Jisoo memungut gaun yang semalam dikenakannya itu kini tergeletak di lantai, dengan buru-buru dia segera memakainya kembali, lengkap dengan dalamannya.
Saat gadis itu berniat keluar membuka pintu kamar pria itu, tubuhnya tiba-tiba ditarik.
Taehyung mendorong nya dibalik pintu kamar miliknya. Pria itu Meletakan kedua lengan kekar nya di kedua sisi kepalanya. Membuat nya terkurung dengan tubuh pria itu.
"T-tuan--"
Taehyung menunduk untuk menatap nya.
"Aku lupa mengingatkan mu sesuatu."
Jisoo mencoba menatap nya.
"Jangan berani mengusik hubungan adik ku dan calon suaminya!."
Jisoo dengan cepat menggelengkan kepalanya membantah ucapan pria itu.
"Tidak tuan, saya tidak mungkin melakukan hal itu. Kak Sehun hanya teman ku, kami benar-benar hanya berteman." Ujar gadis itu berusaha meyakinkan.
Taehyung menatapnya lekat, membuat Jisoo kembali menundukan pandangannya takut.
Taehyung menghela nafasnya, melepaskan gadis itu.
"Pergilah, melihat mu terus berada disini membuat ku ingin kembali menerkam mu."
Mendengar ucapan pria itu, Jisoo segera berbalik membuka pintu kamar lalu berlari keluar meninggalkan Taehyung yang terkekeh menatap kepergian nya.
***
"Jadi kedua orang tua mu setuju, untuk segera melangsungkan pernikahan kalian?." Tanya Yoona menatap calon menantunya itu.
Sehun mengangguk. "Iya ibu, mereka setuju."
"kalau begitu kita harus segera mengadakan pertemuan keluarga, untuk membahas kelanjutan acara pernikahan kalian." Ujar Yoona dengan nada antusias.
Sana hanya menanggapi dengan anggukan kepala, sibuk menempeli calon suaminya itu. Sejak tadi gadis itu tidak ingin melepaskan rangkulannya pada sang kekasih.
Membuat Taehyung yang melihatnya sungguh muak. Namun tak dapat melakukan apapun untuk melarang adik kesayangannya itu.
****
Saat Sehun memastikan Sana sudah berada di dalam kamarnya untuk mengganti pakaian. Dia segera menahan lengan Jisoo, saat gadis itu juga berniat beranjak pergi dari tempat itu.
"Kak Sehun, ada apa?." Tanya Jisoo.
Sehun berdehem melepaskan geggaman nya dari lengan gadis itu. "Tidak, aku hanya ingin tau. Kenapa bisa kau berada disini dan menjadi---maaf." Sehun tak enak hati melanjutkan ucapannya.
Namun Jisoo hanya tersenyum menanggapinya. "Tidak apa, aku memang bekerja sebagai pembantu disini. Tapi aku senang karena nyonya Kim sangat baik padaku." Jelas gadis itu tersenyum.
Sehun mengangguk dengan senyum segan, merasa bersalah takut dirinya telah menyinggung gadis itu. Meskipun Jisoo sendiri tidak merasa seperti itu.
"Jadi, karena nenek dan adik mu?." Tanya pria itu lagi setelah Jisoo menceritakan bagaimana dia bisa bekerja di rumah ini.
Jisoo mengangguk pelan. "Tapi ini murni keinginan ku, yang ingin membantu nenek."
Sehun tersenyum menatap gadis itu. "Kau masih belum berubah." Komentarnya.
Jisoo mengerutkan kening nya.
"Waktu kita masih sekolah kau juga sering membantu nenek mu menjual aksesoris tangan yang dibuat oleh nya." Jelas pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Maid
Romance(M) Demi untuk membantu membiayai nenek dan adik perempuan nya yang masih sekolah, Jisoo harus rela berangkat ke ibu kota untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah mansion milik keluarga wanita konglomerat yang mempunyai dua orang anak. ...