"Kak.."
Jisoo yang tengah melipat baju menoleh menatap adik nya yang juga tengah membantu nya.
"Hm, kenapa?."
"Kenapa tiba-tiba kakak kembali? Padahal gaji nya sangat besar yang diberikan oleh majikan kakak."
Jisoo tersenyum menyembunyikan kepedihannya, mengingat alasan kenapa dirinya berhenti bekerja dan kembali ke kampung halaman nya.
"Apa ada yang menjahati kakak disana? Pasti pelayan yang lain, kata kakak kan pekerja di rumah majikan kakak itu sangat banyak. Apa mereka mem-bully kakak?."
Jisoo masih tersenyum pada adiknya dan menggeleng. "Tidak, kakak hanya terlalu merindukan kalian. Karena itu kakak memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang menemui kalian." Jawab gadis itu tak sepenuhnya berbohong.
Memang Jisoo sangat merindukan keluarganya, tapi alasannya untuk berhenti jelas bukan karena iu.
Gadis itu tidak menyesal pergi dari rumah itu, meski memang diakuinya bahwa dirinya sedikit merasa senang selama tinggal disana, karena bisa menikmati semua fasilitas yang ada seperti layaknya orang kaya, itu semua juga berkat Yoona yang selalu memperlakukannya seperti putri nya sendiri.
Namun, setelah Jisoo pikir-pikir. Memang sebaiknya dirinya pulang dan kembali membantu nenek nya mengurus kebun.
Nenek nya mempunyai sebuah lahan yang cukup luas yang ditanami pohon Jeruk oleh mereka. Hasil panen nya biasa mereka jual ke beberapa restoran yang ada di pulau itu dan lainnya lagi dijual oleh neneknya ke pasar.
Tzuyu hanya mengangguk tersenyum mendengar penjelasan sang kakak. "Tapi aku senang kakak kembali."
***
"Jisoo, jeruk nya sudah nenek letakan di depan. Nanti tolong antarkan ke restoran Pak Lee." Teriak neneknya dari luar kamar.
Jisoo yang tengah berada di dalam kamar mandi hanya menyaut ucapan sang nenek dengan suara keras agar bisa di dengar. Lalu gadis itu tersenyum saat menemukan bahwa dirinya yang masih datang bulan, setelah memastikan bahwa sesuai jadwal nya seharunya hari ini atau besok dia sudah harus berhalangan.
"Terima kasih Tuhan." Ucapnya penuh syukur karena tidak harus mengalami hal buruk yang dikhawatirkannya beberapa minggu terakhir ini.
Dengan senyum cerah nya, Jisoo bersenandung keluar dari dalam kamar nya. Lalu dengan semangat gadis itu mengambil sekotak dos yang sudah diisi jeruk oleh neneknya, yang akan diantarkannya ke salah satu restoran langganan mereka.
"Nenek, Jisoo berangkat dulu." Teriak gadis itu setelah mengikat dos jeruk itu dengan tali dibelakang sepedanya.
Sang nenek yang sedang menyapu halaman, hanya mengangguk tersenyum menatap cucu perempuanya itu.
Jisoo mulai mengayunkan sepedanya dengan wajah cerianya yang sejak tadi tak hilang dari wajahnya, gadis itu bahkan menyapa beberapa tetangga yang dilewatinya.
Begitu sampai di restoran pak Lee, Jisoo melihat beberapa pelanggan yang sebagiannya adalah turis. Memang restoran pak Lee itu selalu ramai.
Jisoo melewati pintu samping dengan membawa sekotak dos jeruk yang di bawahnya. Setelah memarkirkan sepedanya di halaman depan.
"Permisi, pak Lee!!."
Tak lama dari itu, seorang pria paru bayah segera membukakannya pintu dan langsung mengambil dos kotak yang ada ditangan nya.
"Jisoo, ini uang nya." Ucap pria itu memberikan beberapa lembar uang Won kepada gadis itu, yang langsung diterima Jisoo dengan senang hati dan tak lupa mengucapkan terima kasih.
![](https://img.wattpad.com/cover/267713794-288-k738375.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Maid
Romance(M) Demi untuk membantu membiayai nenek dan adik perempuan nya yang masih sekolah, Jisoo harus rela berangkat ke ibu kota untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah mansion milik keluarga wanita konglomerat yang mempunyai dua orang anak. ...