bisa pergi dan kembali menjalankan tugas.

Mew masih terus menangis. "Bright... Gulf gimana? Aku takut dia mati! Aku enggak bisa hidup tanpa Gulf!"

Bright : "Ssstt... P'Mew enggak boleh ngomong gitu. Kita doakan agar Gulf baik-baik saja."

Mew mulai tenang. Kemudian Bright bertanya, "bagaimana dengan keluarga Gulf? Apa mereka sudah tau kabar ini?"

Mew : "Keluarga Gulf sedang berada diluar negeri. Jangan diberitahu, aku takut mereka khawatir."

Bright : "Tapi bagaimana pun, keluarganya berhak tau!"

Mew menghela napas. "Nanti kalau dokter memberi kabar tentang kondisi terakhir Gulf, aku akan hubungi keluarganya. Aku janji."

Dua jam kemudian.

Tindakan operasi yang diberikan kepada Gulf telah selesai. Kini, Gulf telah dipindahkan ke ruang rawat inap. Gulf belum sadarkan diri, dengan kain perban putih yang melilit kepalanya.

Perlahan sepasang mata Gulf membuka. Dilihatnya ruang rawat inap dimana ia berada. Kemudian, perlahan Gulf bangkit dari posisi rebahan lalu duduk.

Mata Gulf menatap kosong. Didalam pikirannya, ada dua macam ingatan yang muncul.

Pertama, ingatan saat dirinya menghajar habis-habisan seorang pria hingga berdarah-darah.

Aneh. Sejak kapan Gulf berbuat seperti itu?

Kedua, ingatan momen-momen romantisnya bersama Mew Suppasit.

Dua macam ingatan itu selalu muncul bergantian. Dulu saat dirinya melakukan tindakan kekerasan yang sangat brutal. Dan juga momen penuh cinta bersama Mew.

Pria manis itu ingat, saat dirinya menginjak leher korbannya hingga tewas, ngebut karena dikejar polisi, menabrak mobil putih, dan juga tiang listrik. Mobilnya terbakar, panasnya api masih terasa dalam ingatannya.

Pria manis itu juga ingat, saat dirinya mengendarai mobil putih, telponan mesra dengan Mew Suppasit, kemudian ditabrak oleh mobil hitam.

"Aku... Gulf Kanawut?"

Pria manis itu berpikir lagi.

"Aku... Thiwat Alexander?"

Kedua tangannya mencengkeram kepalanya yang sangat pusing.

"AKU SIAPA??!!!..."

"...AAARRGGHH!!!"

Anehnya meski ia menjerit, tidak satupun orang yang memasuki ruangan itu.

Nafasnya tersengal-sengal. Tanpa sengaja, matanya melirik kearah meja yang terdapat selembar kartu identitas. Dia mengambil kartu itu dan tertera nama pemiliknya.

Kanawut Traipipattanapong. Beserta foto wajahnya di bagian samping kartu identitas.

"Apakah aku Gulf Kanawut?"

Otak cerdasnya bekerja. Ia tersenyum menyeringai, menyadari apa yang terjadi.

"Aku... Thiwat Alexander, memang sudah mati terbakar dalam kecelakaan itu..."

"...tapi jiwaku berpindah kedalam tubuh korban yang mobilnya aku tabrak. Yaitu Gulf Kanawut..."

"...berarti jiwa Gulf telah mati? Dan aku berada dalam tubuhnya. Mendapatkan kehidupannya..."

"...HAHAHAHA!!! Terima kasih, Tuhan. Walau dosaku segunung, tapi Kau malah memberiku kehidupan baru. Menjadi seorang Gulf Kanawut..."

Ia tersenyum menyeringai. "Aku memang iblis paling beruntung!..."

"...HAHAHAHAHA!!!"



(Bersambung)

Bagaimana Jika...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang