Ep 8. Sunflower untuk Deon

303 81 42
                                    

Ayo, vote and komen😊 seneng banget deh klo di lapaknya rame :)




EP 8. Bunga Matahari untuk Deon

Karina bersenandung sambil menenteng keranjang berisi berbagai bunga. Kakak perempuannya akan pulang bersama calon suaminya, untuk mengadakan prosesi lamaran. Jadi, Karina diperintahkan mengambil pesanan bunga untuk acara.

Sesampainya di rumah dia sibuk menata bunga sesuai warna dan menghirup bau bunga yang gak wangi-wangi amat.

Karina heran, kok orang-orang bilang bunga itu wangi, tapi Karina belum pernah tuh mencium semerbak aroma bunga, yang ada dia tersedak serbuk bunga.

Kalau ditanya bunga apa yang paling Karina sukai, dia akan menjawab Bunga Matahari.

Warnanya begitu cerah, tidak ada aroma akan tetapi memiliki banyak manfaat. Setiap melihat bunga matahari, dan melihat pantulan dari cerahnya warna bunga itu membuat Karina senang.

Dia tak pernah beranggapan atau memiliki rasa romantisme pada bunga, karena Karina tau setiap bunga memiliki makna yang berbeda.

Bunga matahari memiliki banyak makna dan filosofi positif, diantaranya kesetiaan, keceriaan, kegembiraan, semangat, dan juga panjang umur.

"Rin, nanti ayah mau ambil obat ayah yang baru di apotek rumah sakit. Yang kemarin kan ketuker," ujar Ayah Karina menghampiri anak gadisnya.

"Oh iya, Yah. Nanti sore kan," katanya menjawab.

"Obat yang ketuker, kasih ayah. Biar ayah kembaliin,"

"Okey, sebentar."

Gadis itu mengambil setangkai bunga matahari dan menaruhnya di vas yang ada di meja belajar. Persis menghadap jendela, sesuai dengan kebutuhan bunga matahari akan cahaya yang banyak.

Karina membuka laci nakas, mengambil obat ayahnya yang tertukar berbulan-bulan yang lalu. Bukan obat yang sangat wajib, makanya dia dan ayahnya tidak terlalu mempermasalahkannya.

"Coba aja gak tubrukan, pasti gak pake ketuker. Kasian ayah obat vertigo-nya habis. Menghadeh." Gumam Karina.

Ia menarik obat yang tertukar itu, memperhatikan nama obat yang tertera.

"...antiaritmik...oalah nenek pernah punya ini. Obat buat jantung....mengsedih," gumamnya melihat obat yang tertukar itu.

"Udah ada nak, obatnya?" Tanya Ayah membuka pintu membuat Karina sedikit terkejut.

"Ah, udah yah. Kasih ke suster aja, kan?"

"Iya, lagian ayah gak tau itu obat apa dan siapa tau pemiliknya nyari," kata Ayah menghampiri Karina.

"Tapi Yah, liat deh. Ini kayak obat jantung nenek yakan? Obatnya lumayan urgent ini," kata Karina memperlihatkan bungkusan obat itu.

"Hmm, iya. Waduh, kasian nak. Siapa tau pemiliknya nyari."

"Lagian ayah, ini udah mau tiga bulan. Apa masih nyari?"

"Ya kalau enggak nyari pun, balikin aja ke rumah sakit. Kita gak perlu kan? Lagian disini juga buat apa," ujar Ayah.

"Okedeh, nih."


Ayah mengambil bungkusan obat itu dan memerhatikan setiap detail yang ada. Ternyata benar, itu aritmik obat untuk aritmia, salah satu penyakit pada detak jantung.

Ayah memperhatikan nama yang tertera disana lalu berdecak kagum.

"Widih bagus namanya," ujar Ayah.

You're the only one Treasure || Aespa TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang