Part 1. Hukuman Untuk Pangeran Nakal

36.1K 5K 105
                                    

VOMENT guyss

Baik Mayleen maupun Pangeran Wu Tianzhi sama-sama terdiam setelah acara di bubarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baik Mayleen maupun Pangeran Wu Tianzhi sama-sama terdiam setelah acara di bubarkan.

Otak mereka dipenuhi oleh pemikiran-pemikiran jelek tentang hari-hari mereka selanjutnya setelah menikah. Kemudian mereka sama-sama bergidik ngeri karena pemikiran buruk mereka sendiri. Tidak dapat dibayangkan seperti apa kedepannya.

"Pangeran Wu Tianzhi, ajak lah istrimu ke dalam kediaman mu. Dia pasti sangat lelah." Ucap Kaisar Wu.

Pangeran Wu Tianzhi tersentak mendengar namanya disebut namun pria itu dapat mengendalikan diri dengan baik. "Baiklah, ayah."

Pandangannya teralihkan ke Mayleen yang menatapnya datar. "Tunggu apalagi, Mayleen. Cepat lah berdiri dan kita kembali ke kediaman supaya bisa beristirahat lebih awal. Kau pasti sudah sangat lelah 'kan?"

Tiba-tiba saja muncul ide nakal di otak Mayleen. Gadis cantik itu memasang tampang memelas dan paling imutnya. "Aku tidak kuat lagi berjalan. Gendong aku."

Pangeran Wu Tianzhi tersenyum manis dan langsung menggendong tubuh Mayleen tanpa protes.

Semuanya terkejut melihat interaksi keduanya. Berpikir dalam diam bahwasanya keduanya sangat lah dekat meskipun baru menikah. Terutama, pikiran meragukan Pangeran Wu Tianzhi gay tidak ada lagi. Ya, terkecuali untuk beberapa selir dan anak selir lainnya yang terlampau iri dengan status Pangeran Wu Tianzhi yang tertinggi kedua setelah putra mahkota di Kekaisaran Wu.

Pangeran Wu Tianzhi adalah putra kedua Permaisuri Mia Lin.

Permaisuri Mia Lin sendiri adalah istri terfavorit Kaisar Wu dari sekian banyak istrinya.

Kaisar Wu bahkan rela melakukan apapun untuk membuat permaisurinya senang.

"Hei, masih lama kah kita sampai di kediaman mu?" Tanya Mayleen tiba-tiba.

"Iya."

"Oh."

Pangeran Wu Tianzhi menatap lurus ke depan. Tidak menatap Mayleen sama sekali seolah sedang membawa tai. "Kau berat. Lebih berat daripada Tang Ming ku." Celetuknya saat sudah tidak ada orang.

Mayleen melotot kesal dan menjewer telinga Pangeran Wu Tianzhi. "Apa kau bilang?!! Coba ulangi sekali lagi?!!" Amuknya.

"Kau berat. Turun dari gendonganku sekarang juga!!" Ringis Pangeran Wu Tianzhi akibat kebar-bar an Mayleen.

Tentu saja Mayleen langsung melompat turun tapi itu bukan berarti dia melepaskan Pangeran Wu Tianzhi. Gadis cantik itu memiting kepala Pangeran Wu Tianzhi di ketiaknya dengan kuat. "Sekali lagi kau mengatakan aku berat, maka jangan harap bisa melihat matahari esok paginya."

"Ternyata kau gadis yang kasar!! Lepaskan aku sekarang!! Berani-beraninya kau melakukan ini padaku yang seorang pangeran!!"

Teriakan kesal Pangeran Wu Tianzhi membuat Mayleen tertawa remeh. "Kalau kau lupa, sekarang kau suami ku. Tentu saja aku bisa melakukan apa pun padamu, bahkan jika itu menghukum mu seperti..." Menggantung ucapannya dan memukul bokong Pangeran Wu Tianzhi dengan tawa sinisnya.

Sedangkan pangeran itu terdiam merasakan pukulan di bokongnya. Baru kali ini ada yang berani melecehkan dirinya!

"Suami nakal harus di hukum supaya jera!" Kekeh Mayleen dan kembali memukul bokong Pangeran Wu Tianzhi dengan keras.

"Yakk!! Jangan memukul bokong ku lagi, sakit!!"

Mayleen mengangkat dagu Pangeran Wu Tianzhi dengan jari telunjuknya. Senyuman miring kembalu terpampang di bibirnya. "Kalau aku tidak mau?"

Pangeran itu lagi-lagi melotot. "Kau ini perempuan macam apa hah?! Lepaskan aku sekarang! Jangan menyentuhku!!"

Mayleen tersenyum nista, kembali memiting kepala Pangeran Wu Tianzhi, dan memukul bokong Pangeran itu kuat. "Kau tidak boleh berbicara padaku dengan nada keras, kau harus menghormati ku, dan kau harus mematuhi peraturan ku. Kalau kau melanggar peraturan ku, maka aku akan memukul bokong mu seperti ini lagi."

Pukulan keras dilayangkannya bertubi-tubi ke bokong Pangeran Wu Tianzhi.

Awalnya dia memukul bokong Pangeran Wu Tianzhi karena kesal tapi lama kelamaan dia menjadi ketagihan menghukum Pangeran Wu Tianzhi seperti ini.

Jeritan dan ringisan Pangeran Wu Tianzhi memberikan kesenangan tersendiri untuknya.

Selama ini dia telah di buat kesal, maka hari ini biar lah dia benar-benar melampiaskan kekesalannya.

Mayleen tidak sadar bahwa mereka masih di luar kediaman. Dia terlalu asik menghukum Pangeran nakalnya. Hingga kejadian memalukan itu terlihat oleh seorang dayang.

"Ekhem! Pangeran dan tuan putri, sebaiknya kalian melakukan malam pertama di dalam kamar saja. Di sini terlalu tidak aman dan nyaman."

Mendengar perkataan dayang itu, Mayleen refleks melepaskan Pangeran Wu Tianzhi.

"Anda ternyata sangat bersemangat, tuan putri." Kekeh dayang itu sehingga membuat Mayleen malu bukan kepalang.

"Pangeran, apakah perlu saya berikan obat kuat untuk kalian?"

"Tunggu apalagi sepasang pengantin baru seperti kalian. Cepat lah pergi ke kamar dan melakukan itu supaya pangeran kecil lainnya lahir ke dunia ini."

Rasanya mereka berdua ingin menenggelamkan diri di dalam rawa-rawa mendengar setiap perkataan yang keluar dari mulut si dayang sedangkan Rose sudah tertawa ngakak sedari tadi melihat tingkah absurd pengantin baru yang berakhir terlihat dayang istana.

Bersambung...

Mayleen And Gay PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang