Jisoo menatap jam yang telah menunjukan pukul dua belas malam. Sudah waktu nya untuk nya pergi dari rumah ini. Dia sudah menyewa sebuah penginapan, yang akan digunakannya untuk malam ini. Agar besok tinggal memesan tiket untuk kembali.
Setelah memastikan seluruh penghuni rumah telah terlelap. Jisoo berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati. Tidak terlalu banyak barang yang dibawahnya, hanya sebuah tas ransel yang berisikan baju-baju lamanya yang dibawahnya dari Jeju. Tidak satupun pakaian yang dibelikan oleh Yoona diambilnya dari dalam lemari.
Jisoo juga sudah meletakan sebuah surat di dalam kamar majikannya itu diam-diam. Meski sedih harus meninggalkan wanita itu yang sudah begitu baik kepadanya selama ini. Tapi tak ada yang bisa dilakukannya saat ini, selain menghindar dan pergi dari rumah ini.
"Terima kasih Pak Han." Ucap Jisoo pada satpam penjaga rumah yang selama ini selalu bersikap baik kepadanya. Sejak hari pertama dirinya tiba di rumah ini, pria itu selalu memperlakukannya dengan baik, tidak pernah memandangnya rendah seperti para pekerja rumah yang lain. Yang selalu menyudutkannya atas perbuatan yang dilakukan Taehyung kepadanya.
Dengan berusaha menahan air matanya, Pak Han mengantarkan gadis itu sampai ke depan. Sudah ada taxi yang menunggu gadis itu disana.
Jisoo tersenyum menatap pria itu.
"Pak Han jaga diri baik-baik ya."
Menganggukan kepalanya, pria itu berucap. "Iya, nona Jisoo juga jaga diri baik-baik. Titip salam untuk keluarga nona di kampung."
Pak Han berharap gadis itu bisa segera menemukan kebahagiaannya kembali setelah pergi dari rumah ini.
Bukan rahasia lagi, seluruh penghuni rumah terkecuali Yoona dan Sana mengetahui perbuatan yang dilakukan tuan majikan mereka itu terhadap Jisoo.
Taehyung telah mengancam mereka untuk tidak membocorkan perbuatan yang dilalukannya selama ini pada gadis itu. Dengan kekuasaan yang dimilikinya, jelas tidak ada yang berani melawan ucapannya.
Namun Pak Han memberanikan diri untuk membantu gadis itu kabur dari rumah ini. Ya, selama tidak ketahuan bahwa dirinya lah yang membantu gadis itu. Sebagai orang tua, dirinya merasa kasihan melihat nasib gadis muda itu yang masa depannya telah direnggut oleh tuan majikannya sendiri. Tidak bisa membayangkan jika hal yang sama terjadi pada putri nya yang masih sekolah. Untuk itu dia dengan senang hati mau membantu Jisoo.
"Saya permisi, pak Han."
"Iya nona. Hati-hati." Pria itu melambai menatap kepergian Jisoo.
***
Taehyung berjalan melewati kamar ibu nya, saat mendapati wanita itu tengah terisak membaca sebuah surat di tangannya.
Perlahan dia mendekati nya.
"Ibu, ada apa?."
Yoona mengangkat wajahnya menatap anak pertama nya itu. Mengusap pelan air matanya.
"Jisoo pergi dari rumah." Jawab wanita itu berusaha menahan rasa sedihnya atas kepergian Jisoo yang pergi tanpa pamit kepadanya.
Respon Taehyung jelas sangat terkejut tapi tak menampakannya dihadapan sang ibu.
"Kenapa?."
Yoona menggeleng. "Jisoo hanya bilang bahwa dia minta maaf telah pergi diam-diam kembali ke kampung halaman nya, karena merindukan adik dan neneknya, dia juga bilang ingin berhenti bekerja dengan ibu. Jisoo sengaja tidak berpamitan langsung padaku karena takut aku tidak akan mengizinkan nya pergi." Yoona kembali mengusap air matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Maid
Romance(M) Demi untuk membantu membiayai nenek dan adik perempuan nya yang masih sekolah, Jisoo harus rela berangkat ke ibu kota untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah mansion milik keluarga wanita konglomerat yang mempunyai dua orang anak. ...