Jiwa Anaya tak sengaja terlempar ke zaman kuno akibat dikhianati oleh rekan kerja yang merangkap sebagai sahabatnya.
Terlahir kembali di tubuh seorang putri sampah perdana Mentri membuat Anaya tidak lagi percaya dengan siapa pun karena tidak ingin d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kejadian hari itu membuat nama Mayleen dikenal oleh orang-orang. Baik itu di dalam kerajaan maupun di luar kerajaan.
Nama Mayleen terkenal sebagai tabib hebat yang bisa menyelamatkan nyawa orang dalam kurun waktu singkat.
Kaisar Wu begitu mengagung-agungkan diri Mayleen karena berhasil menyelamatkan permaisurinya. Kini Mayleen telah menjadi menantu nomor satunya. Hal itu tentu membuat menantunya yang lain merasa iri dengan Mayleen yang selalu dipuji. Mereka saja tidak pernah dipuji seperti itu oleh kaisar. Bahkan istri putra mahkota saja tidak pernah mendapatkan perhatian khusus dari Kaisar Wu. Benar-benar membuat orang iri.
Hari ini langit terlihat sangat cerah. Angin berhembus pelan. Memberikan kesegaran di tengah teriknya cahaya matahari.
Di tengah terik matahari itu, Mayleen berjalan seorang diri. Ah tidak juga, sebenarnya di samping dia ada Rose, hanya saja tidak ada yang dapat melihat keberadaan Rose. Jadi, bukan kah dia bisa dibilang sendirian?
Para pengawal tidak ikut karena dia pergi dari istana secara sembunyi-sembunyi. Kalau ada yang tahu dia pergi keluar, tentu tidak akan dibiarkan sendiri.
Mayleen tidak duduk manis di dalam kerajaan karena merasa kebosanan. Pangeran Wu Tianzhi sedang tidak ada. Tidak ada yang bisa menjadi hiburannya. Begitu pun dengan Weilong, pria itu juga tidak di kerajaan karena masih mengobati penyakit para rakyat.
Sudah lama sejak kekasihnya itu pergi dan Mayleen merasa rindu. Hanya saja dia tidak tahu dimana Weilongnya bertugas. Kalau tahu, sudah pasti Mayleen langsung tancap gas ke sana.
Cukup lama berjalan, akhirnya Mayleen berhenti di bawah pohon sambil mengipasi wajahnya.
"Panas banget sih, ini nerakanya sedang bocor ya?" Keluhnya.
"Gadis kecil, kita bertemu lagi."
Suara itu membuat perhatian Mayleen teralihkan.
"Oh, kalian? Suatu kebetulan bisa bertemu lagi dengan kalian setelah sekian lama."
Mereka adalah para penjahat yang ingin menjahatinya dulu dan berakhir dengan menggosipi Pangeran Wu Tianzhi.
Kini, dia kembali bertemu para penjahat itu, bahkan semuanya langsung duduk melingkar di dekat Mayleen.
Mayleen terus mengipasi wajahnya. "Apakah wajah ku ini terlihat seperti gadis lemah dan penakut?" Tanyanya malas.
"Iya, gadis kecil. Kau memang terlihat seperti gadis lemah." Sahut mereka sambil tertawa kencang sehingga membuat Mayleen mengerucutkan bibirnya kesal.
"Kalian jangan mengejekku terus. Aku ngambek nih dengan kalian?" Ancamnya.
Mereka berusaha menghentikan tawa dan menormalkan ekspresinya. "Oh ya, kami mendengar kabar kalau kau menikah dengan pangeran tidak normal itu. Apakah benar?"
Mayleen menghela nafas dramatis. "Iya. Bukan kah nasib ku sangat malang?"
"Sangat malang!!" Sahut yang lainnya seraya tertawa terbahak-bahak.
"Tidak ku sangka kau akan menikah dengan pangeran tidak normal itu. Pasti karena perjodohan ya?"
"Susah memang kalau menjadi putri bangsawan. Pasti harus mengikuti kemauan tetua terus."
"Selama hidup bersama, dia seperti apa?"
"Dan apa saja yang kalian lakukan?"
"Lalu bagaimana rasanya menikah dengan pria tidak normal itu? Bagaimana rasanya selalu diselingkuhi dengan pria lain di depan mata?"
Mereka benar-benar kepo.
Pertanyaan mereka membuat kepala Mayleen pusing seketika.
Tidak tahu harus menjawab yang mana terlebih dahulu.
Tapi, mendengar pertanyaan terakhir, ia langsung bertanya balik tanpa pikir panjang.
"Apa maksudmu dengan menyelingkuhi ku? Memangnya dia masih berhubungan dengan Tang Ming itu?"
Wajah mereka menyiratkan keterkejutan. "Jadi kau tidak tahu, gadis kecil?"
Mayleen mengangguk, membenarkan. "Selama ini aku hanya berada di dalam kerajaan dan selama di dalam kerajaan aku tidak pernah melihatnya bersama Tang Ming."
Mereka menggelengkan kepala dramatis. "Kasihan sekali kau, gadis kecil. Asal kau tahu, kami sering melihat suamimu bersama Tang Ming di tempat-tempat terpencil. Mereka terlihat sangat mesra tapi tidak seintim dulu lagi."
Baru saja mengatakan hal itu, Pangeran Wu Tianzhi dan Tang Ming langsung lewat seketika di dekat mereka sehingga membuat semuanya menundukkan kepala agar tidak kelihatan.
"Pangeran, Kenapa kau tidak pernah lagi menyentuhku semenjak menikah? Apakah pangeran tidak mencintaiku lagi?"
Dalam diam semuanya menahan mual mendengar perkataan manja Tang Ming ke Pangeran Wu Tianzhi.
"Tidak ada waktu untuk melakukannya. Aku tidak sebebas dulu lagi setelah menikah dengan wanita sialan itu."
Mayleen mencengkram hanfunya gemas.
"Kenapa pangeran tidak mencampakkannya saja?"
"Aku tidak bisa, Tang Ming. Dia terlalu pengadu. Selain itu dia sangat disayang oleh ibu dan ayahku. Lagipula bukan kah ini sangat untung bagi kita? Kita bisa menjalin hubungan tanpa mendapatkan cemoohan dari orang lain."
"Ah ya, pangeran benar sekali."
"Ayo lebih cepat lagi atau perlu aku menggendongmu?"
"Aku berat, pangeran."
"Bagiku tidak berat sama sekali, Tang Ming. Yang berat bagiku itu adalah kehilanganmu."
"Ah, pangeran bisa saja."
Semuanya menggelengkan kepala, tak sanggup lagi menghadapi drama menggelikan sepasang gay itu.
Untung saja mereka sudah pergi sehingga Mayleen dkk tidak perlu mendengar ucapan menggelikan mereka lagi.
Mereka tidak tahu saja, ada golongan tertentu yang suka melihat percintaan sesama jenis. Harusnya mereka merasa bersyukur karena melihatnya secara langsung. Bukan kah gay itu langka? Tapi bukan berarti harus dilestarikan ya! Orang gay itu kembali di buat lurus lah.
Bukan kah sangat miris stok cogan di muka bumi berkurang karena mereka pecinta sesama jenis?
-Tbc-
Uwaw,, ga nyangka aku udah 100k pembaca aja🥳
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terimakasih atas dukungan kalian selama ini guys dan jangan lupa always dukung ya❤️
