Kontes (9)

257 17 49
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Everybody hurts...

Semua tersakiti. Mew, Gulf, dan Bright.

Mew masih terbaring di kamarnya. Sakit di tubuhnya belum hilang akibat dihajar oleh Bright. Tapi hati Mew lebih sakit. Saat Gulf bilang dia sudah putus dengan Bright, itu bohong!

Mew merasa dirinya adalah satu-satunya di hati Gulf. Ternyata, dirinya cuma selingkuhan! Mew pacaran sama orang yang sudah bertunangan, apa namanya kalau bukan selingkuhan?

Suara Bright terngiang kembali di telinga Mew :

"Beraninya kau MEREBUT Gulf dariku!!"

"Dasar pelakor!!"

"Aku bukan orang seperti itu," lirih Mew dengan airmata yang menetes.

Sementara itu ditempat lain...

Airmata Gulf juga menetes penuh penyesalan. Keinginan nya mendapat jodoh yang paling sempurna, berakhir dengan kacau.

Gulf menyesal telah mengadakan kontes untuk mencari jodoh, yang membuat Bright dan Joss masuk dalam kehidupannya. Kontes untuk menemukan orang paling sempurna untuk Gulf nikahi. Padahal, manusia tidak ada yang sempurna dan pasti punya kekurangan.

Andai Gulf tidak pernah mengadakan kontes itu, pasti sekarang hubungan nya dengan Mew akan berjalan lancar. Mungkin hingga ke jenjang pernikahan. Bagi Gulf, Mew itu sempurna. Walaupun, Mew tidak pernah beradu kesempurnaan dengan oranglain dalam sebuah kontes.

"Aku harus bagaimana?"

Hati Gulf tentu memilih Mew. Tapi sebagai pria sejati, Gulf harus bertanggung jawab.

Tunangan yang telah ia selingkuhi? Atau kekasih yang ia dapat, setelah dirinya bertunangan dengan oranglain? Bright atau Mew?

Sebagai pria yang bertanggung jawab, tentu Gulf harus memilih tunangannya dan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Gulf harus memilih Bright, dan terpaksa mengorbankan perasaan Mew.

Airmata Gulf menetes lagi. Hatinya sangat mencintai Mew. Tapi...
"P'Mew... maafkan aku..."

*****

Joss Wayar. Pria tinggi, kekar, dan tampan itu berjalan santai di sebuah taman. Kakinya terus melangkah, hingga sampai di sebuah bangku taman yang diduduki Bright. Lalu, Joss duduk di sampingnya. Di bangku taman itu, Bright dan Joss duduk menghadap sebuah danau yang tenang.

Joss menghela napas. "Siapa sih yang nggak pengen nikah sama orang seperti Gulf? Dengan semua kesempurnaan yang Gulf miliki. Wajar kalau Gulf juga mencari orang yang sempurna untuk dia nikahi."

Bagaimana Jika...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang