Part 32. Janji Sepasang Kekasih

35.8K 4.9K 103
                                    

VOMENT

"Anaya, aku memang bukan pria yang sempurna Tapi aku akan selalu berusaha membuatmu bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anaya, aku memang bukan pria yang sempurna Tapi aku akan selalu berusaha membuatmu bahagia."

De Javu.

Mayleen mengalami De Javu karena ucapan Weilong sama persis dengan ucapan Albert saat itu.

Baik Albert maupun Weilong tidak ada bedanya bagi Mayleen. Mereka adalah orang yang sama. Cinta, perhatian, dan kasih sayang tetap sama.

Mayleen tidak bisa lagi menahan perasaan membuncah bahagianya karena bisa bersama dengan pria yang dicintainya, dimana pun itu. Baik di zaman modern maupun di zaman kuno.

Ia menjadi curiga bahwa Albert juga melakukan time travel ke masa lalu seperti dirinya. Tapi tidak mungkin juga sih. Itu hanya kecurigaan tak berdasarnya saja.

"Mayleen, kenapa kau diam? Apakah kau tidak percaya dengan ucapanku?"

Gadis cantik itu tersentak dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Eh, aku percaya kok."

"Syukur lah kalau kau percaya." Weilong kembali memeluk tubuh Mayleen yang duduk di atas pangkuannya.

Tubuh mungil Mayleen terasa begitu pas di dalam pelukannya sehingga membuat Weilong tersenyum bahagia. Baru kali ini dia jatuh cinta dan sedekat ini dengan perempuan. Rasanya sangat menyenangkan. Perutnya terasa diisi oleh ribuan kupu-kupu, membuatnya merasa tergelitik.

Tingkah manja Mayleen di dadanya semakin membuatnya berdebar senang. Mengeratkan pelukannya dan menciumi puncak kepala Mayleen dengan lembut.

Kebahagiaan yang dirasakannya tidak berlangsung lama setelah mendengar perkataan Mayleen. Menamparnya telak dan menyadarkan akan kenyataan yang tak semanis khayalan. "Tidak lama lagi aku akan menikah dengan pangeran tidak normal itu, lalu bagaimana? Apa yang harus kita lakukan? Apakah kau benar-benar tidak masalah dengan statusku saat itu? Apakah kau mau menjalin hubungan dengan perempuan yang sudah menikah?"

Mengambil nafas dalam-dalam dan kian mengeratkan pelukannya. "Ya. Aku mau. Aku rela melakukan apa pun asalkan kita tetap bisa bersama seperti sekarang ini."

Mayleen mendongak, menatap Weilong dengan tatapan sedihnya. "Bagaimana caranya nanti kita tetap bisa menghabiskan waktu bersama setelah menikah nanti? Aku akan terkurung dalam istana sialan itu."

Weilong menangkup wajah Mayleen lalu mengecup bibir gadis itu sekilas. "Aku akan ikut pergi ke istana. Aku rela melepas gelar tabibku supaya aku bisa terus bersama denganmu."

"Bagaimana kau bisa ikut pergi ke istana?"

"Aku akan menjadi pengawal pribadimu. Asal kau tahu, tidak hanya hebat dalam ilmu pengobatan tapi aku juga hebat dalam ilmu bela diri." Kekeh Weilong.

"Woahh. Hebat."

"Kekasihmu ini memang orang yang hebat." Kekeh Weilong seraya mencubit pipi Mayleen yang membuatnya gemas.

"Kau ini percaya diri sekali." Ledek Mayleen sehingga membuat Weilong tertawa.

Mayleen mendengus kesal melihat tawa lepas Weilong. Benar-benar sama seperti Albertnya yang terlalu percaya diri.

Weilong berusaha menghentikan tawanya dan menangkup wajah cantik Mayleen. Menatap gadis itu begitu dalam dan intens. "Mari kita buat sebuah janji."

"Janji?" Beo Mayleen tak mengerti.

"Iya. Ayo kita buat sebuah janji."

"Baiklah. Janji apa?"

"Berjanji lah padaku untuk menjaga hatimu, berjanjilah padaku kau tidak akan mencintai Pangeran Wu Tianzhi, dan berjanjilah padaku untuk tidak terlalu berdekatan dengannya."

Mayleen menatap Weilong tidak percaya. Membuat Weilong salah paham. "Kau tidak mau berjanji hal itu padaku?" Tanyanya sedih.

Mayleen menjauhkan tangan Weilong dari pipinya lalu mengenggam nya erat. "Jangan bercanda, Weilong. Mana mungkin aku mencintai pangeran tidak normal itu. Melihatnya saja sudah membuatku muak duluan. Yang aku cintai itu kau, bukan dia." Gadis cantik itu tersenyum. "Aku janji akan menjaga hatiku, tidak mencintai Pangeran Wu Tianzhi, maupun berdekatan dengan Pangeran Wu Tianzhi jika tidak ada hal mendesak."

Wajah sedih itu kembali berganti dengan wajah senang.

"Kau juga berjanji lah padaku. Berjanji lah padaku untuk selalu mencintaiku dan tidak pernah tergoda dengan wanita lain." Bisik Mayleen pelan.

"Iya, sayang. Aku janji."

Sepasang kekasih itu tersenyum. Sekarang hanya janji lah yang menjadi fondasi hubungan mereka.

Hati Weilong menjadi lebih tenang setelah mendengar janji yang keluar dari mulut Mayleen.

Meskipun status Mayleen telah menjadi istri orang nantinya, namun tetap dia lah yang menjadi pemilik hati Mayleen.

Takdir boleh tidak memihak mereka sebagai sepasang suami istri tapi cinta mereka tidak akan dikalahkan oleh takdir. Mereka akan tetap bersama, melawan takdir.

Bersambung....

Tinggal 1 part lagi, maka season 1 resmi selesai😎

Mayleen And Gay PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang